Showing posts with label Review Produk. Show all posts
Showing posts with label Review Produk. Show all posts

Review Menstrual Pad (Pembalut Cuci Ulang)

Alhamdulillah sudah 5 bulan ini saya full menggunakan menstrual pad atau pembalut cuci ulang, bahkan saat perjalanan nginep 2 atau 3 hari pun tetap saya bawa. Tapi sejauh ini belum ada masalah untuk perjalanan nginep, soalnya nginepnya ke rumah mertua hehe😁 Oya, fyi, saya kerja diluar rumah dari jam 07.30 - 16.00 wib. Tapi karena rumah deket, kalo istirahat siang saya pulang ke rumah. 

Ada beberapa merk yang saya pakai selama 5 bulan ini. Tapi perlu dicatat bahwa kondisi dan siklus menstrusi kita berbeda-beda. Jadi pasti jenis dan jumlah kebutuhan menstrual pad kita beda-beda juga :) Berikut ini saya review satu per satu ya. 

1. Green Nappy Reusable Menstrual Pad Medium
Harga Rp 24.000
Ukuran : 
Panjang 27 cm 
Lebar dengan sayap 19 cm
Kapasitas daya serap 90 cc
Dilengkapi kancing
Lapisan atas : Microfiber
Lapisan dalam : Microfleece (meneruskan cairan dan menjaga tetap kering)
Lapisan luar/bawah : Pul (waterproof mencegah bocor)

- Biasa saya pakai di hari-hari awal menstruasi, heavy days
- Dari jam 7an pagi sampai 12an siang, sudah full tapi ngga bocor. Kadang menyerapnya melebar ke sayapnya, kadang ngga.
- Gampang dibersihin
- Gampang kering, bahkan dijemur didalam ruangan pun tetap kering.
- Nyaman dipakai karena bentuknya ergonomis dan bahannya yang kering dan lembut, ngga terlalu tebel juga.

2. Syakira Menstrual Pad Night 
Harga Rp 40.000 / pack (1 pack = 6 pcs)
Ukuran Panjang +- 31 cm
Lapisan atas : kain kaos 
Lapisan dalam : kain microfleece
Lapisan luar/bawah : seperti kain spunbond
Dilengkapi kancing 

- Biasa saya pakai untuk malam dihari-hari awal (heavy days)
- Gampang dibersihin
- Tapi keringnya lama
- Bahan kaos lembut di kulit
- Tebel. Paling tebel diantara merek lain yang saya pakai. 
- Cuma dipakai saat malam heavy days aja. 

3. Menstrual Pad Baby Oz Minipad
Harga : Rp 27.000,-
Panjang 20 cm
Lapisan dalam : Microfleece 
Lapisan Luar : PUL (waterproof namun breathable)
Daya tampung : 50 ml
Ada bukaan dibagian belakang/bawah (back opening) yang bisa dimasukin insert tambahan
Dilengkapi kancing

- Biasa saya pakai dihari-hari terakhir, saat darah haid tinggal sedikit dan tinggal bercak-bercak. 
- Gampang dibersihin
- Gampang banget kering, bahkan dijemur didalam ruangan pun tetap kering. Mungkin karena bahannnya dan karena tipis juga.
- Nyaman dipakai karena tipis dan bahannya yang kering dan lembut.

4. Sobi Menstrual Pad Day
Harga : Rp 34.900,-
Ukuran : 27 cm
Inner : Charcoal bamboo (fleece bamboo
Lapisan bawah : Beludru waterproof
Dilengkapi kancing

- Yang ini favorit saya, biasa saya pakai dihari-hari awal, heavy days, dan belum pernah bocor. 
- Dari jam 7an pagi sampai 12an siang, sudah full tapi ngga bocor. Kadang menyerapnya melebar ke sayapnya, kadang ngga.
- Gampang banget dibersihin
- Gampang banget kering
- Nyaman dipakai karena tipis dan bahannya yang kering dan lembut.

