Showing posts with label Buku. Show all posts
Showing posts with label Buku. Show all posts

Tempat Unik dan Indah di Dunia Buku yang Ada di Dunia Nyata

Selalu amazing ngeliat gimana Para Penulis Buku bisa mewujudkan imajinasinya ke dalam dunia nyata. Tapi lebih amazing lagi melihat mereka menciptakan suatu kisah dan tempat indah dari kepala mereka ke dalam sebuah Buku. Beberapa lokasi ini beneran emang dibangun dari cerita di Buku, dan ada juga yang memang lokasi bersejarah. 

1. The Shire (The Hobbit & The Lord of The Ring)


Hobbiton di Hinuera, New Zealand
The Shire adalah sebuah Desa di Middle Earth dimana Kaum Hobbit tinggal. Bentuk rumah kaum Hobbit ini terbilang unik, beratap rerumputan dengan lorong-lorong dan ruang-ruang di bawah tanah. Nah, nuansa perkampungan Kaum Hobbit bisa kita nikmati di Hobbiton Movie Set di New Zealand. Dan sekarang Kampung Hobbit ini pun sudah bisa kita nikmati juga di Indonesia, tepatnya di Lembang, Bandung, Jawa Barat.

2. Desa Hogsmeade (Harry Potter)



Desa Hogsmeade adalah satu-satunya Desa di Inggris yang hanya dihuni oleh makhluk-makhluk sihir. Didirikan oleh Hengist of Woodcroft sebelum tahun 1714. Dan sekarang desa fiksi ini dapat kita nikmati keajaiabannya di Universal Studios Orlando di Florida. Silahkan intip >> Universal Studios : HOGSMEADE

3. Platform 9¾ dan Desa (Harry Potter)



Pasti inget banget kan adegan dimana Harry Potter dan teman-temannya masuk melalui sebuah tembok untuk naik kereta api ke Hogwarts. Platform  adalah pintu masuk ke dunia sihir Harry Potter yang berlokasi di King Cross Station. 

Ngga cuma Platform  aja, ada banyak lagi tempat-tempat dari Dunia Harry Potter yang bisa kita kunjungi, silahkan mampir ke -> Harry Potter's London,  Harry Potter World Warner Bros Studio

4. Charles Bridge dan Devil's Stream (Daughter Smoke and Bones)
http://www.praguego.com/attractions/charles-bridge/ 
Charles Bridge adalah sebuah jembatan bersejarah yang melintasi Sungai Vltava di Kota Praha. Menurut legenda para pekerja memutuskan untuk memperkuat jembatan dengan menambahkan telur mentah ke dalam adukan semennya.
Silahkan intip disini -> Daughter of Smoke and Bone Tour of Prague
atau disini -> Visiting Prague Through Daughter of Smoke and Bone

REVIEW : Parent With No Property (Han Hee-Seok)



20130924-143920.jpg

Buku ini berkisah tentang perjuangan seorang pria miskin (Han Hee-Seok) yang berhasil mengantarkan anaknya meraih peringkat satu dan menembus impian untuk lolos ke universitas idaman nya. Meskipun kesulitan menerpa dari segala sisi, Han Hee-Seok sama sekali tak mau mewariskan kemiskinan itu pada anak-anaknya.

Tidak sepenuhnya sepikiran. Tapi ada beberapa hal yang benar-benar menggugah dan menjadi catatan penting yang saya ambil dari buku ini.

Pertama. Bagaimana Han Hee-Seok berhasil membangkitkan kepercayaan diri anaknya berkali-kali. Padahal di saat yang sama pun Han sedang terpukul dengan kegagalan nya (berkali-kali juga).

Kedua. Betapa pentingnya peran keluarga dalam hidup seseorang, bisa menjadikan seseorang baik, atau bahkan buruk sekali. Coba baca ucapan istri Han berikut ini :
"Kaulah yang terbaik. Suatu saat nanti kau pasti akan jadi yang terbaik. Jangan khawatir dan tunjukkan keberanian mu."
Padahal saat itu Han dalam kondisi berulang kali ditolak naskahnya oleh penerbit, tapi istri Han tetap optimis dan menyemangati suami nya.

