Cake Nenas Kukus (No Food Additives & Gluten Free Steamed Pineapple Cake)

 

Sejak beberapa hari lalu saya bertekad untuk lebih sering bikin cake yang Gluten Free dan tanpa Food Additives. Dan kayanya udah jodoh sama Nenas, dari kapan gitu pengen Nenas, eh waktu jalan-jalan sore sama suami & anak ketemu Nenas cantik di abang2 tukang buah dipinggir jalan, sudahlah, sikat.
Agak takut2 juga waktu mau eksekusi. Bukan cuma sekali saya gagal bikin cake (T.T) berkali-kali heheu. Tapi dengan tekad bulat sebulat bulan purnama #tsah akhirnya bertekad yang kali ini wajibul kudu berhasil. Saya bener2 berharap stok kegagalan saya udah habis dalam dunia per-baking-an (^.^") dan Alhamdulillah, berhasil! Senengnyaa pake banget :D hehe


MasyaAllah rasanya enaakk, wangi, teksturnya spongy & lembut, cuma beremah gitu. Tapi gapapa lah ya, lumayan untuk New Comer hehe InsyaAllah enak & sehat.




Resep dasarnya dari Dapurnya Mba Rin. Karena pengennya yang gluten free searching2 lagi dan akhirnya nemu berbagai resep gluten free cake di dapurnya Ummu Fatima.

Selain itu saya juga suka mampir ke dapurnya Mba Endang :) Blog beliau ga hanya sharing resep2 aja, tapi juga kaya tips and trik tentang dunia per-kue-an.

Gitu ceritanya :p Nah, karena judulnya Gluten Free, untuk komposisi tepung terigunya diganti dengan tepung beras & maizena. Bagian atasnya itu chocochips, katanya sih bake stable, taunya dikukus meleleh. Yaiyalah wkwk, maafkeunn, maklum newbie. Btw ini cakenya ga terlalu manis ya, karena aku ga suka yang terlalu manis.



Here is the recipe :)


Bahan :

100gr tepung beras

30gr tepung maizena

100gr nenas (berat setelah diblender & disaring)

100gr gula (bisa ditambahkan sesuai selera)

75gr margarin cair / minyak canola / zaitun dll

3 butir telur suhu ruang


How :

- blender nenas, saring biar kadar airnya berkurang (air nenasnya dikit aja sih, jgn dibuang, diminum hehe)

- panaskan kukusan

- olesi cetakan dgn margarin / canola dll (saya pakai cetakan bulet, diameternya ntar yah tak ukur)

- tepung beras & maizena dicampur lalu diayak

- kocok telur & gula dgn mixer kecepatan penuh hingga mengembang & memutih (kalo cara mengocok saya ikut caranya justtryandtaste.com dikocok diatas air hangat, jadi mangkok mixer ditaruh diatas wadah berisi air hangat)

- setelah mengembang, campurkan tepung yg sudah diayak perlahan2, setting mixer dgn kecepatan 1, udah rata, stop

- masukkan nenas, aduk rata dgn spatula

- masukkan margarin cair, aduk rata dgn spatula

- udah rata langsung tuang ke cetakan

- masukkan cetakan ke kukusan

- kukus kira-kira 35-40 menit dengan api sedang


Kalo udah mateng, tunggu dulu setelah menghangat, baru Cake dikeluarin dari cetakan. Selamat mencoba yaa :)

 

Brownies Lemon Kukus (No Food Additives Added & Gluten Free)


Karena jadwal tadi pagi kita sekeluarga mau berenang, akhirnya abis subuh emaknya Arkan langsung otak atik resep buat eksekusi Brownies Lemon untuk bekal. Dan hasilnyaa, masyaAllah enaak & lembuuut, apalagi waktu anget-anget, so moissst... dan wangi lemonnya seger.
Seperti biasa, ga terlalu manis, request-nya Abu Arkan juga ga mau yg manis-manis banget. Sebenernya hasil manis juga, cuma dibawah 1 level dari standar manis kebanyakan, halah apadeh :p