5. Ningrat Pantyliner
Harga Rp 18.000,-
Ukuran 20 cm
Daya tampung 20cc
Inner microfleece lembut
Outer PUL (kain waterproof bermembran)
Insert microfiber
Dilengkapi kancing

- Biasa saya pakai dihari-hari terakhir, light days, saat darah haid tinggal sedikit dan tinggal bercak-bercak. 
- Gampang dibersihin
- Gampang banget kering, bahkan dijemur didalam ruangan pun tetap kering. 
- Nyaman dipakai bahannya yang kering dan lembut.

6. GG Menstrual Pad Day
Harga Rp 32.900,-
Ukuran 27 cm
Inner : Fleece
Insert : Microfiber
Outer : PUL waterproof namun tetap breathable.
Sudah ber-SNI.
Dilengkapi kancing

7. Cluebebe Menstrual Pad (Day and Night)
Ini menspad yang paling lama saya pake.



Bisa dilihat disini juga yaa ->


REVIEW : Innisfree Jeju Volcanic Pore Scrub Foam



Mulai pakai : 2 Mei 2020
Belinya di : Innisfree Official Store di shopee
Harga : Rp 120.000
Ukuran : 150 ml

Komposisi
Komposisi andalannya adalah Volcanic clay, bahan yang cuma bisa ditemukan di Pulau Jeju, Korea Selatan. Bahan ini mengandung zat yang berasal dari lahar pada saat gunung meletus di Jeju, dan dapat berfungsi untuk menyerap kotoran pada kulit. Dan sejalan dengan bahannya, klaim produknya bisa menghilangkan kotoran, sel-sel kulit mati dari pori-pori dan menyerap sebum dengan efektif.

Tekstur, Warna, dan Fragrance
Pertama dikeluarin teksturnya padat banget, tapi kalo udah kena udara bakal mencair juga. Warnanya coklat susu dengan sedikit butiran warna coklat gelap dan butiran warna cream sangat kecil yang banyak dan lembut banget. Setelah digosok perlahan ke wajah pun butirannya bakal melebur sama foamnya. Wanginya juga soft banget.

Kapan pakenya?
Kalo keterangan produknya sih pemakaiannya 1 sampai 2 kali dalam seminggu. Tapi saya pakenya setiap hari🤭 soalnya tiap hari aku ke kantor naik motor. Jadi kalo malem tuh berasa lebih bersih kalo cuci muka pake facial scrub. Trus lebih efisien juga menurut saya dibanding harus pake sekaligus beberapa produk pembersih. Karena saya ngga telaten juga.

Selalunya saya pake untuk pembersih muka di malam hari. Butiran scrubnya halus dan keciiiil (dibandingkan dengan scrub2 yang pernah saya  pake lho ya). Nyuci ke mukanya juga effortlessly, ngga diteken atau digosok kenceng. Dengan cara gitu aja efek ke muka saya setelah  cuci muka pake ini rasanya jadi lebih bersih, kenyal, lembab, ngga ketarik. 

is it pricey?
Menurut saya  ngga. Soalnya Rp 120.000 itu kita dapetnya 150ml. Dan itu buat saya udah banyak banget, walau saya setiap pake cuma seujung kuku, tapi kan saya makenya setiap hari. Bayangin sekarang udah sebulan aja perasaan isinya masih full, gimana kalo makenya 2 kali seminggu, setahun bisa ngga abis2😆

Hasil Pemakaian
Pemakaian 1 - 2 Minggu
Sejauh ini ngga ada nimbulin jerawat di muka saya. Kalo oily waktu bangun pagi nya masih, tapi yang penting ngga jerawajatan aja dah. Pori-pori juga masih gitu2 aja. Karena memang masih terlalu dini juga. Baru 2 mingguan makenya.

Pemakaian 3 Minggu (update 21 Mei 2020)
Bangun pagi oily nya makin berkurang, oily nya di sekitar hidung aja. Wajah juga sedikit lebih cerah. 

Pemakaian 4+ Minggu  (1 Juni 2020)
Masih tetap sama efeknya dengan minggu ke 3. Bangun pagi oilynya hanya di sekitar hidung, itu juga normal-normal aja menurutku. Ngga yang kayak kilang minyak. 

