Review Pompa Asi Malish Mirella (Malish Mirella Double Electric Breastpump)


Sudah hampir 8 bulan ini Malish Mirella Double Electric Breastpump nemenin kegiatan pumping ASIP (Asi Perah) ku di kantor. Tadinya pake pompa elektrik yang single, tapi setelah 6 bulan akhirnya upgrade ke pompa asi hospital grade.

Alasanku upgrade karena kegiatan pumping ku yang rutin dan sering (terutama di awal masa menyusui). Dari awal pengen upgrade, udah nentuin kriteria pompanya harus hospital grade dan double pump. Ada beberapa brand yang tersedia di pasaran Indonesia, namun setelah googling akhirnya beli Malish Mirella.

Kenalan dulu ya 😃 Malish merupakan pompa asi yang memiliki lisensi dari Rusia. Salah satu produknya adalah Malish Mirella Double Electric Breastpump. Kenapa aku milih Mirella? Selain karena hospital grade dan double pump tadi, pompa asi ini sudah closed system, yang berarti kita ngga perlu lagi khawatir asip bakal masuk ke dalam mesin pompa saat sedang pumping.
☝ kalo lagi pumping di rumah. Mesinnya selalu dikasih plastik, biar tetep mulus 😙
Beberapa keunggulan lainnya yang sudah aku rasain sendiri:
- Ngga sakit. Ini wajib banget ya.
- Rechargable. Bisa di-charge kayak hape. Jadi kalo mati lampu masih bisa pumping.
- Corong nya compatible dengan botol Avent natural. Karena anakku dari newborn udah dilatih pake botol Avent, alhamdulillah hal ini mempermudah banget.
- Dibanding temen-temennya sesama pompa asi hospital grade ukuran body nya ngga terlalu besar.
- Ada 2 mesin dalam 1 unit, dan masing-masing mesin memiliki settingan sendiri. Jadi kalo lagi double pumping settingan hisapan kanan kiri nya bisa kita bikin beda level, tergantung kita nyamannya gimana.
- Punya layar touch screen dan memiliki lampu, jadi tetep keliatan kalo pumpingnya malam dikamar lampu dimatiin.
- Ada 2 mode ; mode stimulasi dan mode menghisap.
- Ada 9 level hisapan. Aku cuma pake sampai level 4 aja udah mantep.
- Auto Time 30 menit OFF
- Bisa pakai  1 mesin aja. Kesininya aku lebih sering pake 1 mesin aja. Kadang mesin yang kanan, kadang yang kiri, ganti-gantian.
- Mesinnya "punya ingatan" level hisapan terakhir yang kita gunakan untuk mompa.
- Mesinnya ngga terlalu berisik dibanding beberapa pompa yang kugunakan sebelumnya.
- Gampang dirangkai dan gampang dibersihkan.
- Ada penutup corongnya.
pumping dengan 2 corong
pumping dengan 1 corong
Yang menjadi catatan. Karena layar nya touch screen, termasuk tombol ON dan OFF nya, kalo kesentuh dikit aja langsung hidup. Jadi kudu aware kalo naro di tas. Alhamdulillah sih belum pernah kejadian hidup terus di dalam tas. Cuma pas masukin ke tas nya aja kadang-kadang suka tiba-tiba hidup karena ngga sengaja kesentuh layarnya.

Apa aja yang didapetin dalam 1 box Malish Mirella? (ini yang aku inget ya 😅 )
- 1 mesin
- 2 botol wide neck 120ml
- 2 corong pompa
- 2 bantalan silikon
- 2 diafragma
- 2 valve
- 2 dudukan botol
- 2 tutup corong
- 2 selang
- 1 adaptor
- membran cadangan
- buku panduan
- kartu garansi

Untuk deskripsi dan spesifikasi lebih lengkapnya bisa mampir ke website -> Malish Indonesia.

Bisa dilihat disini juga yaa -> 



Menyusui dengan Nyaman di Nursery Room Bandara Radin Inten II Bandar Lampung

Salah satu kunci keberhasilan Ibu menyusui adalah dukungan dari orang-orang terdekat dan sekitarnya. Itu yang saya rasakan setahun lebih ini. Dukungan suami, orangtua, dan teman-teman di kantor membawa pengaruh yang sangat positif terhadap diri saya selama masa menyusui. Dukungan mereka lah yang bikin semangat ON kembali dikala jenuh dan lelah menghampiri.

Keberadaan Nursery Room di ruang publik bagi saya juga termasuk sebuah bentuk dukungan. Sering banget menjumpai diri sendiri bahagia banget begitu nemu Nursery Room di mall atau di tempat umum lainnya.