Bahan-bahan :

60 gr tepung beras

20 gr tepung maizena

80 gr chocolate compound (coklat olahan)

20 gr coklat bubuk (pake merk Socolatte)

80 gr gula pasir

3 butir telur

80 gr margarin

1/4 sendok teh kulit lemon parut

1/4 sendok teh air perasan lemon


How :

- cairkan coklat

- cairkan margarin

- tepung beras, maizena, & coklat bubuk dicampur jadi satu lalu diayak

- panaskan kukusan

- oles loyang dengan margarin / canola dll (loyang saya yang bulat dengan diameter 17.5 cm)

- kocok telur & gula dengan mixer kecepatan penuh hingga mengembang & memutih (dikocok diatas air hangat, jadi mangkok mixer ditaruh diatas wadah yang siah diisi air hangat)

- setelah pucat & mengembang, campurkan tepung yg sudah diayak perlahan2, setting mixer dengan kecepatan 1

- masukkan coklat cair, aduk dengan mixer kecepatan 1

- masukkan margarin cair, aduk dengan mixer kecepatan 1

- masukkan parutan kulit lemon & air perasan lemon, aduk rata pake spatula

- masukkan adonan ke loyang

- masukkan loyang ke kukusan yg sudah dipanaskan

- kukus kira-kira 35 menit


Selamat mencobaa, semoga berhasil yaa :)

Cake Ketan Hitam Jahe Kukus (Gluten Free & No Food Additives)


Salah satu Cake favorit saya ya ini, Cake Ketan Hitam. Ga pernah bosen. Kali ini pengen beda dikit, tambah sedikit jahe. Ternyata klop banget deh keduanya dijodohin ^^ sukaaa, sangat tradisional sekali rasanya.


Untuk resep dasar Cake Ketan Hitam ini biasanya saya selalu pake punya Ummu Fatima, alhamdulillah insyaAllah selalu berhasil :)


Bahan-bahan :

90 gr Gula Pasir (kalo kurang manis tambah lagi ya)

130 gr Tepung Ketan Hitam

4 butir Telur

90 gr Margarin/canolla/dll

1 sdt Jahe Parut


Caranya :

- panaskan kukusan

- oles loyang dengan margarin

- mix telur & gula hingga dengan kecepatan tinggi, mengembang & pucat kecilkan kecepatan mixer

- masukkan tepung sedikit demi sedikit, aduk rata, ga usah lama-lama

- masukkan jahe parut, aduk rata

- tuang adonan ke dalam loyang (loyang saya diameternya 17.5cm)

- masukkan loyang ke kukusan, kukus selama 30 - 35 menit

Brownies Pisang Kukus (Gluten Free & No Food Additives)


Hujan2 makin nikmat ditemani Brownies anget2
Wangii & lembuut, masih panas2 Arkan udah ga sabaran pengen cicip, terpaksa deh minta bantuan kipas angin. Hampir separoh kayanya disikat Arkan


Resep dasarnya dari salah satu food blogger favorit saya Ummu Fatima. Modif dikit aja, takaran gula, margarin, & topping-nya. Trus di resep aslinya dipanggang, nah kareba saya ga punya oven jadinya dikukus ��


Bahan-bahannya :

2 btr telur

100 ml margarin (cairkan)

120 gr coklat compound (cairkan)

60 gr gula pasir

80 gr tepung beras

20 gr tepung maizena

200 gr pisang cavendish (yang sudah dikupas kulitnya), lumatkan

25 gr coklat bubuk


Caranya :

- panaskan kukusan

- oles loyang dgn margarin

- Campur tepung beras, maizena dan coklat bubuk, ayak

- mix telur dan gula dengan kecepatan tinggi hingga mengembang

- masukkan campuran tepung dan coklat bubuk, aduk rata

- masukkan pisang, aduk rata

- masukkan campuran coklat & margarin, aduk rata

- Tuang di loyang (loyang sy bulet ukuran 17.5 cm)

- kukus 30 menit

- setelah mateng, taburkan keju parut

Brownies Mangga


Tadinya pengen bikin Brownies Wortel, tapi karena stok mangga yang masih banyak, jadilah siang ini eksekusi Brownies mangga. Daaan, langsung ludes sama orang-orang kantor, suami malah cuma kebagian sebijik hehehe... Untung buat Arkan udah diselametin. Arkan masih boboci soalnya.