Ketiga. Cara Han dalam membantu anaknya belajar. Asli deh unik-unik dan tidak biasa :) Biasa kan orangtua cuma ngingetin belajar, atau bantuin ngerjain soal. Nah disini Han ga ngajarin langsung, "ngajarin" dengan cara lain, Han bener2 terjun langsung dan menjiwai perannya sebagai "Ayah pendamping belajar".
Dari mewawancarai mahasiswa2 dan tetangganya untuk mencari tips2 belajar, keliling perpustakaan Seoul setiap hari demi minjemin anaknya buku2 (ga ada duit buat beli buku), rela duduk dibelakang bus demi menguping percakapan anak2 ABG pulang sekolah demi lebih menjiwai dunia anak2nya, hingga membuat kliping setiap pagi dan di taro di wc agar anak2nya bisa baca.

Keempat. Visioner. Bayangkan, saat anaknya yang pertama (Geoul) masih kelas 3 SMP, Han sebagai orangtua malah sudah mengikuti seminar penerimaan mahasiswa baru universitas (berkali-kali). Sehingga ia punya gambaran perencanaan langkah2nya ke depan sebagai Ayah yang ingin membantu anak2nya mencapai cita2. Dan ini nular ke anak2nya. Saat Geoul SMA ia sudah punya gambaran perencanaan hidup lengkap ke atas. Ayah nya memang ga ngajar rumus2 atau bantuin dia ngerjain soal. Tapi langkah2 visioner Ayahnya bener2 bikin kemajuan pesat dalam hidup nya, biar pun ditengah lilitan kemiskinan.

Kelima. Cara Han berkomunikasi dengan anaknya. Sekali pun saat Han lagi2 tertimpa masalah -_- ia tetap bisa mengatur tempo emosi jiwa nya.

Dan salah satu yang paling saya suka adalah cara Han menuturkan kisahnya di buku ini, apa adanya, sebagai Ayah, juga sebagai manusia biasa yang banyak kekurangan.

Untuk menambah wawasan dunia parenting, this is a recommended-book.

Writing Challenge #3 : Review a Book

Buku Super Lengkap : Makanan Bayi Sehat Alami (Wied Harry Apriadji)

image

Buku ini recomended banget buat bundas & mamas yang memiliki putra-putri yang sedang atau akan memasuki masa MPASI (Makanan Pendamping ASI). Pengarangnya Pak Wied, kenal donk yah, secara sering wara wiri di tipi :D

Tidak hanya mengenai menu MPASI homemade, tapi juga seputar pentingnya ASI, manajemen ASI, tumbuh kembang bayi, nutrisi ibu menyusui, kandungan2 bahan MPASI, serta tips-tips lain seputar MPASI tentunya.

image

Selain itu dilengkapi juga dengan Menu Sebulan MPASI untuk setiap kategori umur. Berguna banget, apalagi untuk working mamas. Bisa pake rumus copaste atau pake rumus modif :)

image

Ini beberapa contoh tampilan menu-menunya :

image

image

Cover sama isinya sama eye-catching. Arkan aja sampe minat pengen mainin (baca: ngacak2) :p

image

So buku ini sangat kaya! Ga rugi deh beli :D

*akhirnya bisa ngepost writing challenge #3 nya. Maaaaap, yang #2 dengan terpaksa dilangkah dulu heheu, lagi riweuuh persiapan mudik huhu berefek pada imaginasi yang berantakan :p mudah2an mudik tahun ini berjalan lancar. Happy Mudiiik ^^

April's Opening Books

image

Bought on April 3rd 2013 at Gramedia Batam with Arkan and his Grand Pa. While waiting Abi's home from Jekardah :)

Setelah keliling gramedia ditemenin Arkan sholih akhirnya ketemu juga buku yang cocok. Arkan senengggg bener masuk toko buku. Very excited hihi kalo ga mau dibilang norak :p hahah umiiiiii

Iya soalnya biasanya Arkan bobo kalo diajak jalan, apalagi malem, wah lewattttt. Tapi yah, begitu masuk toko buku,  semumuaaaa diliatin :) Good son. Mudah2an Arkan tumbuh jadi pria sholih yang gemar membaca kebaikan2 dalam buku, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari :)  aamiin

