Singapore Zoo : Bermain Sambil Mengenal Hewan dan Alam

Jaman saya dan adik saya masih kecil dulu, karena kami tinggal di daerah perbatasan (Batam), salah satu destinasi wisata kalau liburan keluarga adalah melancong ke tetangga sebelah, Singapura. Nah, ke Singapore Zoo ini dulu semacam kunjungan wajib kalau ke Singapura, maklum anak-anak :D Ngga nyangka setelah punya anak ternyata tujuan wisatanya masih sama ^^" Bener-bener jadi nostalgia masa kecil.

Singapore Zoo cukup mudah dijangkau, lokasinya terletak di 80 Mandai Lake Road. Cukup naik MRT disambung dengan satu kali naik Bus yang memang tujuannya kesini. Posisi kami saat itu stay di salah satu hotel backpacker di Little India. Tenang aja, urusan kemudahan transportasi Negara Singapura patut diacungi jempol. Dan negaranya pun memang negara ramah turis. Di setiap titik pemberhentian MRT atau Bus selalu ada peta yang sangat membantu para turis. Masyarakatnya pun kalau ditanya ngga segan-segan membantu.

Daily operating hours nya dari jam 8.30 pagi – 6 sore (waktu Singapura). Harga Tiketnya, untuk dewasa $33, usia 3 - 12 tahun $22, dan untuk anak dibawah 3 tahun gratis. Tiketnya bisa pesen online juga, dapetnya lebih murah.

Ragam fasilitasnya lumayan lengkap, bahkan termasuk memudahkan ibu-ibu yang membawa balita seperti saya. Ada fasilitas rental stroller (kereta dorong), kereta tarik, dan juga loker penitipan tas dan barang-barang pribadi dengan tarif $3. Letaknya deket-deket pintu masuk. Di beberapa titik juga disediakan Diaper Changing Facilities dan Nursing Room. Jangan segan-segan nanya official staff nya.


 


Singapore Zoo memiliki banyak zona dan juga event-event edukasi yang menarik. Event updates nya bisa dilihat di web nya langsung ya. Karena zona-zona hewannya banyak, satu hari kayaknya ngga cukup menjelajahi semua. Jangan heran juga kalau ketemu turis yang nyambi olahraga lari. Karena memang lokasinya terletak di lahan yang luas banget dan lumayan banget lihat-lihat nyambi olahraga.

Kalau males jalan jangan khawatir, ada fasilitas Zoo Tram, semacam kereta api pendek yang bisa membawa kita keliling Zoo. Terminalnya tersebar di seluruh area Zoo. Oya, ntar di pintu masuk jangan lupa ngambil peta zoo yang sangat informatif. Tapi kayaknya dikasih sih waktu beli tiketnya. Papan petunjuk lokasi dan papan informasinya juga jelas.



Ada beberapa zona dimana kita bisa berinteraksi langsung dengan hewan-hewan yang ada didalamnya :) seru kan. Kalau mau naik kuda juga ada zona Ponny Ride. Ini kenangan masa kecil paling membekas deh. Kalau ngga salah pertama kalinya naik kuda ya disini ^^" Arkan ngga sempet nyobain mainan Emaknya, secara waktu kita juga terbatas, jadi ke zona yang bener-bener dia suka aja.






Di setiap zona biasanya dilengkapi dengan sesuatu yang informatif mengenai hewan yang ada didalamnya. Ngga cuma hewan aja, tapi juga tentang alam. Jadi selain mengenal hewan, anak-anak juga diajak mengenal alam.



Kalau ingin main-main ada Play time Area dan Wet Play Area nya. Letaknya di Kidzworld. Bukanya jam 9 pagi - 6 sore. Tapi Arkan waktu itu ngga ke Wet Play Area, soalnya lupa bawa baju ganti :D



Singapore Zoo juga punya Pray Room dan beberapa restoran. Tapi kalau kami pribadi bawa bekal sendiri sih :D lumayan mengikis pengeluaran. Zona lainnya yang biasa dikunjungi adalah zona atraksi anjing laut dan zona kutub. Zona lainnya masih ada lagi ya, cuma kaminya ngga sempet menjelajahi semua.