Kesimpulan 1+ bulan pemakaian (4 Juni 2020)
- Setelah mencuci muka pake ini wajahku terasa jauh lebih bersih, segar, dan lembab
- Wajahku ngga jerawatan saat pemakaian
- Kulit wajahku jadi sedikit lebih cerah
- Aku seneng banget sama wanginya yang soft banget
- Not totally, tapi minyak di wajah memang berkurang setelah pake ini. Pernah beberapa ngga bawa ini pas lagi nginep di rumah mertua, dan ia aja pagi-pagi mulai berminyak lagi.
Means alhamdulillah produk ini cocok-cocok aja di aku. Jadi tetap aku lanjutkan pemakaiannya. 

Minus
Ngga terlalu begitu gampang didapatkan, sampe saat ini di kota ku belum ada offline store yang menjual produk Innsifree. Jadi belinya kudu online.

Sekian review ku. Terima kasih sudah menyimaak, semoga bermanfaat🙃🙃🙃

Review Wadah ASIP (ASI Perah)


1. Botol UC 1000
- in my case, paling pas untuk sekali minum
- bisa diisi sampai leher botolnya, kurang lebih 150ml
- untuk tutup botolnya bisa pakai bekas tutup botol yoghurt Heavenly Blush atau Extra Foodnya HPAI. Atau bisa juga beli di online shop.
- karena leher botolnya kecil, jadi susah dibersihkan, harus pakai brush panjang dan kurus

2. Avent Storage Cup
- gampang dibersihkan karena bentuknya cup
- material plastik
- gendut jadi makan tempat kalo di freezer
- ngga perlu tempelan ataupun spidol. Karena ada bagian cup yang memang khusus bisa ditulis dengan pensil

3. Kantong Asi / Breastmilk Storage Bag
- bisa muat banyak di freezer
- tinggal pakai ngga perlu dicuci dulu
- setelah dipakai langsung dibuang
- walau praktis tapi ngga ramah lingkungan, nambah2 sampah plastik
review kantong asi bisa dibaca disini yaa -> https://iramarby.blogspot.com/2019/01/review-kantong-asi.html

4. Botol Kaca Tutup Karet 100ml
- dibanding botol uc1000 lebih mudah dibersihkan karena leher botolnya lebih besar
- ngisinya harus pas 100ml, karena kalo kelebihan tutupnya bisa nge-pop kebuka saat beku

Sekian reviewnya, semoga bermafaat yaa

Review Pompa Asi Malish Mirella (Malish Mirella Double Electric Breastpump)


Sudah hampir 8 bulan ini Malish Mirella Double Electric Breastpump nemenin kegiatan pumping ASIP (Asi Perah) ku di kantor. Tadinya pake pompa elektrik yang single, tapi setelah 6 bulan akhirnya upgrade ke pompa asi hospital grade.

Alasanku upgrade karena kegiatan pumping ku yang rutin dan sering (terutama di awal masa menyusui). Dari awal pengen upgrade, udah nentuin kriteria pompanya harus hospital grade dan double pump. Ada beberapa brand yang tersedia di pasaran Indonesia, namun setelah googling akhirnya beli Malish Mirella.