Naah, buku yang umi beli ada 2, setelah penyeleksian yang cukup ketat :p
1. Yuuk Jadi Orangtua Shalih by Ihsan Bauhaqi
Udah sering ngikutin tulisan2nya di page dengan judul yang sama dengan bukunya, eh pas pula ketemu, yasudahlah, ambiillll. Dari luar sih kelihatan bergizi ini buku. Mudah2an dalem nya juga nih :D siap disantap!  :)

2.  Islam Sehari-hari by Vbi Djenggoten
Penulisnya komikus favorit ku. Udah punya beberapa karya nya juga. Plus ngikutin postingan nya di Facebook. Karyanya ringan tapi dalemmmmm, karena penyampaian nya yang mudah dan ngena. Cocok disantap siapa aja :)  Yuk Bi nanti kita santap ya sampai rumah :)

*while waiting Abi Arkan landing on Batam

Beberapa Alasan Kenapa Aku Beli buku

Ada beberapa hal yang bikin saya memutuskan membawa sebuah buku pulang ke rumah, tentunya setelah membayar cash :D Saya bukan termasuk tipikal yang suka meminjam, jarang sekali. Untuk urusan buku saya lebih suka dengan "memilikinya". Apalagi kalo dapet gratis dan pas pula saya suka :9 slrrp... That's a luck must be :D

Tapi, dalam kamus saya, tertarik belum tentu saya akan membeli, harus timbul penasaran dulu hehe... Baru deh, rela merogoh kocek. Ada beberapa item yang bisa "menjerumuskan" saya untuk membeli sebuah buku, we'll start here :

1. Judul Buku

Saya suka dengan judul-judul yang singkat. Menurut saya hal tersebut menambah nilai elegan pada sebuah buku. Tapi ya seperti yang saya terangkan di atas, suka judulnya belum tentu bikin saya beli.

2. Penulis

Siapa penulisnya bisa mempengaruhi "hasrat membeli" saya loh ternyata -_- Karena sering membaca saya jadi tau banyak latar belakang juga tendensi penulis-penulis tersebut. Apalagi kalo saya sering baca karyanya, bisa hafal gaya dia bercerita jadinya. Asik memang membaca itu :)

3. Penerbit

Penerbit juga bertendensi, menurut saya.

4. Harga

sebenarnya, untuk urusan buku, seperti yang pernah saya ceritakan di-postingan sebelumnya, entah mengapa saya selalu merasa banyak duit hehehe :p walaupun ketebalan kantong 0,1 cm. Jadi jarang sekali item harga ini terpakai sebagai alasan hehe

5. Cover

Cover mu mengalihkan mataku. Yah, itu juga biasa terjadi pada saya. Ada satu penerbit yang saya suka design2 nya, dan sepertinya saya tidak punya satupun buku mereka :p Saya senang dengan design cover yang klasik, simple dan elegan. Cover yang saya kurang suka adalah cover yang penulis nya terpampang di depannya. Kurang suka aja :)

6. Pembatas Buku (Bonus, dll)

Menurut saya buku yang menyediakan (tersedia) pembatas buku dalam paketnya adalah buku yang siap dibaca hihi... apalagi ditambah bonus lainnya *nyengir

7. Sinopsis

Buku tanpa sinopsis di belakangnya baga sayur tanpa garam, tanpa bawang, tanpa tomat, tanpa cape. Hambar. Datar. Gelap. Gamang. Yang beli yang gamang heheu ya iyalah, orang kan beli pasti pengen tau kisi-kisi ceritanya dulu. Item Sinopsis ini memiliki peran besar dalam menyeret saya ke meja kasir.

8. Kondisi

Misalnya pas saya lagi hamil, demeeeen amat beli buku tentang kehamilan dan reproduksi. Pas saya abis melahirkan dan punya anak, demeeeen amat cari referensi parenting. Begitulah :D

Trus apalagi yaa ?_? Kayanya itu aja dulu, nanti kalo ada disambung lagi. Yang jelas pada umumnya, yang saya lakukan sebelum membeli buku biasa cari sinopsisnya dulu di google. Walau kadang sampe toko buku bisa saja terjadi saya membeli buku yang lain hehe...