Ceritanya lagi musim mangga disini. Dari yang biasanya rebutan sama Ayam pagi-pagi, sampe pada masa-masa Ayam-ayamnya pada eneg sama mangganya, jadi ga perlu rebutan lagi sama mereka, saking melimpahnya. Total ada 5 pohon mangga di lingkungan kantor yang produktif "melahirkan". Saking banyaknya, kadang ngambilnya mesti pake gerobak sorong.


Kali ini saya ga pake cara kukus, tapi panggang pake Happy Call. Seperti biasa, Brownies-brownies yang saya buat less sugar ya buibu. Jadi kalo mau nambah silahkan tambah sendiri jumlah takaran gula-nya sesuai selera :D Selain karena buat anak juga, suami saya juga ga doyan yang terlalu manis.Makanya kalo saya buat cake atau brownies pasti takaran gulanya saya kurangin.


Bahan-bahan :

100 gr mangga (sudah diblender)

75 gr margarin (cairkan)

80 gr coklat compound (merk colatta, cairkan)

50 gr gula pasir

60 gr tepung beras (merk rosebrand)

20 gr tepung maizena

20 gr coklat bubuk (merk socolatte)


*loyang ukuran 10 x 22 cm


Cara :

- campur tepung beras, maizena, dan coklat bubuk, ayak jadi satu

- Panaskan Happy Call dengan api kecil banget

- Oles loyang dengan margarin

- mix gula dan telur dengan kecepatan tinggi sampe mengembang dan memucat, turunkan kecepatan ke level 1

- masukkan campuran tepung dan coklat, aduk

- masukkan mangga, aduk

- masukkan coklat & margarin, aduk rata

- aduknya ga usah lama-lama

- tuang adonan ke loyang

- masukkan loyang ke Happy Call (loyangnya jangan lupa di alas dengan alumunium foil)


- panggang dengan api yang sangat kecil sekitar 30 menit

DIY : Mainan Menjahit (Sewing Games)

1428489207867
What we played yesterday afternoon.
Sewing games. Menjahit ecek2 
Ngiler sama mainan2 edukatif kayu, tapi mikirin ongkirnya jadi mundur teratur, soalnya #mainankayu berat kan ya, dilema kalo posisi di ujung negeri  jd selama bisa dibikin sendiri mari kita bikin sendiri.
Mainan menjahit icak2 ini gampang bgt bikinnya
- cukup punya kardus bekas, atau kalo ada kardus eye-catching yg kya punya saya digambar lbh bagus lg :D
- tali / string / benang
- pembolong kertas - gunting
- Bentuk kardus sesuai keinginan, hewan, kendaraan dll, it's up to you.
- udah dibentuk bolong2in
Jadilah :D
Abaikan pemandangan dibelakang 

1428482394266

1428482456925

DIY : Kids Construction Area

Proyek yang sudah lama di kepala, tapi baru dikerjain juga setelah terpendam sekian lama. Sama nasibnya dengan proyek2 Emak Arkan lainnya 

Mumpung lagi dinas siang, pagi ini diisi grasak grusuk ngerjain proyek diy yang satu ini bareng Arkan. Arkan kekeuh mau gunting isolasinya, yaudin lah diizinin.

