Showing posts with label Breastfeeding Stuffs. Show all posts
Showing posts with label Breastfeeding Stuffs. Show all posts

Review Wadah ASIP (ASI Perah)


1. Botol UC 1000
- in my case, paling pas untuk sekali minum
- bisa diisi sampai leher botolnya, kurang lebih 150ml
- untuk tutup botolnya bisa pakai bekas tutup botol yoghurt Heavenly Blush atau Extra Foodnya HPAI. Atau bisa juga beli di online shop.
- karena leher botolnya kecil, jadi susah dibersihkan, harus pakai brush panjang dan kurus

2. Avent Storage Cup
- gampang dibersihkan karena bentuknya cup
- material plastik
- gendut jadi makan tempat kalo di freezer
- ngga perlu tempelan ataupun spidol. Karena ada bagian cup yang memang khusus bisa ditulis dengan pensil

3. Kantong Asi / Breastmilk Storage Bag
- bisa muat banyak di freezer
- tinggal pakai ngga perlu dicuci dulu
- setelah dipakai langsung dibuang
- walau praktis tapi ngga ramah lingkungan, nambah2 sampah plastik
review kantong asi bisa dibaca disini yaa -> https://iramarby.blogspot.com/2019/01/review-kantong-asi.html

4. Botol Kaca Tutup Karet 100ml
- dibanding botol uc1000 lebih mudah dibersihkan karena leher botolnya lebih besar
- ngisinya harus pas 100ml, karena kalo kelebihan tutupnya bisa nge-pop kebuka saat beku

Sekian reviewnya, semoga bermafaat yaa

Review Pompa Asi Malish Mirella (Malish Mirella Double Electric Breastpump)


Sudah hampir 8 bulan ini Malish Mirella Double Electric Breastpump nemenin kegiatan pumping ASIP (Asi Perah) ku di kantor. Tadinya pake pompa elektrik yang single, tapi setelah 6 bulan akhirnya upgrade ke pompa asi hospital grade.

Alasanku upgrade karena kegiatan pumping ku yang rutin dan sering (terutama di awal masa menyusui). Dari awal pengen upgrade, udah nentuin kriteria pompanya harus hospital grade dan double pump. Ada beberapa brand yang tersedia di pasaran Indonesia, namun setelah googling akhirnya beli Malish Mirella.

Kenalan dulu ya 😃 Malish merupakan pompa asi yang memiliki lisensi dari Rusia. Salah satu produknya adalah Malish Mirella Double Electric Breastpump. Kenapa aku milih Mirella? Selain karena hospital grade dan double pump tadi, pompa asi ini sudah closed system, yang berarti kita ngga perlu lagi khawatir asip bakal masuk ke dalam mesin pompa saat sedang pumping.
☝ kalo lagi pumping di rumah. Mesinnya selalu dikasih plastik, biar tetep mulus 😙
Beberapa keunggulan lainnya yang sudah aku rasain sendiri:
- Ngga sakit. Ini wajib banget ya.
- Rechargable. Bisa di-charge kayak hape. Jadi kalo mati lampu masih bisa pumping.
- Corong nya compatible dengan botol Avent natural. Karena anakku dari newborn udah dilatih pake botol Avent, alhamdulillah hal ini mempermudah banget.
- Dibanding temen-temennya sesama pompa asi hospital grade ukuran body nya ngga terlalu besar.
- Ada 2 mesin dalam 1 unit, dan masing-masing mesin memiliki settingan sendiri. Jadi kalo lagi double pumping settingan hisapan kanan kiri nya bisa kita bikin beda level, tergantung kita nyamannya gimana.
- Punya layar touch screen dan memiliki lampu, jadi tetep keliatan kalo pumpingnya malam dikamar lampu dimatiin.
- Ada 2 mode ; mode stimulasi dan mode menghisap.
- Ada 9 level hisapan. Aku cuma pake sampai level 4 aja udah mantep.
- Auto Time 30 menit OFF
- Bisa pakai  1 mesin aja. Kesininya aku lebih sering pake 1 mesin aja. Kadang mesin yang kanan, kadang yang kiri, ganti-gantian.
- Mesinnya "punya ingatan" level hisapan terakhir yang kita gunakan untuk mompa.
- Mesinnya ngga terlalu berisik dibanding beberapa pompa yang kugunakan sebelumnya.
- Gampang dirangkai dan gampang dibersihkan.
- Ada penutup corongnya.
pumping dengan 2 corong
pumping dengan 1 corong
Yang menjadi catatan. Karena layar nya touch screen, termasuk tombol ON dan OFF nya, kalo kesentuh dikit aja langsung hidup. Jadi kudu aware kalo naro di tas. Alhamdulillah sih belum pernah kejadian hidup terus di dalam tas. Cuma pas masukin ke tas nya aja kadang-kadang suka tiba-tiba hidup karena ngga sengaja kesentuh layarnya.