Kenalan dulu ya 😃 Malish merupakan pompa asi yang memiliki lisensi dari Rusia. Salah satu produknya adalah Malish Mirella Double Electric Breastpump. Kenapa aku milih Mirella? Selain karena hospital grade dan double pump tadi, pompa asi ini sudah closed system, yang berarti kita ngga perlu lagi khawatir asip bakal masuk ke dalam mesin pompa saat sedang pumping.
☝ kalo lagi pumping di rumah. Mesinnya selalu dikasih plastik, biar tetep mulus 😙
Beberapa keunggulan lainnya yang sudah aku rasain sendiri:
- Ngga sakit. Ini wajib banget ya.
- Rechargable. Bisa di-charge kayak hape. Jadi kalo mati lampu masih bisa pumping.
- Corong nya compatible dengan botol Avent natural. Karena anakku dari newborn udah dilatih pake botol Avent, alhamdulillah hal ini mempermudah banget.
- Dibanding temen-temennya sesama pompa asi hospital grade ukuran body nya ngga terlalu besar.
- Ada 2 mesin dalam 1 unit, dan masing-masing mesin memiliki settingan sendiri. Jadi kalo lagi double pumping settingan hisapan kanan kiri nya bisa kita bikin beda level, tergantung kita nyamannya gimana.
- Punya layar touch screen dan memiliki lampu, jadi tetep keliatan kalo pumpingnya malam dikamar lampu dimatiin.
- Ada 2 mode ; mode stimulasi dan mode menghisap.
- Ada 9 level hisapan. Aku cuma pake sampai level 4 aja udah mantep.
- Auto Time 30 menit OFF
- Bisa pakai  1 mesin aja. Kesininya aku lebih sering pake 1 mesin aja. Kadang mesin yang kanan, kadang yang kiri, ganti-gantian.
- Mesinnya "punya ingatan" level hisapan terakhir yang kita gunakan untuk mompa.
- Mesinnya ngga terlalu berisik dibanding beberapa pompa yang kugunakan sebelumnya.
- Gampang dirangkai dan gampang dibersihkan.
- Ada penutup corongnya.
pumping dengan 2 corong
pumping dengan 1 corong
Yang menjadi catatan. Karena layar nya touch screen, termasuk tombol ON dan OFF nya, kalo kesentuh dikit aja langsung hidup. Jadi kudu aware kalo naro di tas. Alhamdulillah sih belum pernah kejadian hidup terus di dalam tas. Cuma pas masukin ke tas nya aja kadang-kadang suka tiba-tiba hidup karena ngga sengaja kesentuh layarnya.

Apa aja yang didapetin dalam 1 box Malish Mirella? (ini yang aku inget ya 😅 )
- 1 mesin
- 2 botol wide neck 120ml
- 2 corong pompa
- 2 bantalan silikon
- 2 diafragma
- 2 valve
- 2 dudukan botol
- 2 tutup corong
- 2 selang
- 1 adaptor
- membran cadangan
- buku panduan
- kartu garansi

Untuk deskripsi dan spesifikasi lebih lengkapnya bisa mampir ke website -> Malish Indonesia.

Bisa dilihat disini juga yaa -> 



Review Kantong Asi (Breastmilk Storage Bags)


Tadinya nyimpen ASIP Areen cuma ngandelin botol-botol kaca yang udah dikumpulin dari sebelum lahiran, ada sekitar 50an botol. Nyatanya setelah kegiatan pumping berjalan eh malah kekurangan wadah untuk nyimpen plus keteteran nyuci-nyuci segala perlengkapan. Dilema sebenernya pake kantong ASI ini, ada beban karena nambah-nambah sampah plastik. Tapi mau gimana lagi untuk saat ini belum punya pilihan.

Penggunaan Kantong Asi buat saya pribadi sampai saat ini memang menolong banget. Dan karena punya beban rasa bersalah nambah sampah plastik, sampai sekarang sebisa mungkin yang sudah saya pake saya cuci bersih dan simpan. Baru tahap reuse untuk pengganti polibag atau nyimpen2 benda apa gitu. Soalnya kan ada sealing-nya, sayang aja dibuang. Belum lagi motifnya lucu-lucu.
Ada beberapa merk yang sudah saya coba, diantaranya :
1. NATURAL MOMS 100ml
  • Plastik tebal
  • Plastiknya bisa ditulis pake pena, ngga harus spidol (ada plastik yang ngga bisa ditulis pake pena soalnya) 
  • Gampang ngeluarin udara
  • Walau ukurannya 100 ml tapi pernah ngisi sampai 120ml, dan kayanya masih muat lagi sampe 130 ml
  • Ramping
  • Motif lucu2
  • Cutting line nya ada dan hasil robekannya rapi, ngga perlu gunting
 2. DDU DDU 120 ml

  • Plastik tebal
  • Plastiknya bisa ditulis pake pena
  • Gampang ngeluarin udara
  • Ukuran 120ml tapi pernah ngisi sampai 140ml masih muat
  • Warna biru pastelnya saya suka
  • Cutting line nya ada dan hasil robekannya rapi, ngga perlu gunting
3. GABAG 100ml