UmmuArkan

who-loves-free-books

Opening Book This Year

Setelah sekian lama ga beli buku, akhirnya 15 Januari 2013 lalu meluncur ke Gramedia dengan riang gembira ^O^

Dan yang membahagiakan, saat itu Gramedia lagi diskon gede-gedean. Hadeuhmaak, sayang seribu sayang buku yang di diskon judul-judulnya masih belum menggoda saya untuk membawa mereka ke rumah.

Untuk buku, entah bagaimana ceritanya, saya selalu merasa punya duit :p padahal lagi pertengahan bulan, yang mana itu berarti untuk jalan pengeluaran lagi lampu kuning hehe...

Syukurlah buku yang menarik mata dan hati saya hari itu tidaklah mihil-mihil amat.


3410_468538686515008_1381430442_n

Bought on 15th January, let me introduce the first new comers in my book-shelf in this year :

- Sherlock Holmes : Best of The Best Stories (19 Petualangan Terbaik)

Harga Buku nya Rp 75.000,-. Kertas bukunya bukan kualitas terbaik, tapi yah untuk 19 cerita (buku) yang dikumpul dalam 1 buku, i think Rp 75.000,- is not too expensive. Daripada beli per buku kan ya.

- Rasulullah's Business School

Karena saya dan suami gemar ngelapak, jadi penasaran aja sama judulnya. We really really really want to learn how our Prophet  manages his business. Harganya Rp 99.000,-

Status kedua buku ini sampai sekarang "BELUM DIBACA" :D Belum sempet. Dan sepertinya mulai saat ini saya harus berjuang keras untuk mengalokasikan special time untuk membaca buku (dan menulis juga).

Sekianlah laporan saya, mudah2an udah kelar dibaca bisa di-review di blog ini. Keknya saya pengen buat blog yang khususon berisi reviews buku-buku yang sudah saya baca. Pengennyaaa :p Ngurus 1 blog aja keteteran raaa hehe

see you soooooon my blog :*

Wish-List Books for next month

Beberapa buku yang jadi inceran buat bulan depan. Mudah-mudahan kebeli (dan kebaca) semua :D Walo ga kebeli siapa tau ada yang ngasi :P Yah ga ada yang ngasi pun setidaknya udah masuk wishing-bucket.

Bismillah.

1.  Bukan 350 Tahun Dijajah (G.J. Resink)

Saya penasaran berat sama isi buku ini. Dari beberapa review buku ini mengkaji kembali fakta historis kedudukan Hindia Belanda di Indonesia pada kurun abad ke-19 hingga ke-20. Lewat berbagai bukti, Resink secara gamblang menelanjangi kesalahpahaman yang kerap dikemukakan orang tentang masa kekuasaan kolonialisme Belanda di Indonesia.

2. Rinai (Sinta Yudisia)

One of my favouriet writers. I always like the way she writes, how she describes the characters of each person in her book. Based on some reviews, buku ini berkisah tentang heroikme romantis, juga tentang tafsir mimpi yang misterius. Dengan setting Indonesia, perbatasan Rafah - Mesir, Gaza Palestina.

3. Da Conspiração (Afifah Afra)


Buku ini merupakan buku ketiga dari trilogy De Wints dan De Liefde. Afifah Afra merupakan penulis perempuan favorit saya juga. Really wanna know what this last trilogy book will tell. Yah selain itu saya agak lupa juga cerita dua buku sebelumnya heheh.. buku ini keluarnya rada lama dari 2 buku sebelumnya.

4. Catatan Ayah ASI

Selama ini, kegiatan menyusui dianggap sebagai melulu urusan antara bayi dan ibu. Buku ini adalah kisah tentang 8 orang Ayah dalam mendukung dan mendampingi istri serta pengetahuan seputar pemberian ASI mereka himpun menjadi buku ini. Melalui buku ini mereka berusaha memberi sudut pandang lain tentang peran ayah dalam urusan menyusui ini. Selama proses pemberian ASI para ayah dapat dan sangat bisa berperan bagi keberhasilan dalam proses tersebut. Ketika istri dilanda baby blues, saat ia tak percaya diri karena kualitas dan kuantitas ASI-nya diragukan, ayah lah tempat ia bersandar. Saat ia jenuh dan lelah mengurus anak, saat itulah para ayah bisa berperan dan menggantikan. Dengan tagline: “Kami bukan ahli; justru berawal dari kesalahan yang berujung kesadaran”, para Ayah ini ingin dengan catatan ini ada lebih banyak pihak yang peduli tentang ASI dan menyusui, terutama para ayah.