Apa aja yang didapetin dalam 1 box Malish Mirella? (ini yang aku inget ya 😅 )
- 1 mesin
- 2 botol wide neck 120ml
- 2 corong pompa
- 2 bantalan silikon
- 2 diafragma
- 2 valve
- 2 dudukan botol
- 2 tutup corong
- 2 selang
- 1 adaptor
- membran cadangan
- buku panduan
- kartu garansi

Untuk deskripsi dan spesifikasi lebih lengkapnya bisa mampir ke website -> Malish Indonesia.

Bisa dilihat disini juga yaa -> 



Perlengkapan Pumping ASI yang "Wajib" dibawa Ibu Menyusui ke Kantor

Kenapa "wajib" nya saya beri tanda kutip? Karena kondisi setiap Ibu menyusui berbeda-beda, jadi berbeda pula kebutuhannya, dan berbeda pula ukuran "wajib"-nya. Intinya bagaimana kegiatan pumping ASIP (ASI Perah) di kantor bikin kita nyaman. Kalo sudah nyaman insya Allah kegiatan pumping-nya juga jadi lancar. 

Ada beberapa perlengkapan wajib yang selama setahun lebih ini menemani kegiatan pumping saya di kantor:

1. Pompa Asi / Breastpump

Pompa asi itu cocok-cocokan <- kalimat satu ini terkenal lho di dunia per-ASI-an 😄Jadi menurut saya belinya kalo bisa jangan setelah lahiran, tapi saat masih masa kehamilan. Jadi kitanya masih punya waktu buat searching dan milih-milih. Pun saat lahiran di rumah sakit bisa dibawa kalo sudah prepare dari jauh hari. Apalagi yang ngga bisa pumping pake teknik marmet kaya saya, wajib banget punya benda satu ini. Brand-nya beragam, ada yang single pump, ada yang double pump, harga juga bervariasi. Tinggal kita sesuaikan dengan kebutuhan dan budget

2. Wadah Penyimpan ASIP 
Wadah ASIP di pasaran Indonesia terdiri dari 3 jenis: botol/jar kaca, botol/jar plastik, dan kantong plastik (breastmilk storage bags, pernah saya review di -> SINI). Saya pakai ketiganya.

Di masa 6 bulan awal kegiatan pumping saya bawa 5 - 6 botol untuk ke kantor. Kantong plastik tetep di stok di tas. Kesininya setelah 1 tahun lebih saya bawa 3 botol setiap ke kantor. Namun dua-duanya punya kelebihan dan kekurangan. 

Kelebihan dan Kekurangan wadah Botol/Jar Kaca :
  • Bisa dipakai ulang
  • Gampang dan bisa disterilkan berulang kali
  • Makan tempat di freezer
  • Ada potensi pecah
  • Karena bisa dipakai ulang tentunya nambah kegiatan untuk nyuci dan sterilinnya juga
Kelebihan dan Kekurangan wadah kantong plastik :
    • Tidak makan tempat di freezer, membantu banget saat nyetok ASIP dimasa awal cuti dulu
    • Hemat waktu, tidak perlu dicuci atau disterilkan
    • Pemakaian gampang, setelah pakai tinggal buang
    • Tidak Eco Friendly, nambah-nambah sampah plastik
    • Lebih boros ketimbang botol kaca, karena ngga bisa dipakai ulang, otomatis habis ya kudu beli lagi stoknya
    3. Cooler Bag

    Tips memilih cooler bag sudah saya posting di -> SINI. Mau yang bentuk backpack, shoulder bag, besar atau kecil kembali lagi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ya buibu.