Informasi mengani event-event dan promo bisa langsung dilihat di web resminya http://www.zoo.com.sg/. Selamat berwisata...! :)

Another corner :



Wisata Memetik Jambu di Kebun Jambu Marina Batam

20160924_163648

Biasanya kalau dengar kata Batam yang terlintas dipikiran orang luar, kalau ngga coklat, belanja tas dan parfum, pantai, jembatan Barelang atau nyebrang ke tetangga sebelahnya (Singapore). Nah, minggu lalu kami sekeluarga di ajak Opungnya Arkan berkunjung ke lokasi Agrowisata di Batam, Kebun Jambu Marina. Lokasinya terletak di dalam Harris Resort, Kawasan Wisata Marina Waterfront, Tanjung Riau. Btw, di area Marina Waterfront ini terdapat beberapa objek wisata. Letak kebun jambu ini sendiri kalau dari arah masuk pas di sebelah kiri jalan. Kebun Jambu ini lumayan luas ternyata, kurang lebih 3 ha.


20160924_155601-1


Diluar sangkaan, ternyata Arkan lebih excited kesini ketimbang waktu diajak jalan-jalan ke Mall :D Terbukti lari kesana kemari, bahkan sukarela bawa plastik buat nampung jambu yang dipetik Opung dan Abinya. Asyiknya di kebun ini kita bisa metik jambunya sendiri. Tapi kalau males metik sendiri bisa juga langsung beli di counter depan. Sayangnya waktu kami kemari (hari Sabtu) jambu-jambunya baru aja dipanen, jadi cuma dapet sedikit, ngga nyampe setengah kantong.


untitled


Oya, sebelum dimakan jambu-jambu yang sudah kita petik harus ditimbang terlebih dahulu. Tempat nimbangnya ada di depan pintu masuk. Jadi kalau sudah metik jangan langsung dimakan dulu ya. Jambu-jambu yang kita petik juga diperiksa dulu loh sama tukang kebunnya. Kalau ada yang busuk ngga bakal dimasukin, bahkan jambunya diganti, jadi bener-bener excellent service.


20160924_155123


Selain bisa menikmati "acara metik jambu sendiri", kita juga bisa menikmati Jus Jambu Murni yang bisa kita beli di pondok di depan pintu masuk. Kalau lapar tenang aja, di kebun ini ada pondok lesehan yang menjual Ayam Lombok Ijo dan bakso.


20160924_155216


Nah, untuk anak-anak sekolah (TK/SD/SMP) Kebun Jambu Marina ini juga menyediakan tawaran Paket Study Wisata, lho. Cocok banget masuk program list sekolah-sekolah yang ingin mengadakan kunjungan edukatif untuk murid-muridnya.


20160924_160917-1


Daan, sebagai kenang-kenangan di memory handphone para pengunjung, Kebun Jambu Marina nyediain special corner untuk foto-foto :D Sehat dapet, kenyang dapet, foto-foto juga dapet :) Selamat berkunjung..........!

Review Drama Korea : SIGNAL (2016)

Baru kali ini ya saya review Drama Korea. Tapi yang satu ini beda banget sama drama-drama Korea yang umumnya sudah kita ketahui tipe cerita atau karakter tokohnya. Saya yang bukan hard core fan drama korea aja bisa suka. Kemungkinan besar karena genre dramanya juga yang memang kesukaan saya :D

Genre-nya Kriminal, Thriller, and a very little bit fantasy. Kasus-kasus yang dibahaspun kasus-kasus real yang pernah terjadi di negara Korea Selatan dalam kurun waktu tahun 1980-an hingga 2000-an.