5. Saga no Gabai Bāchan : Nenek Hebat dari Saga (Yoshichi Shimada)

Salah satu buku yang dulu penampakan nya sering muncul di timeline fb saya. Based on some reviews, Kisah dimulai ketika Akihiro yang kehilangan ayahnya setelah Hiroshima dibom, dikirim ke Desa Saga oleh sang ibu untuk tinggal bersama neneknya.

Nenek Osano yang berusia 58 tahun ternyata sangat miskin. Beliau hanya bekerja sebagai penyapu halaman sekolah. Akihiro kecil pun harus menyesuaikan dengan lingkungan barunya. Walaupun demikian, sang nenek tak pernah terlihat putus asa atau bersedih. Beliau adalah sosok yang optimis. Seperti kata-katanya berikut ini, ”Ada dua jalan untuk orang miskin. Miskin muram dan miskin ceria. Kita ini miskin yang ceria.”

Those are my 5 wish-list books. See what next month said :D

The Historian (Sang Sejarawan)


Kemungkinan buku ini saya beli tahun 2008. karena biasanya saya menintakan tanggal dan lokasi pembelian di setiap buku yang dibeli. sepertinya buku ini memilih untuk menjadi misterius saja :)

tentu saja saya tertarik karena latar belakang novel ini, SEJARAH! i love history. inti dari novel ini terakumulasi dalam satu pertanyaan, "Mungkinkah dracula masih hidup?" and you'll find when you read it.

ceritanya lambat dan detail, dari landscape lokasi sampai detail kejadian. bacanya kudu sabar. dan itu yang buat buku ini seru. semakin ke halaman selanjutnya bikin makin penasaran "what next?". buku ini sepertinya masih terbit. dulu belinya di Gramedia, harga masih Rp 120.000,-. dan TEBAL :D tebalnya 768 halaman. like i said, bacanya memang wajibul kudu sabar. berikut sinopsisnya.

SINOPSIS
Suatu malam, di perpustakaan ayahnya, seorang wanita muda menemukan sebuah buku kuno dan sekumpulan surat yang sudah menguning. Semua dokumen itu mengantarkannya ke kekuatan paling kelam yang pernah dikenal umat manusia---dan perburuan berabad-abad untuk menemukan sumber kegelapan itu serta memusnahkannya: perburuan Vlad si Penyula, yang lebih dikenal dengan nama Dracula.

Perpustakaan berdebu universitas-universitas ternama di Amerika Serikat, Istanbul, Budapest, dan pedalaman Eropa Timur pun ditelusuri demi mengumpulkan petunjuk.

Hingga akhirnya muncul pertanyaan mengerikan: mungkinkah Dracula masih hidup?

*** Lokasi-lokasi yang eksotis, sejarah yang memikat, warisan keluarga, dan cinta si haus darah: sulit membayangkan para pembaca tidak akan terpikat juga. --Publishers Weekly


Pengolahan plot yang dilakukan Kostova dengan ahli dan antusiasmenya yang menggebu-gebu tentang topiknya menjadikan buku ini sangat memuaskan. --Guardian

Kostova dengan lihai menggabungkan fakta, fiksi, dan sejarah… --The Jakarta Post

rabytah.multiply.com/reviews/item/32/The_Historian_Sang_Sejarawan_Elizabeth_Kostova

10 Bersaudara Bintang Al Qur'an [Sebuah Perjalanan dari Kisah Nyata Membesarkan Anak Menjadi Hafiz al-Quran]

Highly-recommended. Inspiring book. Kalau akhir-akhir ini beberapa postingan saya baik di multiply maupun facebook banyak yang bertema keluarga, it’s taken from this book. Buku ini cocok dikonsumsi oleh orangtua, guru, calon orang tua, para bujang lapuk, juga dara-dara yang gemar mencuci baju.