  • Plastik lumayan tebal
  • Model yg baru udah bisa ditulis pake pena plastik (yang lama ngga bisa)
  • Agak susah ngeluarin udara 
  • Ukuran 100ml tapi pernah ngisi sampai 125ml masih muat
  • Cutting line nya ada dan hasil robekannya rapi, ngga perlu gunting
4. BAABAA 100ml
  • Plastik tebal
  • Ngga bisa ditulis pake pena, harus spidol, atau stiker label
  • Gampang ngeluarin udara
  • Ukurannya 100ml tapi, tapi pernah ngisi sampai 150 ml, diantara yang lain muatannya paling banyak
  • Cutting line nya ada, tapi hasil robekannya ngga rapi
5. MALISH 100ml
  • Diantara yg lain plastiknya paling tebel 
  • Ngga bisa ditulis pake pena, harus pake spidol atau stiker label
  • Gampang ngeluarin udara
  • Cuma pernah ngisi sampai 110 ml, kayanya memang ngga muat lebih
  • paling ramping diantara yang lain
  • Cutting line nya ada, tapi hasil robekannya ngga rapi
6. UNIMOM 100ml
  • Plastik lumayan tebel
  • Ngga bisa ditulis pake pena, harus pake spidol atau stiker label
  • Agak susah ngeluarin udara
  • Pernah ngisi sampai 110 ml
  • Cutting line nya ada, dan hasil robekannya rapi
7. BAGBIT 120ml
  • Plastiknya tebal
  • bisa ditulis pake pena
  • Paling gampang ngeluarin udara dari plastiknya
  • Ukuran 120ml tapi pernah ngisi sampai 140ml
  • Agak gendut ^^
  • Cutting line nya ada, tapi hasil robekannya ngga rapi
8. MOOIMOM 120ml
  • Tebel plastiknya hampir sama kaya Malish
  • Ngga bisa ditulis pake pena, kudu pake spidol atau stiker label
  • Gampang ngeluarin udara
  • Pernah ngisi sampai 130 ml
  • Agak gendut
  • Cutting line nya ada, dan hasil robekannya rapi
9. MAMA BEAR 200 ml
  • Plastik tebal
  • Bisa ditulis pake pena
  • Gampang ngeluarin udara
  • Ngisi 200ml itu udah full banget, sisa bagian kosongnya sedikit, kalo mau ramping isinya rekomen 160ml aja
  • Agak gendut
  • Cutting line nya ada, dan hasil robekannya rapi
10. LITTLE BABY 120ml
  • Hampir sama kaya Natural Moms
  • Plastik tebal
  • Bisa ditulis pake pena
  • Gampang ngeluarin udara
  • Pernah ngisi sampe 130ml
  • Ramping
  • Cutting line nya ada, dan hasil robekannya rapi
Note : Semua merk ini 1 kotak isinya 30 pcs

Review : Cooler Box Claris

Cooler box ini salah satu peralatan tempur ASIP yang sampai saat ini kepake banget. Karena Areen kalo kami kerja dibawa ke rumah bude nya (rumah bude nya deket kantor dan deket rumah juga) jadi untuk bawa dan simpen ASIP selama di rumah budenya pake cooler box dari Claris ini.
Sampai saat ini dengan kapasitas 5.5 L cukup untuk bawa ASIP Areen 4 botol Avent 125ml + ice gel gabag 500gr. Kalo pake botol kaca atau kantong asi lebih banyak lagi muatannya.
Dan berdasarkan pengalaman sehari-hari dinginnya bisa tahan sampai 12 jam lebih. Tapi sejauh ini cooler box nya lebih sering dipakai dari jam 7.30 - 15.00 wib. Dan ASIP Areen awet2 aja. 

Padahal tadinya ragu lho. Karena taunya merk Claris ini produsen wadah2 plastik gitu. Tapi ternyata setelah dijajal sampai sekarang masih puas dengan cooler box nya, belum ada kepikiran untuk ngganti. Waktu belinya pas diskon lagi hehe 😁 memang rejeki bayi sholehah👶
Deskripsi Produk :
- Kapasitas 5.5 L
- Ukuran Luar: 25cm x 20cm x 20cm
- Ukuran Dalam: 20cm x 16cm x 16cm
- Tersedia warna : Orange, merah, hijau, biru

*written with Asus Zenfone 3

Review : Philips Avent Comfort Single Electric Natural Breastpump



Hampir mendekati akhir tahun dan alhamdulillah hampir mendekati 5 bulan juga memberi ASI eksklusif untuk Areen  perjalanan menyusui pun masih panjang. Untuk pumping ASI masih ditemani sama sahabat setia Philips Avent Comfort Single Electric Natural Breastpump.