    4. Ice Gel / Ice Pack
    Tersedia beragam merk, ukuran dan harga. Yang saya pakai sampai saat ini Ice Gel merk Gabag, G-Ice, dan BKA, dan Ice Pack-nya merk Rubbermaid. Sehari-harinya saya bawa 2 Ice Gel ukuran 250gr dan 500gr ke kantor. Alhamdulillah awet dari pagi sampai sore masih 50% bekunya.

    Lalu bagaimana dengan perlengkapan lainnya? Sesuai kebutuhan tadi. Nanti bisa ditambahkan sejalan dengan kegiatan pumping. Misalnya apron. Apron tadinya saya perlukan kalau lagi pumping di jalan. Sementara di kantor apron tidak terlalu saya butuhkan, pertama kebantu kerudung yang lebar 😃 kedua masing-masing meja pegawai dibatasi sekat-sekat, ketiga temen seruangan semuanya perempuan, dan ada pula yang sama-sama pumping, aman sentosa terkendali.

    Semua perlengkapan pumping tadi baik itu Ice gel, pompa ASI, wadah ASIP, dll, bisa tetap, bisa berubah, seiring penyesuaian kondisi kita tadi. Yang penting Ibu nya nyaman, meng-ASI-hi lancar. Selamat berjuang, tetep semangat ya buibuu💜

    Tips Memilih Cooler Bag


    Cooler bag adalah salah satu alat tempur wajib bagi ibu menyusui yang menjalani jadwal pumping. Biasanya, kalo saya lagi beli produk di online shop butuh waktu lama pilah-pilihnya, kali ini untuk cooler bag lebih lama lagi. Karena inginnya pas sudah beli tasnya langsung cocok sesuai kebutuhan. Makanya saat momen lagi pilah-pilih cooler bag mana yang mau dibeli, saya pergunakan momen itu dengan sebaik-baiknya untuk searching di seluruh jagad google dan youtube😅 Hasilnya alhamdulillah cocok sampai saat ini, belum ganti-ganti. 

    Apa saja yang menjadi bahan pertimbangan saya sebelum membeli cooler bag?

    PERTAMA, menakar kondisi lapangan (deuh bahasanya 😁) Karena dengan menakar kondisi lapangan baru kita bisa nentuin cooler bag yang dibutuhkan itu seperti apa. 

    Rumah saya ngga terlalu jauh dari kantor. Lagi ada perlu ataupun ngga, masih bisa pulang ke rumah kalau jam istirahat. Jalan yang saya lewati jalan raya utama dan naik motor sendiri. Isi tas biasanya ada kotak bekal, botol termos, kartu pengenal, tissue, buku, de el el perlengkapan emak-emak. 

    KEDUA, setelah menakar kondisi lapangan, pasti sudah ada bayangan kan cooler bag yang kita butuhkan seperti apa. Inget ya, yang diBUTUHkan, BUKAN yang diINGINkan. 

    Karena kondisi lapangan saya seperti yang saya sebutkan diatas, kesimpulannya saya butuh cooler bag yang berbentuk ransel/backpack. Dengan mengetahui kebutuhan kita seperti apa, otomatis mempersempit kata pencarian, dan udah pasti lebih efisien saat mencari produk/review-nya. 

    KETIGA, searching produk dan review-review-nya. Sesuai kebutuhan saya, yang saya cari adalah ransel atau backpack. Ada beberapa brand yang menyediakan cooler bag dengan pilihan model ransel/backpack -> Gabag, BabyGo Inc, Okiedog, Natural Moms, dan Allegra.


    KEEMPAT, ini juga tak kalah penting. Tentuin budget-nya dan sesuaikan.

