Kenalan dengan Bekasem / Bekasam : Si Langka yang Unik

 


Pertama kali nyicip Bekasem/Bekasam ini di kota asal suami, Kotaagung, Lampung. Bekasem ini merupakan makanan yang terbuat dari ikan dan rebung fermentasi serta nasi. Rasanya asam-asam fermentasi dan berbentuk seperti lontong, tapi ada juga yang ngga berbentuk lontong.

Konon awal mula Bekasem ini dibuat karena dulunya akses ke kota tidak mudah dan belum ada es untuk mengawetkan ikan sehingga agar ikan-ikan nelayan tidak busuk maka diawetkanlah ikan-ikan tersebut dengan metode fermentasi.

Karena bukan orang Lampung, jadi pertama makannya berasa agak aneh, asem-asem gimana gitu. Tapi yang kedua ketiga kalinya mulai terbiasa, dan mulai menikmati "keanehan"nyašŸ˜„ Apalagi kalo makannya pas lagi hangat trus pake teh. 

Sayangnya Bekasem ini agak susah dicari sekarang. Saya sendiri udah agak lama di Lampung baru ketemu. Dulunya awal-awal pindah ke Lampung sering banget nanya Suami, makanan khas nya apa sih. Soalnya kebanyakan kuliner disini itu bakso, pempek, tekwan, ayam penyet, dan yang lagi menjamur sekarang coffee cafe. Restoran yang jual makanan daerahnya jarang banget. 



2 foto diatas itu bekasem yang kami beli di dua tempat berbeda di Kotaagung. Bukan efek kamera aja, tapi salah satunya memang lebih gelap, lebih padat, dan lebih pedas. Tapi overall rasanya hampir sama, asam-asam khas fermentasi. 


Nah kalo foto di atas ini cara Ibu Mertua saya makan Bekasem, dicolek pake kerupuk😊Tapi bisa juga dimakan langsung gitu aja, tergantung selera. 

Revenant (2023) : Drama Rasa Film Horor


Judul Drama: Revenant / The Devil / Akkwi
Genre : Mystery, Thriller, Horror
Jumlah Episode : 12
Tanggal Rilis : 23 Juni - 29 Juli 2023
Director : Lee Jung-Lim
Penulis : Kim Eun-Hee
Cast : Kim Tae-Ri, Oh Jung-Se, Hong Kyung
"Hantu itu tidak ada. Manusia lebih menakutkan daripada hantu."
Gu San-Yeong, Episode 1 
Sekilas Tentang Revenant
Drama ini berkisah tentang Gu San-Yeong (Kim Tae-Ri) yang dirasuki oleh Roh Jahat setelah datang ke upacara pemakaman Ayahnya, Profesor Gu Gang-Mo (Jin Seon-Kyu). Profesor Gu Gang-Mo adalah seorang Profesor Folklore (spesialis kebudayaan seperti, cerita rakyat, legenda, mitos, dan seni di masyarakat). Kematiannya yang mencurigakan namun akhirnya disimpulkan sebagai bunuh diri. 

Gu San-Yeong sendiri mengetahui Ayahnya adalah Profesor Gu Gang-Mo setelah kabar kematian Profesor Gu Gang-Mo diberitahu oleh Ibunya sendiri yang bernama Yoon Gyeong Moon (Park Ji-Young). Sebelumnya Gu San Yeong tidak mengetahui bahwa dia memiliki seorang Ayah, karena sejak ia kecil ibunya selalu mengatakan bahwa Ayahnya sudah meninggal.

Di upacara pemakaman Ayahnya untuk pertama kalinya Gu San-Yeong bertemu dengan Neneknya. Disini Neneknya menyerahkan wasiat dari Ayahnya berupa kotak yang berisi sebuah aksesoris rambut anak kecil berwarna merah.

Di upacara pemakaman ini Gu San-Yeong juga tak sengaja bertemu dengan Profesor Folklore lainnya, yaitu Profesor Yeom Hae-Sang (Oh Jung-Se). Profesor Yeom Hae-Sang memiliki kemampuan untuk melihat hantu. Saat berpas-pasan dengan Gu San-Yeong, Profesor Yeom Hae-Sang segera menyadari, bahwa Gu San-Yeong telah dirasuki oleh Roh JahatRoh Jahat yang sama yang telah membunuh Ibu dan Ayahnya belasan tahun yang lalu.