Kenapa saya milih Avent? 
Perjalanan milih pompa asi ini lumayan makan kuota, karena harus bolak balik nanya bang google referensi yang dia punya, udah pasti juga keluar masuk ke blog-blog para ibu yang sudah duluan berkecimpung di dunia per-ASIP-an. Hampir semua review tentang Avent Single Electric ini bagus-bagus, kayanya belum nemu review-an yang ngga bagus. Berdasarkan review-review tersebut dan pertimbangan lainnya akhirnya mantap untuk milih Avent Single Electric. 

Kenalan dulu ya.
Avent Single Electric ini salah satu pompa asi keluaran brand Philips. Mesinnya memiliki gentle mode stimulation (mode isapan2 kecil untuk merangsang LDR) dan ada 3 pumping setting (level sedotannya), makin ke atas levelnya makin kuat sedotannya. Selain itu corongnya didesign untuk comfortable sitting position, which means agar ibu ketika memompa posisinya nyaman, ngga mbungkuk. Karena corongnya punya soft cushion bikin PD nyaman dan kaya dipijet2 gitu saat mompa. Dan sudah closed system, yang artinya ASI tidak akan masuk ke mesin pompanya.

*temen begadang di awal-awal cuti

Kelebihan Avent Single Electric (IMHO)
1. Gampang dioperasikan, penggunaan mesin user friendly, ngga bikin bingung waktu nyoba pertama kali.
2. Printilan sedikit
3. Gampang dirakit
4. Bisa LDR sampe 2x pake pompa ini
5. Sedotannya ngga bikin sakit PD, bahkan pake sedotan yang level ke 3 aja tetep ngga sakit. Aku sering pake yang level ke 2.
6. Part-part nya gampang dicuci.
7. Bisa di switch jadi manual, tinggal beli diafragma dan tuas manualnya.
8. Mesinnya ringan, ngga segede bayangan sebelumnya.
9. Karena bentuk corongnya yang well designed for comfortable sitting position, dan memang bener pake pompa ini ngga mesti bungkuk pegel, waktu pumping-on-go di mobil juga jadi nyaman.

Kekurangan Avent Single Electric (IMHO)
1. Suara mesinnya ngga yang brisik banget, tapi ya termasuk kategori brisik.
2. Compatible dengan botol Avent aja, syukur aja bocahnya doyan pake nipple Avent.

*di switch jadi manual
Kalo ngomongin harga, seperti semboyan online shop sejagad maya katakan, ada harga ada rupa, jadi aku ngga masukin ke list kekurangannya, harganya sesuai dengan kualitasnya. Menurutku lagi ini investASI yang menguntungkan. Dan kalo dibandingkan dengan merk lain yang udah aku oprek-oprek second-annya di instagram, kalo dijual lagi merk Avent ini cenderung ngga terjun bebas harganya. So, it's worth to buy and more cost effective.