PLOT
Kisahnya tentang sebuah walkie-talkie yang menghubungkan seorang detektif bernama Detektif Jae-Han (Cho Jin-Woong) yang hidup di tahun 1989 dengan seorang profiler pidana bernama Hae-Young (Lee Je-Hoon) yang hidup di tahun 2015.

Hae-Young bekerja sebagai profiler pidana dan juga seorang letnan polisi. Meskipun seorang polisi, tapi ia sendiri tidak percaya polisi karena pengalaman masa lalunya.

Tahun 2000. ketika Hae-Young masih di sekolah dasar, teman sekelasnya Yoon-Jung diculik dan kemudian ditemukan tewas. Sebelum penculikan, Hae-Young sempat melihat seorang wanita mengambil Yoon-Jung dari sekolah pada hari itu, tapi polisi mengumumkan bahwa tersangkanya adalah seorang pria. Kemudian Hae-Young pergi ke kantor polisi dan mengatakan kepada polisi bahwa ia melihat penculik Yoon-Jung dan dia adalah seorang wanita, bukan pria. Namun para petugas polisi tidak menggubrisnya. Hingga saat ini pembunuh Yoon-Jung tidak pernah tertangkap dan kasusnya tetap belum terpecahkan.

Tahun 2015. Hae-Young bertemu seorang wartawan di sebuah kafe untuk mengungkapkan skandal seorang selebriti. Pada saat itu juga seorang veteran detektif Soo-Hyun (Kim Hye-Soo) mengintai pertemuan tersebut, Soo-Hyun tidak tau bahwa Hae-Young adalah seorang polisi, kemudian menangkap Hae-Young dengan tuduhan menguntit selebriti.

Setelah terbebas dari tuduhan tersebut, Hae-Young meninggalkan kantor polisi (kantor polisi yang sama saat ia pergi ketika masih anak-anak), ia mendengar seseorang berbicara kepadanya. Setelah mencari disekitar lokasi ia menemukan sebuah walkie-talkie. Ternyata orang yang berbicara dengan Hae-Young itu adalah Detektif Jae-Han. Sejak saat itu Hae-Young dan Detektif Jae-Han mulai berkomunikasi melalui walkie-talkie tersebut. Dari sini cerita dimulai.

REVIEW

Puas sama drama satu ini. Sayang banget cuma 16 episode. Tapi kalo nonton episode terakhirnya kayanya bakal ada season keduanya.

Untuk yang suka genre detektif, thriller, atau kriminal, drama korea satu ini saya rekomendasikan banget. Bagi saya semacam wangi baru dari dunia drama negeri ginseng. Commonly yang saya tau drama korea soalnya seputar cowok tampan kaya dan cewek cantik miskin, I'm so sorry.

Tapi drama yang satu ini bikin pandangan saya tentang drama korea harus direvisi :D hampir di setiap episode saya nangis nontonnya. Pertama, karena kasus-kasusnya diambil dari kisah nyata. Kedua, karena menyaksikan dampak hukum yang tidak adil terhadap kehidupan seseorang. Ketiga, bobroknya nilai-nilai moral baik itu dari lembaga hukum dan oknum-oknum didalamnya. Yang ini asli bikin gemes setiap nonton. Terutama waktu episode Han Se Kyu ngomong gini, "It's a good country." Han Se Kyu ini pembunuh dan pemerkosa, yang karena orangtuanya kaya banget dia selalu lolos dari tangan hukum. Makanya saat diselidiki oleh Hae-Young dia bilang ke Hae-Young kaya' tadi, "It's a good country." Duh pengen tak tonjok.

Setiap kasus-kasus yang mereka tangani selalu berhubungan dengan Detektif Jae-Han yang berada di tahun 1989 dan sebelum kejadian-kejadian tahun 2000. Drama ini saya kasih nilai 5 stars juga karena twist-twist di-plotnya. Mudah-mudahan segera ada season keduanya.