My Review
Baru pertama kali nonton drama feel-nya feel film horor. Biasanya beda kan horor drama sama horor di film. Tapi ternyata nonton drama ini berasa lagi nonton film horor asia donk. Ngga berani nonton malem2. 

Memang ngga melulu gloomy suasana dramanya. Tapi kalo udah pas scene horornya tiba, beneran lighting, setting, angle, dan karakter yang dimainkan oleh aktornya, dalam hal ini, Kim Tae-Ri dan Oh Jung-Se (applause dulu) bikin saya kaget, atau kalo ngga siap2 nutup layar hp separo (jaga2 kalo kaget). Apalagi scene kalo Gu San-Yeong lagi kesambet. Bikin bergidik.

Kalo menurut saya sebenernya tema cerita dramanya klise, orang yang dirasuki oleh Roh Jahat. Tapi karena lihat jajaran cast-nya perkiraan di awal dramanya kayanya bakal bagus. Dan bener donk, drama ini berhasil menggiring saya untuk menyimpulkan pelaku tertuju pada 1 tersangka, padahal.... (nonton sendiri hehe). 

Salah satu penyebabnya karena flashback scenes untuk melengkapi isi ceritanya ditampilkan secara bertahap. Hingga mendekati akhir episode baru kepingannya hampir lengkap, baru kita paham kenapa begini dan kenapa begitu, dan baru keliatan cerita seutuhnya.

Karena beberapa karakternya berkaitan dengan folklore korea, maka dalam drama ini pun diselipkan kisah sejarah, adat istiadat, legenda, mitos, hingga latar belakang kesenian yang ada di Korea. 

Kemudian pendalaman karakter yang dilakukan tokoh utama menjadi kelebihan drama ini juga. Drama ini mungkin ngga dibintangi dengan flower boys, tapi kalo liat cast-nya, jelas ngga diragukan lagi drama ini diisi dengan aktor dan aktris senior Korea Selatan, seperti Kim Tae-Ri, Oh Jung-Se, Jin Seon-Kyu, Park Ji-Young dan lain-lain. Penulis drama ini, Kim Eun Hee, juga merupakan Penulis drama terkenal korea yang telah melahirkan beberapa karya terkenal, seperti Signal (2016), Kingdom (2019), Kingdom : Ashin of The North (2021), dan Jirisan (2021).

Poin-poin penting di drama ini yang bakal menimbulkan pertanyaan :
- Kenapa Ibu Gu San-Yeong tidak memberitahu bahwa Ayahnya selama ini masih hidup?
- Apa kaitannya Gu San-Yeong dengan Profesor Yeom Hae-Sang?
- Mengapa Ayahnya justru mewariskan benda terkutuk kepada Gu San-Yeong?
- Apa hubungan keluarga Profesor Yeom Hae-Sang dengan Roh Jahat tersebut?
- Mengapa Roh Jahat tersebut malah ingin Gu San-Yeong dan Profesor Yeom Hae-Sang menemukan 5 benda keramat yang justru bisa menyegelnya?
- Siapa sebenarnya nama asli Roh Jahat tersebut?
- Bagaimana Roh Jahat tersebut menjadi Hantu Pendendam?

Yang kurang, selain jumlah episodenya, mungkin scenes cerita mengenai kehidupan Profesor Gu Gang Mo juga berasa kurang, karena kan dia kunci penting dalam cerita ini. Seharusnya agak lebih banyak lagi cerita tentang latar belakangnya. Imho ya. Overall dramanya memuaskan. Pengennya ada season 2 nya nih. 

Bongkar Celengan Rp 20.000-an (Dapet apa yaa?)


Tahun lalu saya pernah bahas tentang sinking fund yang saya tuang di postingan >> INI. Selain menabung dengan metode sinking fund, saya juga mencontoh beberapa youtuber yang bikin semacam celengan dengan nilai tertentu. Misalnya celengan 5ribuan, 10ribuan, atau 20ribuan. 

Metode celengan ini cocok banget di saya yang ngga telaten pake metode amplop dan pencatatan gitu. Karena pernah juga nyobain pake metode amplop dan nyatet di jurnal gitu, eh malah ngga jalan. Akhirnya saya bikin celengan kaleng yang tinggal masuk-masukin aja. Celengannya saya bikin 3: celengan 5ribuan, celengan 10ribuan, dan celengan 20ribuan.