Review : Gendongan Kaos (Geos) Mere Et Moi

Dari dulu suka banget sama macem-macem gendongan. Inget banget jaman hamil si sulung udah beli gendongan umur kandungan baru 5 bulan 😁 Yang paling saya suka gendongan model wrap. Jadi walaupun ada beberapa gendongan, tetep aja yang dipake gendongan wrap.
Nah jaman adeknya ini pengen nyoba model gendongan yang lain, nemulah yang namanya GEOS, Gendongan Kaos. Kalo saya ngga hamil lagi mungkin ngga bakal tau istilah dunia per-mamak-an yang baru2 😅
Di online shop ternyata banyak model, motif, dan merknya, binguung. Akhirnya setelah searching2, baca2, scroll2, nemu merk Mere Et Moi. Beli deh. Pilih motif Pink Fanta – Flamingo, salah satu alasannya karena udah ngga tahan beli yang mpink-mpink 😆 maklum, anak cewe pertama 😍
P_20181021_154651_vHDR_Auto-01P_20181021_154545_vHDR_Auto-01
Awalnya kwatir ngga cocok sama model geos. Soalnya ini pertama kali pake ginian dan ada ukurannya pula. Tapii alhamdulillah cocok. Bahan geos Mere et Moi ini dingin dan lembut, sejenis kaos strecht gitu, ngikutin bentuk badan bayi. Makenya juga gampang banget.
Tapi lagi, ada tapinya. Kan punya Areen motifnya bolak balik ya, Pink Fanta – Flamingo. Sayangnya bagian Pink Fanta nya bahan kainnya agak kasar, memang model kainnya gitu. Jadi lebih sering motif Flamingo nya di dalem karena bahannya lembut dan dingin, kan sayang padahal Flamingo nya ucul banget.
Trus karena belinya waktu hamil, milihnya ukuran XL, karena berasa badan gede banget. Ternyata setelah lahiran badan agak ngecil, ngecil dikit 😆Jadi gendongannya agak gedean apalagi Areen nambah berat, tapi ya masih bisa dipake sih, walo harusnya beli yang L. Start Areen sholihah lahir sampe hampir 3 bulan sekarang ini pake geos ini terus 🤗 Areen aman nyaman tentram. Secara keseluruhan puas sama geos ini.

Review : Cooler Bag KALT

Salah satu perlengkapan wajib bagi ibu menyusui yang bekerja di luar rumah adalah cooler bag. Jaman now pun merk nya beragam, pun modelnya. Dan KALT ini salah satu cooler bag pertama dan sampe sekarang masih saya pake untuk pumping on the go. Kalo jalan2 pasti saya bawa cooler bag satu ini. Salah satu alasannya karena ukurannya yang ngga terlalu besar, pas untuk dibawa jalan-jalan di dalam kota.
P_20180924_112408_vHDR_Auto-01
Terdiri dari beberapa bagian utama:
– 1 Bag bagian dalam terbuat dari aluminium foil.
– 2 kantong jaring samping kanan kiri bisa buat nyelipin pena atau kertas tempel
– 1 kantong bagian depan bisa untuk nyimpen kantong asi ukuran 100ml
– Tali tas panjang dan adjustable, bisa dijadiin sling bag, bisa shoulder bag, ataupun dijinjing.
P_20180924_112442_vHDR_Auto-01P_20181026_133310-01
Ukuran tas 14 x 18 x 20 cm. Bisa diisi 6 – 7 botol uc 1000 dan 2 ice gel ukuran sedang. Dan pernah diisi 16 pcs kantong asi beku ukuran 100ml sama suami 😂 tapi dilapisin thermal bag tupperware lagi sama dikasih es batu beberapa biji.  Alhamdulillah selamat sampe rumah, tetep beku. Kurang lebih 4 jam perjalanan dari rumah mertua. Waktu itu urgent karena lupa bawa cooler bag yang lebih gede, sementara nginep di rumah mertua beberapa hari. Begitu mau pulang, bingung gimana cara bawa tabungan asip nya 😆
Kalau lagi jalan-jalan dengan durasi 4 jam, yang saya bawa cuma 1 pompa asi manual dengan botol 250ml dan 2 ice gel. Ngga lupa selalu bawa beberapa lembar kantong asi cadangan. Semuanya muat dalam 1 cooler bag KALT ini.
Pernah jalan keluar dari jam 11 siang sampai 8 malem dengan 2 ice gel pakai cooler ini, setelah sampai rumah dibuka ice gelnya masih bertahan kurang lebih 90%, awet 😃
Harganya sekitar Rp 120.000 an – Rp 190.000 an di online shop dan tersedia 5 pilihan warna : warna biru, hijau, kuning, pink, dan abu-abu.
Screenshot_20181026-150314_1
Sumber gambar : google

Review AVENT Products

Start 15 Agustus 2018 lalu sudah mulai pumping untuk nyetok ASIP (ASI Perah) buat Areen. Setelah melewati perjuangan pagi siang malam yang penuh drama  alhamdulillah sekarang freezer 2 baris sudah penuh. Perjalanan masih panjang.