Buku ini tidak hanya berkisah, tapi juga sukses membagikan ide dan inspirasi. Menuturkan kisah nyata dari pasangan Ustadz Mutamimul ‘Ula (Ust. Tamim) dan Ibu Wirianingsih (Ibu Wiwi) yang berhasil membesarkan 10 orang anak-anaknya menjadi hafiz-hafizah al-Quran yang tidak hanya cerdas secara ukhrawi, tapi juga cerdas secara duniawi.

Baik Ustadz Tamim dan Ibu Wiwi sebenarnya bukan seorang hafiz-hafizah. Ust. Tamim hanya memiliki hafalan sekitar 3 hingga 5 juz, sementara Bu Wiwi baru menghafal 2 juz. Lantas bagaimana mereka bisa mendidik putra-putrinya menghafalkan al-Quran?
Jawabannya sederhana, tapi memiliki makna dan perjuangan luar biasa. Keyakinan yang kuat dan kecintaan untuk kembali kepada al-Quran itu saja yang mendasari pasangan ini untuk membuat anak-anaknya menjadi penghafal al-Quran. Ke semua anak-anaknya sejak masa kanak-kanak telah dikenalkan dan bergaul secara intensif bersama al-Quran. Ust. Tamim dan Bu Wiwi sendiri yang merancang kurikulum berbasis al-Quran bagi putra-putrinya.

Mereka berprinsip bahwa pendidikan anak adalah tugas terintegrasi antara Ayah dan Ibu. Sang Ayah haruslah seseorang yang memiliki visi besar tentang pendidikan dan Ibulah yang akan menjalankan misinya, mengisi kerangka.

Bagaimana Bu Wiwi bisa memiliki pandangan seperti itu? Lagi-lagi dia menyandarkan diri pada al-Quran dan sunnah, dan sirah nabawiyah. Ketika al-Quran berbicara tentang pendidikan anak, yang pertama kali diceritakan adalah kisah Luqman. Dia adalah Ayah yang mengajarkan tauhid pada anaknya.

“Dan (ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang besar.” (QS. Luqman : 13)

Tauhid adalah basis kehidupan beragama. Luqman, sebagai Ayah, menanamkan visi tauhid itu kepada anaknya. Begitupun Nabiyullah Ibrahim yang berhasil menanamkan keyakinan pada anak dan istrinya sehingga dapat menerima keputusan Allah swt. Hanya logika keimananlah yang dapat membawa mereka tetap berjuang teguh dijalan-Nya.

Kisah-kisah inspiratif dari al-Quran tersebut yang membuat Bu Wiwi dan suaminya bertekad bahu membahu mewujudkan impian mereka. Baik Bu Wiwi dan Ustadz Tamim bukanlah orang-orang yang tidak sibuk, mereka sepasang aktivis yang telah lama berkecimpung didunia dakwah. Bu Wiwi yang pernah tercatat sebagai pengurus besar PII (Pelajar Islam Indonesia) Jawa Barat sekarang menjabat sebagai Ketua SALIMAH dan staff Kaderisasi DPP PKS, aktif di ASA (Aliansi Selamatkan Anak Bangsa) sebagai ketua, dan presidium BMOIWI. Begitu juga Ustadz Tamim, pernah tercatat sebagai mantan Ketua Pengurus Besar PII dan sekarang aktif sebagai legislator DPR Ri fraksi PKS.

Rumah merekapun sejak awal telah direncanakan sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ditengah-tengah kesibukan Bu Wiwi masih sempat mengundang anak-anak tetangga untuk belajar al-Quran. Tetangga adalah saudara terdekat dan sesikit banyak mempengaruhi pol piker dan prilaku anak-anaknya. Karena itu, sebelum saudara terdekat itu memberikan pengaruh yangtidak sesuai dengan visi. Misi dan konsep keluarga yang diyakininya, Bu Wiwi segera menebar pengaruh pada mereka. Sebuah langkah cerdas yang penuh hikmah.