Bahan-bahannya yang ada dirumah, seperti biasa memanfaatkan sisa kardus bekas :
- kardus bekas
- gunting
- isolasi
- alas plastik biar ga kececer pasirnya
- stereform bekas
- pasir

*pasirnya minta sama bandara yang beneran lagi punya proyek konstruksi

"Pakk minta pasirnya dikit yaaa buat mainan anakkk...."

Mainan pendukung juga yang ada dirumah : balok-balokan kayu, mainan kendaraan alat berat punya Arkan, orang2an, dll

Kalo sekopnya dari sensok bekas yoghurt merk Yummy hehe ga punya abisan

image

image
image

DIY : Perpustakaan Mini Si Kecil (Making Mini Library)

My old project, but as usually, newly executed hehe... Pojok buku buat Arkan selesai juga akhirnya. It's simple as it looks. Gampang kok buatnya. Ga butuh keahlian khusus. Bahan-bahannya juga umum dan ada di toko bangunan.

Bahan yang diperlukan :
- siku besi / kayu / plastik (optional), gergaji sesuai ukuran
- tali pancing
- paku dinding (kalo kita dibor)

image
Gambar contoh Siku yang kami pakai. Bisa diwarnain pake pylox loh ini. Kalo kita ga diwarnain, ga sempet >_<

image
Siku-sikunya dipotong sesuai ukuran yang diinginkan.

Sedangkan tali pancing fungsinya untuk menjaga buku agar ga terjatuh. Seperti ini :
image
Keliatan ga ya? Jadi nanti ada paku yang dipalu di posisi paling kanan, tengah dan kiri, fungsinya sebagai tempat ngait tali pancingnya.

image
Sebelum dirombak jadi Pojok Buku tadinya kondisi pojokan ini seperti gambar diatas ini.

image
Dan ini setelah dirombak jadi pojok buku.

Semoga bermanfaat! :)

Gratisan (yang belum tentu bikin hemat)

Selain sms banking gaji bulanan, salah satu yang bikin hati terharu dan bahagia lainnya adalah kata-kata GRATIS 2 SET atau DISKON 70% atau VOUCHER Rp 25.000.

Tapi sepengalaman saya gratisan ataupun diskon-diskonan belum tentu bikin hemat. Dan pengalaman memang guru yang berharga.

Betul. Iya kalo kita butuh barang atau jasanya memang jadi hemat. Lumayan kan ya bok dapat potongan banyak. Tapi lain cerita kalo hal-hal kaya gini justru mengarahkan kita pada pemborosan.

Butuh ga butuh, perlu ga perlu, penting ga penting, karena mumpung diskon gede jadinya beli, karena mumpung ada gratisannya jadi beli, karena mumpung free ongkir jadinya sikat. Padahal sampe rumah juga teronggok entah sampai kapan (O.O)"

Hal ini suka kejadian kalo saya beli BUKU. Hiks, hal lain kaya gamis, peralatan dapur, sepatu masih bisa saya tahan dengan gampang. Tapi kalo BUKU. Hondeh, susah payah ambo menahan raso.

Sebisa mungkin sekarang ketika membeli apapun, nanya dulu di kepala, perlu ga ya, beli ga ya, pokoknya kalo terlalu banyak drama korea di hati alamatnya ga jadi beli wkwk ... Selamat tinggaalll plang diskoonnn..... (O.O)"

DIY : Pesawat dari Kardus Bekas (Making Plane from Cardboard Box)

Setelah seminggu lebih Playtown yang saya bikin pake mandi keringat itu akhirnya KO juga kena serangan "monster" bernama ArkanMon :p

Tapi rasanya sayang mau dibuang, sebelum "Kota Mainan" ini hancur kena serbuan ArkanMon sebenernya  udah mikir playtown ini nantinya pengen di-recycle lagi jadi Parking Area bertingkat buat mobil-mobilannya Arkan. Dan akhirnya, eksekusinya malah jadi pesawat heheu... Arkan memang suka pesawat sih, selain backhoe, pas deh :D

Bikinnya gampang, bahan-bahannya juga mudah dicari, apalagi kalo memang ada kardus bekas di rumah, ga perlu dicari lagi.