    KELIMA, baru deh pilih warna/motif 😆 Biasanya alasan motif ini urutan pertama atau kedua. Tapi untuk cooler bag, buat saya pribadi, motif penting, tapi urutan penting terakhir.

    KEENAM, setelah mengerucut, akhirnya menentukan pilihan. Tadinya saya milih Gabag Lemon atau Gabag Calmo. Karena saya suka sama model dan warnanya dan cocok juga dengan kebutuhan saya. Tapi ternyata Gabag menyediakan pilihan lain yang lebih cocok, yaitu Gabag Radja Ramada. Sebenernya ini alasan tambahan aja -> cooler bag-nya bisa dicopot dari ranselnya. Jadi kalo saya pulang ke rumah pas jam istirahat kantor sekalian bawa ASIP tinggal copot cooler bag-nya aja, ngga perlu bawa-bawa tasnya beres.
    Yang perlu dicatat adalah, bahwa kondisi kita berbeda-beda ya buibu, jadi kebutuhan kita sudah pasti berbeda juga. 

    Nah, itu dia tips-tips dalam memilih cooler bag versi saya. Semoga bermanfaat yaa😊

    Review Kantong Asi (Breastmilk Storage Bags)


    Tadinya nyimpen ASIP Areen cuma ngandelin botol-botol kaca yang udah dikumpulin dari sebelum lahiran, ada sekitar 50an botol. Nyatanya setelah kegiatan pumping berjalan eh malah kekurangan wadah untuk nyimpen plus keteteran nyuci-nyuci segala perlengkapan. Dilema sebenernya pake kantong ASI ini, ada beban karena nambah-nambah sampah plastik. Tapi mau gimana lagi untuk saat ini belum punya pilihan.

    Penggunaan Kantong Asi buat saya pribadi sampai saat ini memang menolong banget. Dan karena punya beban rasa bersalah nambah sampah plastik, sampai sekarang sebisa mungkin yang sudah saya pake saya cuci bersih dan simpan. Baru tahap reuse untuk pengganti polibag atau nyimpen2 benda apa gitu. Soalnya kan ada sealing-nya, sayang aja dibuang. Belum lagi motifnya lucu-lucu.
    Ada beberapa merk yang sudah saya coba, diantaranya :
    1. NATURAL MOMS 100ml
    • Plastik tebal
    • Plastiknya bisa ditulis pake pena, ngga harus spidol (ada plastik yang ngga bisa ditulis pake pena soalnya) 
    • Gampang ngeluarin udara
    • Walau ukurannya 100 ml tapi pernah ngisi sampai 120ml, dan kayanya masih muat lagi sampe 130 ml
    • Ramping
    • Motif lucu2
    • Cutting line nya ada dan hasil robekannya rapi, ngga perlu gunting
     2. DDU DDU 120 ml

    • Plastik tebal
    • Plastiknya bisa ditulis pake pena
    • Gampang ngeluarin udara
    • Ukuran 120ml tapi pernah ngisi sampai 140ml masih muat
    • Warna biru pastelnya saya suka
    • Cutting line nya ada dan hasil robekannya rapi, ngga perlu gunting
    3. GABAG 100ml