Pendidikan anak bukanlah tanggung jawab seorang Ibu saja. Itu adalah keyakinan istimewa yang diyakini Ust. Tamim dan Bu Wiwi. Pendidikan anak adalah tanggung jawab orangtua. Dalam konsep pemikiran mereka, Ayah adalah peletak dasar pertama dan pemberi arah bagi pendidikan anak dan keluarganya. Baru setelah itu, Ibu menjadi pelaksana bagi konsep dasar dan filosofi dari pendidikan anak ditengah-tengah keluarga.

Jika komitmen telah tertanam kuat, hasil bisa diuji dan dibuktikan dengan amaliah. Segala yang tidak dipertaruhkan mustahil mendapatkan kemenangan. Visi yang kuatlah jawabannya. Visi menjadi pondasi bagi sebuah cita-cita besar dalam proses pembimbingan putra-putri Ust. Tamim dan Bu Wiwi. Visi yang begitu kuat diyakini, dikembangkan menjadi tahapan-tahapan misi serta rencana strategis untuk mencapainya. Visi yang mereka tekadkan sudah jelas, yakni putra-putri mereka harus tumbuh menjadi penghafal al-Quran. Mereka kemudian merancang misi itu bersama-sama.

Lagi-lagi, dorongan itu terletak kepada keyakinan. Keyakinan bahwa saat seorang anak yang memiliki bacaan, hafalan dan intensitas dalam berinteraksi al-Qurannya bagus, semuanya akan bagus. Artinya, prestasi duniawi pun akan bergerak mengikuti prestasi ukhrawi berupa kemampuan menghafal al-Quran. Ust. Tamim meyakini bahwa al-Quran adalah ilmu dasar bagi segala ilmu. Al-Quran berbicara tentang biologi dalam banyak ayat, tentang astronomi, tentang sastra, dan berbagai dasar ilmu lainnya. Al-Quran akan membantu memahamkan apapun ilmu duniawi yang akan ditekuni putra-putrinya kelak di kemudian hari.

Memulai dari diri kemuadia keluarga, sebuah prinsip yang tidak hanya teori saja, tetapi secara konsisten diterapkan dalam keluarga Ust. Tamim dan Bu Wiwi. Ditengah-tengah kesibukan Ust. Tamim yang luar biasa sebagai legislator, dai dan anggota masyarakat, keluarga tetap menjadi pusat perhatiannya. Ust. Tamim menyadari, keluargalah tempat menyemai peradaban yang sebenarnya. Sering kita lihat dalam realitas, bahwa banyak putra-putri dai-daiyah ataupun tokoh masyarakat tidak mampu mewarisi keteladana orangtuanya dimasyarakat dan tidak mampu meneruskan kepemimpinan orangtuanya.

Apa kunci keluarga Ust. Tamim? Keseimbangan proses. Walaupun mereka berdua sibuk tapu mereka memiliki jadwal ruhiyah dalam keluarga, pun mereka menjalankan funsi control selaku orangtua dalam dalam ibadah putra-putrinya. Berinteraksi dengan al-Quran berhasil ditanamkan sebagai kebiasaan putra-putri mereka sehingga takdir menjadi para penghafal al-Quran menjadi hak mereka. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Stephen Covey, seorang pakar kepribadian, “Tanamlah kebiasaan maka engkau akan menuai takdir.”

Kedekatan dengan putra-putrinya dibangun Ust. Tamim dengan media komunikasi dan dialog intensif sejak mereka masih kanak-kanak. Kecenderungan anak-anak untuk menanyakan apa saja yang ingin diketahui mereka direspons Ust. Tamim dengan menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka. Ust. Tamim berperan sebagai Ayah sekaligus teman diskusi bagi anak-anaknya. Dia menganggap anak-anak seperti pita kosong yang siap diisi oleh apa saja, sesuai fitrahnya.

Lengkapnya baca bukunya aja ya. It’s very highly-recommended :D Trust me.

*untuk yang di Batam, aku belinya di Fatahillah, Panbil Mall Batam. Ini cetakan ketiga sih. Harganya sekitar 25.000-27.000. Lupa -__-“ dah lama sih. Baru sempet keposting hari ini.

http://rabytah.multiply.com/reviews/item/29
This entry was posted in