Bahan :
- Kardus bekas (kalo saya, karena minggu lalu baru bikin playtown, jd bekas playtown nya itu yang dipake)
- Gunting
- Isolasi bening
- Kertas warna besar (optional)
- Tali rafia (atau jenis tali lain juga bisa)
Pilot Arkan siap terbaaaanggg (^^)9

DIY : Bikin Kota Mini dari Kardus Bekas (Making Playtown from CardboardBox)

Alhamdulillah, setelah sekian lama cuma nongkrong di bucket to-do-list, akhirnya kemarin ada kesempatan bikinin Arkan playtown.

Walo Arkan lebih minat jadi "monster" penghancur kota ketimbang Ultraman :p tapi mainan ini sangat menyenangkan, Arkan seru banget  mainnya sampe hari ini. Kalo udah bosen pun nantinya kardusnya bisa dijadiin mainan lain lagi.

Yang diperlukan cuma :
- kardus bekas
- spidol
- gunting
- isolasi bening



Sedangkan bangunan-bangunannya dari lego. Ga mesti tapi ya, kalo di rumah ada kotak-kotak bekas kemasan bisa juga digunakan.

Bangunan-bangunannya juga sebisa mungkin dinamakan dengan bangunan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti : Masjid, sekolah, perpustakaan, toko kue, dll.

Seru juga kalo ditambah Traffic Light, jadi anak bisa sambil belajar mengenal makna warna lampu Traffic Light, cuma kemarin ga sempet, sang "monster" udah ga tahan mau "menyerang" kota hehehe...

Pertama main ditemenin dulu, diceritain satu-satu bangunannya, sambil ikutan main. Setelah itu ditinggal masak wkwk lumayan loh ini bisa jadi pengalih perhatian, cukup banget buat goreng ikan sama nyayur :p

Waktu masih rapi :D

"Monster" nya mulai beraksi


Setelah "moster" menyerang kota ^.^"

Pas pulang-pulang Abi nya komentar, "wah, abis kena gempa ya." Wkwk

Next project pengennya bikin parking area, niatnya biar Arkan belajar ngrapihin mobil-mobilannya kalo abis dimainin. Cuma masih nyari2 altenatif homemade toys lainnya. Iyosh! Semangatt (^O^)9

Clarified

Teringat percakapan beberapa minggu lalu dengan seorang teman yang sedang tertimpa musibah yang bisa dibilang cukup mempengaruhi stabilitas kondisi keluarganya. Sekaligus saya mau klarifikasi beberapa hal yang beredar yang saya dengar dari orang-orang tentang musibah tersebut. Setelah ngobrol-ngobrol, akhirnya saya menarik satu kesimpulan, yang pernah saya alami juga, atau mungkin yang lagi baca ini juga pernah ngalamin :


bahwa terkadang orang lain lebih merasa tau urusan kita daripada kitanya sendiri.


Pernah ngalamin hal kaya gini? Mungkin ada beberapa yang pernah, termasuk saya. Dimana orang lain lebih merasa ngerti kondisi kita ketimbang kitanya sendiri. Dan itu benar-benar menambah kesedihan, karena kita nya sendiri lagi dapat musibah, dan ada segelintir manusia yang merasa berhak menjadi tim penilai dan juru bicara dadakan. Padahal orang yang dapat musibah itu adab nya harusnya dihibur kan ya.