    • Plastik lumayan tebal
    • Model yg baru udah bisa ditulis pake pena plastik (yang lama ngga bisa)
    • Agak susah ngeluarin udara 
    • Ukuran 100ml tapi pernah ngisi sampai 125ml masih muat
    • Cutting line nya ada dan hasil robekannya rapi, ngga perlu gunting
    4. BAABAA 100ml
    • Plastik tebal
    • Ngga bisa ditulis pake pena, harus spidol, atau stiker label
    • Gampang ngeluarin udara
    • Ukurannya 100ml tapi, tapi pernah ngisi sampai 150 ml, diantara yang lain muatannya paling banyak
    • Cutting line nya ada, tapi hasil robekannya ngga rapi
    5. MALISH 100ml
    • Diantara yg lain plastiknya paling tebel 
    • Ngga bisa ditulis pake pena, harus pake spidol atau stiker label
    • Gampang ngeluarin udara
    • Cuma pernah ngisi sampai 110 ml, kayanya memang ngga muat lebih
    • paling ramping diantara yang lain
    • Cutting line nya ada, tapi hasil robekannya ngga rapi
    6. UNIMOM 100ml
    • Plastik lumayan tebel
    • Ngga bisa ditulis pake pena, harus pake spidol atau stiker label
    • Agak susah ngeluarin udara
    • Pernah ngisi sampai 110 ml
    • Cutting line nya ada, dan hasil robekannya rapi
    7. BAGBIT 120ml
    • Plastiknya tebal
    • bisa ditulis pake pena
    • Paling gampang ngeluarin udara dari plastiknya
    • Ukuran 120ml tapi pernah ngisi sampai 140ml
    • Agak gendut ^^
    • Cutting line nya ada, tapi hasil robekannya ngga rapi
    8. MOOIMOM 120ml
    • Tebel plastiknya hampir sama kaya Malish
    • Ngga bisa ditulis pake pena, kudu pake spidol atau stiker label
    • Gampang ngeluarin udara
    • Pernah ngisi sampai 130 ml
    • Agak gendut
    • Cutting line nya ada, dan hasil robekannya rapi
    9. MAMA BEAR 200 ml
    • Plastik tebal
    • Bisa ditulis pake pena
    • Gampang ngeluarin udara
    • Ngisi 200ml itu udah full banget, sisa bagian kosongnya sedikit, kalo mau ramping isinya rekomen 160ml aja
    • Agak gendut
    • Cutting line nya ada, dan hasil robekannya rapi
    10. LITTLE BABY 120ml
    • Hampir sama kaya Natural Moms
    • Plastik tebal
    • Bisa ditulis pake pena
    • Gampang ngeluarin udara
    • Pernah ngisi sampe 130ml
    • Ramping
    • Cutting line nya ada, dan hasil robekannya rapi
    Note : Semua merk ini 1 kotak isinya 30 pcs

    Review : Cooler Box Claris

    Cooler box ini salah satu peralatan tempur ASIP yang sampai saat ini kepake banget. Karena Areen kalo kami kerja dibawa ke rumah bude nya (rumah bude nya deket kantor dan deket rumah juga) jadi untuk bawa dan simpen ASIP selama di rumah budenya pake cooler box dari Claris ini.
    Sampai saat ini dengan kapasitas 5.5 L cukup untuk bawa ASIP Areen 4 botol Avent 125ml + ice gel gabag 500gr. Kalo pake botol kaca atau kantong asi lebih banyak lagi muatannya.
    Dan berdasarkan pengalaman sehari-hari dinginnya bisa tahan sampai 12 jam lebih. Tapi sejauh ini cooler box nya lebih sering dipakai dari jam 7.30 - 15.00 wib. Dan ASIP Areen awet2 aja. 

    Padahal tadinya ragu lho. Karena taunya merk Claris ini produsen wadah2 plastik gitu. Tapi ternyata setelah dijajal sampai sekarang masih puas dengan cooler box nya, belum ada kepikiran untuk ngganti. Waktu belinya pas diskon lagi hehe 😁 memang rejeki bayi sholehah👶
    Deskripsi Produk :
    - Kapasitas 5.5 L
    - Ukuran Luar: 25cm x 20cm x 20cm
    - Ukuran Dalam: 20cm x 16cm x 16cm
    - Tersedia warna : Orange, merah, hijau, biru

    *written with Asus Zenfone 3

    Review : Philips Avent Comfort Single Electric Natural Breastpump



    Hampir mendekati akhir tahun dan alhamdulillah hampir mendekati 5 bulan juga memberi ASI eksklusif untuk Areen  perjalanan menyusui pun masih panjang. Untuk pumping ASI masih ditemani sama sahabat setia Philips Avent Comfort Single Electric Natural Breastpump.


    Kenapa saya milih Avent? 
    Perjalanan milih pompa asi ini lumayan makan kuota, karena harus bolak balik nanya bang google referensi yang dia punya, udah pasti juga keluar masuk ke blog-blog para ibu yang sudah duluan berkecimpung di dunia per-ASIP-an. Hampir semua review tentang Avent Single Electric ini bagus-bagus, kayanya belum nemu review-an yang ngga bagus. Berdasarkan review-review tersebut dan pertimbangan lainnya akhirnya mantap untuk milih Avent Single Electric. 