Ini yang saya rasakan waktu nemu Nursery Room comfy dan fresh di Bandara Radin Inten II Bandar Lampung saat lebaran bulan Juni 2019 lalu.

Ditengah ramainya pemudik, nemu Nursery Room itu berasa nemu oase ditengah gurun 😅 nemu aja udah seneng, ditambah pula kondisinya masih terlihat baru, nyaman, dan bersih.

As you see in the pictures below, Nursery Room Bandara Radin Inten II Bandar Lampung ini bernuansa bunga-bunga dan Orange-look yang bikin suasana dalemnya fresh. Dilengkapi dengan westafel, dispenser air minum, tempat ganti popok, dan jejeran tempat duduk empuk.

Nursery room nya ini ada di tiap lantai. Nah ini yang di lantai atas ruang tunggu. Saya seneng banget Bandara Radin Inten II peduli dengan masalah Nursery Room ini, which means berarti peduli dengan para ibu menyusui.

Saya berharap semoga kebersihan dan kenyamanan Nursery Room nya tetap terjaga, dan pastinya harus berinovasi, misal, nambah kursi pijet, atau tv, ngarep 😂😆 Tapi namanya kenyamanan dan kebersihan ngga tercipta karena pihak penyelenggara aja, sebagai pengguna kita juga harus menjaganya untuk kebaikan bersama.





Perlengkapan Pumping ASI yang "Wajib" dibawa Ibu Menyusui ke Kantor

Kenapa "wajib" nya saya beri tanda kutip? Karena kondisi setiap Ibu menyusui berbeda-beda, jadi berbeda pula kebutuhannya, dan berbeda pula ukuran "wajib"-nya. Intinya bagaimana kegiatan pumping ASIP (ASI Perah) di kantor bikin kita nyaman. Kalo sudah nyaman insya Allah kegiatan pumping-nya juga jadi lancar. 

Ada beberapa perlengkapan wajib yang selama setahun lebih ini menemani kegiatan pumping saya di kantor:

1. Pompa Asi / Breastpump

Pompa asi itu cocok-cocokan <- kalimat satu ini terkenal lho di dunia per-ASI-an 😄Jadi menurut saya belinya kalo bisa jangan setelah lahiran, tapi saat masih masa kehamilan. Jadi kitanya masih punya waktu buat searching dan milih-milih. Pun saat lahiran di rumah sakit bisa dibawa kalo sudah prepare dari jauh hari. Apalagi yang ngga bisa pumping pake teknik marmet kaya saya, wajib banget punya benda satu ini. Brand-nya beragam, ada yang single pump, ada yang double pump, harga juga bervariasi. Tinggal kita sesuaikan dengan kebutuhan dan budget

2. Wadah Penyimpan ASIP 
Wadah ASIP di pasaran Indonesia terdiri dari 3 jenis: botol/jar kaca, botol/jar plastik, dan kantong plastik (breastmilk storage bags, pernah saya review di -> SINI). Saya pakai ketiganya.

Di masa 6 bulan awal kegiatan pumping saya bawa 5 - 6 botol untuk ke kantor. Kantong plastik tetep di stok di tas. Kesininya setelah 1 tahun lebih saya bawa 3 botol setiap ke kantor. Namun dua-duanya punya kelebihan dan kekurangan. 

Kelebihan dan Kekurangan wadah Botol/Jar Kaca :
  • Bisa dipakai ulang
  • Gampang dan bisa disterilkan berulang kali
  • Makan tempat di freezer
  • Ada potensi pecah
  • Karena bisa dipakai ulang tentunya nambah kegiatan untuk nyuci dan sterilinnya juga
Kelebihan dan Kekurangan wadah kantong plastik :
    • Tidak makan tempat di freezer, membantu banget saat nyetok ASIP dimasa awal cuti dulu
    • Hemat waktu, tidak perlu dicuci atau disterilkan
    • Pemakaian gampang, setelah pakai tinggal buang
    • Tidak Eco Friendly, nambah-nambah sampah plastik
    • Lebih boros ketimbang botol kaca, karena ngga bisa dipakai ulang, otomatis habis ya kudu beli lagi stoknya
    3. Cooler Bag

    Tips memilih cooler bag sudah saya posting di -> SINI. Mau yang bentuk backpack, shoulder bag, besar atau kecil kembali lagi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ya buibu.