Btw saya bukan nya yang suci2 banget gitu nulis kaya gini, ya karena saya banyak salah juga, jadi pelajaran buat saya supaya lebih ketat lagi dalam menjaga lisan. Mencoba untuk tutup mulut daripada berbicara dalam keadaan ga tau, daripada ngomong berdasarkan katanya si anu. Pun daripada menyebarkan yang ngga2 ngomong aja langsung ke orangnya, klarifikasi, kalo orang nya memang ga mau cerita ya udiiin, berarti itu memang ranah privasi bagi dia. Itu hak orang kan memberi batas pada hal-hal yang dia anggap privasi. Ngapain ikutan rame buka acara Infotainment sendiri :D


Salah satu contohnya pernah saya baca di salah satu instagram Artis Muslimah, gegara dia posting foto dan di foto itu baby nya lagi pake pampers, ada yang komen nyinyir "ibu-ibu sekarang mau nya praktis aja", setdah, padahal bisa jadi itu si Artis mau pergi jalan atau lagi di suatu acara gitu. Tapi ya itu, yang komen merasa lebih tau. Lucu kan.


Saya jadi inget salah satu dialog di film AntiSocial :




Yang lebih menyebalkan adalah aku merasa seperti semua orang mengenalku daripada diriku sendiri. Mereka posting komentar, menilaiku di Social Redroom, sesuatu yang tak seorang pun pernah mengatakan langsung padaku, tapi online, itu sangat mudah. (Sam, AntiSocial)


Meet and Greet Tere Liye at Gramedia Batam

Es Lunes.


Sudah 2 minggu kayanya ga nulis di blog ini. Setelah beberapa waktu lalu ada audit di kantor, dan sempet pulkam ke Batam, akhirnya berhasil ngumpulin semangat lagi buat nyoret-nyoret.


Minggu ini lumayan Istimewa karena yang ngisi "bahan bakar" buat starter Senin adalah Tere Liye. Sabtu kemarin waktu balik ke Batam seperti biasa ngapel ke Gramedia, dan ga sengaja lihat spanduk di kasir kalo minggu Gramedia Batam ngadain acara Meet and Greet Tere Liye sekaligus Roadshow promo buku terbarunya, BULAN (novel kedua dari serial BUMI).


Jadilah Minggu maksa-maksain ngambil jadwal ferry jam 5 sore ke Karimun, biar jam 3 nya ke Gramed dulu. Alhamdulillah, ntah kenapa itu minggu urusan pada lancar semua. Jadilah jam 3 kita ke Gramed.


Acara Meet and Greet nya sederhana tapi berbobot, buat saya sih. Tere Liye berbagi seputar pengalamannya selama menjadi Penulis. Bahkan setelah mempunyai beberapa karya pun masih ada timing ketika karya nya ditolak.


Tere Liye juga berbagi seputar tips untuk menerbitkan buku, menjelaskan pesan-pesan yang terselip dibukunya, dan kemudian ditutup dengan foto-foto serta bagi tanda tangan.


Pas bagi-bagi tanda tangan juga posisi saya ntah kenapa tiba-tiba jadi PeWe. Alias posisi gampang minta tanda tangan, ga pake ngantri panjang, plus Arkan bisa kebagian poto sama Om Tere hehe...  Alhamdulillah, What a Sunday! :D




[caption id="attachment_2392" align="aligncenter" width="412"]PhotoGrid_1426410646548 Arkan with Om Tere Liye :D[/caption]

[caption id="attachment_2393" align="aligncenter" width="472"]IMG20150315152638 Suasana Meet and Greet[/caption]




[caption id="attachment_2394" align="aligncenter" width="435"]IMG20150315155030 sigining books[/caption]




My Tree House Singapore (Perpustakaan Hijau Pertama di Dunia untukAnak-anak)