    Kenalan dulu ya.
    Avent Single Electric ini salah satu pompa asi keluaran brand Philips. Mesinnya memiliki gentle mode stimulation (mode isapan2 kecil untuk merangsang LDR) dan ada 3 pumping setting (level sedotannya), makin ke atas levelnya makin kuat sedotannya. Selain itu corongnya didesign untuk comfortable sitting position, which means agar ibu ketika memompa posisinya nyaman, ngga mbungkuk. Karena corongnya punya soft cushion bikin PD nyaman dan kaya dipijet2 gitu saat mompa. Dan sudah closed system, yang artinya ASI tidak akan masuk ke mesin pompanya.

    *temen begadang di awal-awal cuti

    Kelebihan Avent Single Electric (IMHO)
    1. Gampang dioperasikan, penggunaan mesin user friendly, ngga bikin bingung waktu nyoba pertama kali.
    2. Printilan sedikit
    3. Gampang dirakit
    4. Bisa LDR sampe 2x pake pompa ini
    5. Sedotannya ngga bikin sakit PD, bahkan pake sedotan yang level ke 3 aja tetep ngga sakit. Aku sering pake yang level ke 2.
    6. Part-part nya gampang dicuci.
    7. Bisa di switch jadi manual, tinggal beli diafragma dan tuas manualnya.
    8. Mesinnya ringan, ngga segede bayangan sebelumnya.
    9. Karena bentuk corongnya yang well designed for comfortable sitting position, dan memang bener pake pompa ini ngga mesti bungkuk pegel, waktu pumping-on-go di mobil juga jadi nyaman.

    Kekurangan Avent Single Electric (IMHO)
    1. Suara mesinnya ngga yang brisik banget, tapi ya termasuk kategori brisik.
    2. Compatible dengan botol Avent aja, syukur aja bocahnya doyan pake nipple Avent.

    *di switch jadi manual
    Kalo ngomongin harga, seperti semboyan online shop sejagad maya katakan, ada harga ada rupa, jadi aku ngga masukin ke list kekurangannya, harganya sesuai dengan kualitasnya. Menurutku lagi ini investASI yang menguntungkan. Dan kalo dibandingkan dengan merk lain yang udah aku oprek-oprek second-annya di instagram, kalo dijual lagi merk Avent ini cenderung ngga terjun bebas harganya. So, it's worth to buy and more cost effective.

    5 Barang Wajib yang Selalu Ada di Tas

    Postingan super telat #BPN30DaysChallenge, tapi ngga diposting juga sayang kalo cuma duduk manis di draft blog.

    5 Barang Wajib yang Selalu Ada di Tas ku tergantung momennya. Jaman sebelum anak ketiga lahir bawaan ke kantor yang wajib cuma dompet, kotak bekal, payung, dan tissue. Botol minuman khusus ngantor ditinggal di kantor. Kalo jalan-jalan beda lagi, isi tas cuma dompet, mukena, botol minum, dan tissue.

    Setelah anak ketiga lahir, barang bawaan makin nambah banyak. Tas juga udah tuker yang ada cooler bag nya, karena kudu pumping di kantor.

    Tas ke Kantor

    Untuk ke kantor aku pake Tas Ransel dari Gabag Backpack Series Radja Ramada. Karena kadang aku perginya pake motor atau angkot. LebYang wajib dibawa : Pompa Asi, Kantong Asi, Ice Gel, Dompet, dan Kotak Bekal.

    Tas Jalan-Jalan

    Untuk tas jalan-jalan aku pake Shoulder Bag dari Gabag Executive Series Tristan. Jalan-jalan lebih banyak lagi printilan yang kubawa, tapi yang wajib : popok, baju ganti, tissue basah, tissue kering, dan pompa asi. Karena walaupun lagi jalan-jalan kalo PD udah penuh aku tetep mompa, ngga jarang pumping-on-the-go di mobil.

