Writing Challenge #1 : Write a Short Autobiography

Ira Marby. Nama yang menurut Ayah dan Ibu saya cantik untuk disematkan kepada putri pertamanya yang lahir pada hari Rabu 25 Maret 1987.  Cuma punya satu saudara, adik laki-laki. Saya lahir di Dumai -  Riau, dan kemudian pada umur 4 tahun pindah ke Batam - Kepulauan Riau, jadi jangan tanya soal Dumai ke saya, hanya secuil memori yang saya ingat.

Batam lah kemudian yang menjadi tempat saya tumbuh dan berkembang mengenal dunia :) Jangan heran anak-anak melayu Batam lebih kenal dulu ibukota Singapura dan Malaysia, karena memang jarak kota ini cuma 40 menit dari Singapura & 1 jam-an dari Malaysia. Dengan ongkos yang murah pula. Apalagi waktu jaman kecil saya dulu. Mungkin karena itu orangtua2 kami lebih milih ngajak liburan ke negara tetangga ketimbang ke ibukota negara yang ongkosnya berkali lipat.

Perihal ditanya "orang mana?"  sering bikin saya jadi drama gitu :p termasuk adik saya. Ceritanya kedua orangtua kami bersuku batak, satunya di perbatasan Sumatra Barat, satunya di tengah2. Saya lahir di Dumai, adik lahir di Batam, kami sama2 besar di Batam.

Mau ngaku orang Batak, saya segan, perkara ga bisa bahasa trus ga tau daerahnya. Mau ngaku orang Dumai, ini lagi, yang teringat cuma nama tempat tinggal saya waktu disana. Mau ngaku orang Batam, saya ga lahir di Batam, suku juga bukan melayu. Ngaku orang Batak,dituding orang Aceh. Ngaku orang melayu, difitnah orang minang. Dan satu2nya manusia di dunia yang menuding saya orang jawa adalah pimpinan kantor saya saat ini, Pak Bos :D Ntah dari segi mana beliau menilai saya orang jawa.

Addicted to Books. That's me. Karena (tanpa sengaja) orangtua membiasakan dari kecil, hingga besar saya menjadi orang yang gila baca. Saya termasuk tipikal manusia yang rela menguras dompet demi membeli buku. Hal favorit saya lainnya adalah nonton film, Teh dan coklat. Pada nyatanya selain dulunya kolektor buku & perangko saya juga ngoleksi bungkus coklat. Saya juga senang mencicipi Teh dari berbagai daerah & negara. Walo tetap Prendjak lah favorit saya, hayyaa :p

Kolaborasi sanguinis dan melankolis, itu saya. Tipikal sensitif yang termehek-mehek nonton film apapun. Karenanya suami ga kaget waktu saya terisak-isak nonton kartun Wreck-it Ralph.

Bicara pendidikan, seluruh jenjang pendidikan saya selesaikan di Batam, dari TK sampai perguruan tinggi. Setelah lulus kuliah, saya diterima di salah satu instansi negara dan ditugaskan di Tanjung Balai Karimun. Sama seperti Batam, daerah perbatasan juga. Dari Batam sekitar 1 jam lebih, dari Singapura 2 jam, dan dari Malaysia 40 menitan.

Disinilah saya bertemu dengan suami, Rizki Priatama Wibowo. Orang Lampung peranakan Ogan (Sumatera Selatan) yang berhati lembut :) Setelah proses 2 bulan lebih, kami menikah pada tanggal 21 Mei 2011. Nah, itulah namanya jodoh hehe, jarak ribuan mil pun kalo udah tertulis jodoh ya jodoh, mau jarak semeter pun kalo tertulis ga jodoh ya ga jodoh.

Alhamdulillah kami dikaruniai seorang anak laki-laki pada hari Jum'at 21 September 2012 pukul 06.20 wib. Kami beri nama Arkan Abdurrahman (Hamba Allah yang berhati kokoh), dengan harapan semoga ia menjadi anak yang kokoh iman nya, kokoh hati nya pada kebenaran, & kokoh berjuang dijalan-Nya :)

Sekarang berusia 10 bulan, lagi lincah2nya, semua pengen di otak-atik :D Abi Umi nya sampe keliyengan jagainnya. Karena kami tinggal di rumah dinas yang sampingan sama kantor, jadi jagainnya bagi2 tugas.

Kegiatan pokok saya sekarang adalah ibu rumah tangga. 2 tahun lebih menikah dan masih gemar bereksperimen di dapur. Punya suami siaga yang gemar berkebun dan berternak :D And this is the end of my short autobiography :) Have a nice dayyy B-)

*dalam rangka memenuhi WRITING CHALLENGE

"Ternyata doa kita connect ya.. "

Beberapa malam lalu ngobrol2 bareng suami :
"ga terasa udah ramadhan aja ya Bang" :)

"iya nih. " :)

" abang tau ga doa adek pas ramadhan sebelum kita nyadar kalo kita tuh ternyata 1 pelaminan? " hahah :p

"memang apa? "

"Ya Allah pertemukanlah hamba dgn seseorang yg berkomitmen utk selalu ingin berubah menjadi lebih baik bersama hamba"

(seinget saya hampir selama ramadhan 2010 saya berdoa seperti itu :)  saya mmg ga minta jodoh yang macem2, yang saya ingin memang seorang pria yang mau berkomitmen untuk menjadi lebih baik lagi &  tentunya mau belajar bersama2 saya)

Trus suami jawab, "kalo doa abang selama ramadhan waktu itu,
"ya Allah kuatkan hamba untuk berubah menjadi lebih baik lagi"

"wah hampir sama donk doa kita"

"Iya ya dek, ternyata doa kita connect ya sayang hehehe.. "

Allah lebih tau :D Sampe sekarang pun saya &  suami suka banget guyon
"ya ampunnn adek ga nyangka muka suami adek ternyata ini :p wkwk"

Btw kita kerja satu instansi, dibilang ga nyangka, abisan udah cari yg jauh2 eh ternyata calon suami di depan idung sendiri heheheu kemana ajaaaa

Belom lagi proses kita yang "super sepi", temen sekantor bahkan taunya 2 minggu sebelum kita get married, dan respon nya sama kaya kita, sama2 ga nyangka wkwkw :p

Begitulah skenario Allah :D jodoh memang ga bisa dikira2, mau jarak ribuan kilometer pun kalo jodoh ya jodoh, dan mau jarak sedeket cuma semeter pun kalo tertulis ga jodoh ya ga jodoh.

*I love you :)
This entry was posted in