Salah satu kenikmatan tinggal di perbatasan adalah bisa jalan-jalan ke negara tetangga dengan murah, dan mumpung masih stay di perbatasan maka kami gunakan kesempatan itu sebaik-baiknya.
Untuk mencapai Singapura dari Karimun - Kepulauan Riau, harga tiket yang harus kami bayar sebesar Rp 1.020.000 untuk 3 orang, ini udah tiket PP ya (Pulang - Pergi). Untuk penginapan sendiri kami lebih memilih Backpaker Hotel yang murah meriah (next akan saya review insyaAllah).
NATIONAL BUILDING SINGAPORE
National Library Building of Singapore
Perjalanan ke Singapura beberapa bulan lalu sengaja kami khususkan untuk Arkan putra kami, karena ini perjalanan pertama kalinya Arkan ke luar negeri. Salah satu yang kami kunjungi adalah My Tree House Singapore yang merupakan bagian dari Perpustakaan Nasional Singapura (Children Section of National Library Singapore). Disebut-sebut sebagai World’s First Green Library for Kids karena Perpustakaan ini memang dirancang untuk anak-anak dengan tema yang ramah lingkungan, arena yang luas, dan sebagian properti pembangunannya menggunakan bahan-bahan daur ulang.
Masuknya gratis. Dibuka setiap hari dari jam 10 pagi hingga jam 9 malam dan tutup pada hari-hari libur nasional. Berlokasi di dalam Perpustakaan Nasional Singapura lantai bawah Aula Informasi dan Security. Kalau belum tau lokasinya bisa minta informasi ke Meja Information Center nya.
IMG_20141120_140711Di Aula ini kita juga bisa mengambil booklet bulanan khusus perpustakaan anak secara gratis yang disediakan di rak Meja Informasi dan Security. Konten booklet ini sangat informatif, jadi rasanya wajib ambil. Berisi berbagai macam jadwal acara yang diadakan di My Tree House selama 1 bulan. Ada Movie Screening, story time, Performing Art, Workshop untuk anak dan orang tua, bahkan Baby Yoga pun ada.
Begitu sampai ke lokasi, gerbang yang menyambut pengunjung menggambarkan dengan jelas apa yang ada di dalamnya, seperti mengatakan “welcome to the jungle book, kiddos!”. Bikin anak-anak tidak sabar ingin segera masuk.
GERBANG MASUK
Pintu Masuk ke dalam My Tree House
Saat masuk kita akan ketemu langsung dengan Rumah Pohon (Tree House) yang menjadi jantung dari perpustakaan anak ini. Batang Rumah Pohon ini terbuat dari aluminium dan kayu lapis sedangkan daun-daunnya terbuat dari botol plastik daur ulang. Rumah pohon ini merupakan spot paling diminati anak-anak, bahkan jadi tempat favorit bagi orang tua yang ingin membacakan cerita untuk anak-anak mereka.
TREE HOUSE
The Tree House (Rumah Pohon)
Latarnya yang didominasi warna hijau dengan tema alam, mulai dari karpet, tiang-tiang, rak buku, hingga arena membaca dan bermainnya menjadikan suasana semakin nyaman. Belum lagi design interior nya yang sangat atraktif, tidak heran anak-anak betah didalamnya.
IMG20141116102231
Rak-rak buku yang berbentuk dahan pohon
My Tree House memiliki koleksi 45.000 buku anak-anak dari bayi hingga usia 12 tahun. Pembagian buku-bukunya juga sangat informatif, rak dibagi berdasarkan usia anak, bahkan section for baby pun ada. Selain itu diisi juga dengan koleksi buku dengan empat ragam bahasa Melayu, Tamil, Chinese, dan Inggris.
Ada E-Reading Kiosks nya juga, lho. Semacam komputer yang bisa dipergunakan anak-anak untuk membaca E-Books atau bermain permainan edukatif yang tersedia.
Beberapa sudut dirancang menjadi tempat membaca yang nyaman untuk orangtua yang membawa anak bayi dan balita. Setting perpustakaan ini tidak hanya memudahkan anak-anak, tapi juga orang tua yang membawa anak-anak yang usianya lebih muda.
kidscorner2
Arkan makes friends ^^
Untuk menjangkau Perpustakaan Nasional Singapura lumayan mudah. Perpustakaan ini berlokasi di Victoria Street, di antara Bugis Junction dan Bras Basah Complex, dan berdekatan dengan Singapore Art Museum dan Singapore Management University (SMU). Jika dari Stasiun MRT Dhoby Gaut anda dapat menjangkau perpustakaan ini dengan turun di Stasiun MRT Bras Basah, kemudian jalan sedikit ke Victoria Street.
Nah, sebelum mengunjungi My Tree House di Perpustakaan Nasional, kami sempatkan dulu mampir ke Singapore Art Museum dan mejeng sebentar di Singapore Management University. Karena letak National Library ini juga dekat dengan Bras Basah Complex dan Bugis Junction, setelah bermain dan bereksplorasi di My Tree House, kami langsung melangkahkan kaki menuju Bras Basah Complex untuk berburu buku-buku bekas, pas pula lagi ada bazaar! Kemudian dilanjutkan cuci mata ke Bugis Junction, dan berakhir di Glam Road (Kampung Arab) untuk shalat dan makan. For kids, it’s a recommended trip! (iramarby)
IMG20141116104932
DropBox, buat ngembaliin buku
IMG20141116100747
Instagram corner di depan pintu masuk ^^