     

    Review : Cooler Bag KALT

    Salah satu perlengkapan wajib bagi ibu menyusui yang bekerja di luar rumah adalah cooler bag. Jaman now pun merk nya beragam, pun modelnya. Dan KALT ini salah satu cooler bag pertama dan sampe sekarang masih saya pake untuk pumping on the go. Kalo jalan2 pasti saya bawa cooler bag satu ini. Salah satu alasannya karena ukurannya yang ngga terlalu besar, pas untuk dibawa jalan-jalan di dalam kota.
    P_20180924_112408_vHDR_Auto-01
    Terdiri dari beberapa bagian utama:
    – 1 Bag bagian dalam terbuat dari aluminium foil.
    – 2 kantong jaring samping kanan kiri bisa buat nyelipin pena atau kertas tempel
    – 1 kantong bagian depan bisa untuk nyimpen kantong asi ukuran 100ml
    – Tali tas panjang dan adjustable, bisa dijadiin sling bag, bisa shoulder bag, ataupun dijinjing.
    P_20180924_112442_vHDR_Auto-01P_20181026_133310-01
    Ukuran tas 14 x 18 x 20 cm. Bisa diisi 6 – 7 botol uc 1000 dan 2 ice gel ukuran sedang. Dan pernah diisi 16 pcs kantong asi beku ukuran 100ml sama suami 😂 tapi dilapisin thermal bag tupperware lagi sama dikasih es batu beberapa biji.  Alhamdulillah selamat sampe rumah, tetep beku. Kurang lebih 4 jam perjalanan dari rumah mertua. Waktu itu urgent karena lupa bawa cooler bag yang lebih gede, sementara nginep di rumah mertua beberapa hari. Begitu mau pulang, bingung gimana cara bawa tabungan asip nya 😆
    Kalau lagi jalan-jalan dengan durasi 4 jam, yang saya bawa cuma 1 pompa asi manual dengan botol 250ml dan 2 ice gel. Ngga lupa selalu bawa beberapa lembar kantong asi cadangan. Semuanya muat dalam 1 cooler bag KALT ini.
    Pernah jalan keluar dari jam 11 siang sampai 8 malem dengan 2 ice gel pakai cooler ini, setelah sampai rumah dibuka ice gelnya masih bertahan kurang lebih 90%, awet 😃
    Harganya sekitar Rp 120.000 an – Rp 190.000 an di online shop dan tersedia 5 pilihan warna : warna biru, hijau, kuning, pink, dan abu-abu.
    Screenshot_20181026-150314_1
    Sumber gambar : google

    Review AVENT Products

    Start 15 Agustus 2018 lalu sudah mulai pumping untuk nyetok ASIP (ASI Perah) buat Areen. Setelah melewati perjuangan pagi siang malam yang penuh drama  alhamdulillah sekarang freezer 2 baris sudah penuh. Perjalanan masih panjang.

    Tapi namanya perjalanan tambah menyenangkan kalo ada temennya. Dalam hal ini bukan hanya menyenangkan, tapi juga menenangkan.

    "Teman" yang aku maksud itu beberapa produk dari Philips Avent  (yes, karena perjalanan kali ini untuk memenuhi kebutuhan ASI Areen selama 2 tahun, mudah2an tercapai, aamiin), diantaranya :

    1. Pompa Asi Manual Philips Avent



    Pompa ini yang saya bawa ke rumah sakit. Udah dimasukin jauh2 hari ke dalam tas. Alhamdulillah berguna banget waktu hari2 pertama yang udah kaya sinetron berjilid 

    Karena waktu di RS dapetnya dikit banget mompa pake yang manual, sampe rumah jadi lebih sering pake yang elektrik. Njajal yang manual lagi waktu Areen masih umur seminggu lebih. Tanpa ekspektasi alhamdulillah dapet 180 ml sekali mompa. Itu juga ngga sampe tuntas karena lagi di mobil jalan bareng mertua.



    2. Pompa Asi Electric Philips Avent


    Nahh, ini dia jagoan saya  selama masa cuti ini saya nyetok ASIP nya dengan bantuan pompa ini.