Tapi namanya perjalanan tambah menyenangkan kalo ada temennya. Dalam hal ini bukan hanya menyenangkan, tapi juga menenangkan.

"Teman" yang aku maksud itu beberapa produk dari Philips Avent  (yes, karena perjalanan kali ini untuk memenuhi kebutuhan ASI Areen selama 2 tahun, mudah2an tercapai, aamiin), diantaranya :

1. Pompa Asi Manual Philips Avent



Pompa ini yang saya bawa ke rumah sakit. Udah dimasukin jauh2 hari ke dalam tas. Alhamdulillah berguna banget waktu hari2 pertama yang udah kaya sinetron berjilid 

Karena waktu di RS dapetnya dikit banget mompa pake yang manual, sampe rumah jadi lebih sering pake yang elektrik. Njajal yang manual lagi waktu Areen masih umur seminggu lebih. Tanpa ekspektasi alhamdulillah dapet 180 ml sekali mompa. Itu juga ngga sampe tuntas karena lagi di mobil jalan bareng mertua.



2. Pompa Asi Electric Philips Avent


Nahh, ini dia jagoan saya  selama masa cuti ini saya nyetok ASIP nya dengan bantuan pompa ini.

Awalnya sempet ragu mau beli breastpump electric, soalnya dulu pengalaman pernah minjem breastpump electric temen rasanya sakiit banget.

Tapi demi efesiensi memberanikan diri untuk invest pompa asi elektrik. Setelah ngobrak ngabrik google, akhirnya terpilihlah AVENT sebagai the chosen one 

Asli ngga nyesel. Why?

- ngga bikin PD sakit (pentingg)

- Spare part ngga terlalu banyak

- semua part nya gampang dicuci

- gampang dirangkai kembali

- design khususnya bikin punggung ngga pegel waktu mompa, bisa senderan

- LDR bisa sampe berkali-kali

[caption id="attachment_3412" align="aligncenter" width="499"] *temen begadang[/caption]

Ada bagian nyeselnya sih, kenapa dulu itu ngga sekalian beli yang avent double pump nya  padahal suami udah nyaranin loh beli yang double.

Jadi sekarang lagi searching review2 double pump yang rekomen. Soalnya kalo avent single pump ini aku jual buat beli yang avent double pump, nambahnya lumayan juga, bisa pusing pala pak husband藍 Tapi ya mau tuker yang lain juga masih maju mundur, kwatir ngga senyaman yang aku pake sekarang, breastpump kan cocok2an.

3. Botol Susu Avent



Alhamdulillah dari awal sampe detik ini Areen ngga bingung puting ataupun bingung dot pake avent. So ngga niat nyoba2 yang lain, soalnya masalah bingung puting/dot ini krusial banget buatku. Pengalaman si sulung dulu bingung dot.

4. Avent Storage Cups



Sebenernya ini produk Avent yang pertama kali aku punya. Dari jamannya si sulung Arkan 5 tahun lalu. Awet ya hehe, tapi dulu bukan buat wadah ASI, tapi untuk wadah frozen puree dan kaldu homemade buat Arkan 

Dan sekarang insyaAllah rencananya mau digunain untuk stok ASIP segar nya Areen. Avent storage cups ini ada connector nya, jadi bisa disambung ke pompa langsung atau ke dot nya langsung. Tinggal di angetin, ngga perlu dipindah2in lagi.

5. Avent Bottle Warmer / Penghangat Susu

Baru sekali dijajal untuk ngetes stok ASIP nya Areen. Alhamdulillah working! Mudah2an selanjutnya juga. Soalnya selama cuti ini masih direct breastfeed, kalopun via botol, pake ASI segar yang baru diperah, untuk latihan kalo uminya udah mulai kerja lagi.

Itu dia 5 item dari AVENT yang nemenin sampai detik ini, semuanya ngebantu banget. Tapi perjuangan masih panjang. Walau Hayati lelah tapi Hayati masih tetap semangat bang  And mommies out there, please be strong yaa, semangat mengASIhi 

*written with Asus Zenfone 3