A Note to Start

Postingan ini resmi jadi postingan pertama saya di blog ini di tahun 2015 *MukulGong. Untungnya blog ini bukan rumah asli, kalo iya mungkin udah dipenuhi sarang laba-laba dan lumut diikuti dengan isu-isu horor bahwa rumah ini ada "penghuni" nya. Sebenernya ada banyak yang mau saya tulis, saya bagi, saya coret-coret, terutama pasca perjalanan haji medio September - Oktober 2014 lalu. Apa daya cuma sampai di kepala, padahal rutinitas ga banyak-banyak amat.


Salah satu alasannya mungkin bisa jadi kegiatan nge-blog tambahan saya di http://bukudanteh.wordpress.com (blog buku saya). Jadi ini blog khusus untuk me-review buku-buku yang udah saya baca.


Kegiatan menyenangkan ini lumayan meningkatkan nafsu membaca saya. Walau tetep aja "penyakit" nimbun buku saya masih belum sembuh juga.




[caption id="attachment_2322" align="aligncenter" width="300"]IMG_20150111_202500 timbunan bulan Januari yang masih ngantri[/caption]

Beberapa timbunan sudah dibaca dan di-review. Tapi yang ngantri masih banyak lagi. Dan sepertinya perlu beli rak lemari tambahan, karena beberapa terpaksa disempilin di rongga-rongga atas yang masih memungkinkan untuk diselipin 2 atau 3 buku.


Hal lainnya adalah tambahan obsesi anak saya, kereta api! Wkwk setelah beko (Backhoe) nah sekarang kereta api. Sempet khawatir, tapi ya sudahlah selama bukan hal negatif dan bikin dia aktif, it is fine.


Yang saya senangi sekarang Arkan juga minta dibacain buku. Setelah itu dia baca lagi buku itu. Bukaaaan, belum bisa baca dia, cuma sok yes aja baca-baca sendiri >.<


Niat saya pengen jadiin rumah kami jadi Rumah Ramah Buku. Apa itu? Gaa, itu sih cuma karangan saya aja :p Intinya mah banyak buku di rumah, banyak kegiatan membaca. Walopun pada kenyataan si bocah lebih banyak liat beko sama kereta api di youtube atau main pasir buat praktekin mainan lori2 dan beko2nya.


Di 2015 ini ga muluk-muluk. The most important is become better than 2014! Kuliah diberesin, rumah diberesin :p nambah kemampuan berbahasa, dan juga beberapa kegiatan bermanfaat ditingkatin kualitas dan kuantitasnya. Intinya lagi banyakin kegiatan bermanfaat sama suami. Ya mudah-mudahan semangat ga stagnan atau malah turun. Hidup pastinya fluktuatif, karena buat apa hidup tanpa sedikit masalah, gitu kata Liam Stewart. Apa deh. Selamat kembali ke blog ini Iraaaaa. Moga berat badan kamu lekas kembali normaaal...

This entry was posted in