    Awalnya sempet ragu mau beli breastpump electric, soalnya dulu pengalaman pernah minjem breastpump electric temen rasanya sakiit banget.

    Tapi demi efesiensi memberanikan diri untuk invest pompa asi elektrik. Setelah ngobrak ngabrik google, akhirnya terpilihlah AVENT sebagai the chosen one 

    Asli ngga nyesel. Why?

    - ngga bikin PD sakit (pentingg)

    - Spare part ngga terlalu banyak

    - semua part nya gampang dicuci

    - gampang dirangkai kembali

    - design khususnya bikin punggung ngga pegel waktu mompa, bisa senderan

    - LDR bisa sampe berkali-kali

    [caption id="attachment_3412" align="aligncenter" width="499"] *temen begadang[/caption]

    Ada bagian nyeselnya sih, kenapa dulu itu ngga sekalian beli yang avent double pump nya  padahal suami udah nyaranin loh beli yang double.

    Jadi sekarang lagi searching review2 double pump yang rekomen. Soalnya kalo avent single pump ini aku jual buat beli yang avent double pump, nambahnya lumayan juga, bisa pusing pala pak husband藍 Tapi ya mau tuker yang lain juga masih maju mundur, kwatir ngga senyaman yang aku pake sekarang, breastpump kan cocok2an.

    3. Botol Susu Avent



    Alhamdulillah dari awal sampe detik ini Areen ngga bingung puting ataupun bingung dot pake avent. So ngga niat nyoba2 yang lain, soalnya masalah bingung puting/dot ini krusial banget buatku. Pengalaman si sulung dulu bingung dot.

    4. Avent Storage Cups



    Sebenernya ini produk Avent yang pertama kali aku punya. Dari jamannya si sulung Arkan 5 tahun lalu. Awet ya hehe, tapi dulu bukan buat wadah ASI, tapi untuk wadah frozen puree dan kaldu homemade buat Arkan 

    Dan sekarang insyaAllah rencananya mau digunain untuk stok ASIP segar nya Areen. Avent storage cups ini ada connector nya, jadi bisa disambung ke pompa langsung atau ke dot nya langsung. Tinggal di angetin, ngga perlu dipindah2in lagi.

    5. Avent Bottle Warmer / Penghangat Susu

    Baru sekali dijajal untuk ngetes stok ASIP nya Areen. Alhamdulillah working! Mudah2an selanjutnya juga. Soalnya selama cuti ini masih direct breastfeed, kalopun via botol, pake ASI segar yang baru diperah, untuk latihan kalo uminya udah mulai kerja lagi.

    Itu dia 5 item dari AVENT yang nemenin sampai detik ini, semuanya ngebantu banget. Tapi perjuangan masih panjang. Walau Hayati lelah tapi Hayati masih tetap semangat bang  And mommies out there, please be strong yaa, semangat mengASIhi 

    *written with Asus Zenfone 3

    Review : Mooimom Silicon Breast Pump

    Niat awal beli Mooimom Silicone Breast Pump ini untuk saya gunakan sebagai milk saver. Karena setiap saya nyusuin Areen dengan PD kanan, pasti yang kiri ikut ngucur juga saat LDR (Let-Down Reflex), begitu juga sebaliknya.

    Sempet maju mundur mau belinya, kwatir ngga kepake. Tapi ternyata, it's more than I expected



    Sesuai dengan tagline nya, Easy and Simple Pumping, setiap kali saya nyusuin Areen bisa sekalian pumping dengan pompa silikon Mooimom ini. Tinggal pencet bagian bawah pompanya, tempelin ke PD, nyantol deh  Printilan nya juga sedikit, cuma terdiri dari 2 bagian : tutup dan pump silicon. Dan bersihin nya pun gampang banget.

    Ngga nyangka banget malah jadi ngebantu nambah stok ASIP buat Areen ❤️ Sekali pompa bisa dapet 70 - 110 ml, itu juga sebenernya udah ngga muat, karena kapasitas pompanya 100 ml.  So, it's worth buying