    4. Ice Gel / Ice Pack
    Tersedia beragam merk, ukuran dan harga. Yang saya pakai sampai saat ini Ice Gel merk Gabag, G-Ice, dan BKA, dan Ice Pack-nya merk Rubbermaid. Sehari-harinya saya bawa 2 Ice Gel ukuran 250gr dan 500gr ke kantor. Alhamdulillah awet dari pagi sampai sore masih 50% bekunya.

    Lalu bagaimana dengan perlengkapan lainnya? Sesuai kebutuhan tadi. Nanti bisa ditambahkan sejalan dengan kegiatan pumping. Misalnya apron. Apron tadinya saya perlukan kalau lagi pumping di jalan. Sementara di kantor apron tidak terlalu saya butuhkan, pertama kebantu kerudung yang lebar 😃 kedua masing-masing meja pegawai dibatasi sekat-sekat, ketiga temen seruangan semuanya perempuan, dan ada pula yang sama-sama pumping, aman sentosa terkendali.

    Semua perlengkapan pumping tadi baik itu Ice gel, pompa ASI, wadah ASIP, dll, bisa tetap, bisa berubah, seiring penyesuaian kondisi kita tadi. Yang penting Ibu nya nyaman, meng-ASI-hi lancar. Selamat berjuang, tetep semangat ya buibuu💜

    Tips Memilih Cooler Bag


    Cooler bag adalah salah satu alat tempur wajib bagi ibu menyusui yang menjalani jadwal pumping. Biasanya, kalo saya lagi beli produk di online shop butuh waktu lama pilah-pilihnya, kali ini untuk cooler bag lebih lama lagi. Karena inginnya pas sudah beli tasnya langsung cocok sesuai kebutuhan. Makanya saat momen lagi pilah-pilih cooler bag mana yang mau dibeli, saya pergunakan momen itu dengan sebaik-baiknya untuk searching di seluruh jagad google dan youtube😅 Hasilnya alhamdulillah cocok sampai saat ini, belum ganti-ganti. 

    Apa saja yang menjadi bahan pertimbangan saya sebelum membeli cooler bag?

    PERTAMA, menakar kondisi lapangan (deuh bahasanya 😁) Karena dengan menakar kondisi lapangan baru kita bisa nentuin cooler bag yang dibutuhkan itu seperti apa. 

    Rumah saya ngga terlalu jauh dari kantor. Lagi ada perlu ataupun ngga, masih bisa pulang ke rumah kalau jam istirahat. Jalan yang saya lewati jalan raya utama dan naik motor sendiri. Isi tas biasanya ada kotak bekal, botol termos, kartu pengenal, tissue, buku, de el el perlengkapan emak-emak. 

    KEDUA, setelah menakar kondisi lapangan, pasti sudah ada bayangan kan cooler bag yang kita butuhkan seperti apa. Inget ya, yang diBUTUHkan, BUKAN yang diINGINkan. 

    Karena kondisi lapangan saya seperti yang saya sebutkan diatas, kesimpulannya saya butuh cooler bag yang berbentuk ransel/backpack. Dengan mengetahui kebutuhan kita seperti apa, otomatis mempersempit kata pencarian, dan udah pasti lebih efisien saat mencari produk/review-nya. 

    KETIGA, searching produk dan review-review-nya. Sesuai kebutuhan saya, yang saya cari adalah ransel atau backpack. Ada beberapa brand yang menyediakan cooler bag dengan pilihan model ransel/backpack -> Gabag, BabyGo Inc, Okiedog, Natural Moms, dan Allegra.


    KEEMPAT, ini juga tak kalah penting. Tentuin budget-nya dan sesuaikan.

    KELIMA, baru deh pilih warna/motif 😆 Biasanya alasan motif ini urutan pertama atau kedua. Tapi untuk cooler bag, buat saya pribadi, motif penting, tapi urutan penting terakhir.

    KEENAM, setelah mengerucut, akhirnya menentukan pilihan. Tadinya saya milih Gabag Lemon atau Gabag Calmo. Karena saya suka sama model dan warnanya dan cocok juga dengan kebutuhan saya. Tapi ternyata Gabag menyediakan pilihan lain yang lebih cocok, yaitu Gabag Radja Ramada. Sebenernya ini alasan tambahan aja -> cooler bag-nya bisa dicopot dari ranselnya. Jadi kalo saya pulang ke rumah pas jam istirahat kantor sekalian bawa ASIP tinggal copot cooler bag-nya aja, ngga perlu bawa-bawa tasnya beres.
    Yang perlu dicatat adalah, bahwa kondisi kita berbeda-beda ya buibu, jadi kebutuhan kita sudah pasti berbeda juga. 

    Nah, itu dia tips-tips dalam memilih cooler bag versi saya. Semoga bermanfaat yaa😊