Waktu bikin celengan model gini sih belum ada rencana kalo sudah penuh mau dibeliin apa, yang penting nabung ajalah dulu. Alhamdulillah bulan juli ini salah satu celengan (yang 20ribuan) penuh. Pas dibongkar ternyata ada uang 5ribuan, 10ribuan, 50ribuan, dan 100ribuan yang keselip. Keselipnya lumayan banyak wkwk. Alhamdulillah. Total 20ribuan yang kekumpul berjumlah Rp 1.660.000,- ditambah uang yang keselip2 tadi jadi sekitar 3jutaan. Lumayan banget kaan. MasyaAllah.



Trus uang nya dibeliin apa?

Pas banget blender lagi rusak dan memang dari dulu pengen upgrade blender, cuma nunggu timing yang pas. Di shopee juga udah ditandain dari kapan tau blender yang ditaksir hehe. Akhirnya uang celengan 20ribuan yang Rp 1.660.000,- itu dibeliin blender Philips (2L Blender Plastic Jar 4-in-1 HR2223/30) dan kipas angin gantung Panasonic (kapan-kapan saya review yaa blendernyaa). 

Nah. trus uang-uang yang keselip kayak 5ribuan dan 10ribuan dimasukin lagi, tapi ke celengan yang sesuai dengan nilai masing2. Sedangkan yang 50ribuan dan 100ribuan dimasukin lagi ke tabungan Sinking Fund buat nambahin pos-pos yang ada. Alhamdulillah.

Sebenernya kalo kita konsisten nabung, misal, 20ribuan setiap hari, total setahun yang didapatkan sebesar Rp 7.300.000,- (365 hari x Rp 20.000). Namun saya sendiri nabung celengan ini masih dengan prinsip "kalo didompet ada 20ribuan, kalo ngga ada yaudah". Tapi daripada ngga sama sekali ya. Bagian penting dari semua ini pertamanya adalah MEMULAI. Bagian susah tapi kalo udah jalan, insyaAllah, tiap liat uang 20ribuan berasa langsung pengen di-save buat celengan, soalnya jarang-jarang dapetnya, jadi kalo mau dijajanin tu sayang. 

Semoga bermanfaat ya sharingnyaa...

Ngopi Enak di Bandar Lampung

I like my coffee with cream, and my literature with optimism. 
- Abigail Reynolds

Tadinya saya cuma seorang tea enthusiast, tapi sejak suami jualan kopi, akhirnya dikit-dikit mulai menikmati kopi, itu juga harus kopi campur, ntah itu mocca ataupun capuccino. Sampai saat ini pun saya masih belum bisa menikmati kopi hitam. 

Saat itu juga yang saya nikmati cuma kopi bikinan pak suami, kopi diluaran saya belum minat nyoba. Sampai akhirnya mulai bermunculan banyak kopi cafe di Lampung dengan berbagai macam varian minuman kopi, favorit saya Kopi Susu Gula Aren. Sejak itu mulai deh "petualangan" nyicip2 sana sini, pas juga pak suami memang doyan, ada partner. 

Sejauh ini ada beberapa tempat favorit saya untuk jajan Kopi Susu Gula Aren di Bandar Lampung. Btw ini subjektif yaa.

1. Nuju Coffee

Menurut saya Nuju Coffe ini harganya affordable dengan rasa seenak itu. Masih ada wangi kopi, gula arennya juga berasa, dan agak creamy. Masih cocok buat yang pengen nikmatin kopi tapi ngga yang kuat-kuat banget.

Harganya so affordable, untuk yang ukuran large harganya Rp 18.000,-, nah kalo yang kecil agak lupa karena jarang beli. Kayanya sih Rp 14.000 atau 15.000,- gitu.

Nuju Coffee ini punya 5 lokasi. Tapi yang udah kita kunjungi 3 lokasi. Pertama yang di jalan ZA Pagar Alam, paling sering beli disini, karena bisa sambil lewat arah pulang ke rumah. Yang kedua yang di kemiling. Yang ketiga yang di Enggal, nah kalo mau sambil makan siang bisa disini. Tempatnya lebih luas dan jual makanan berat juga. 

2. 20Kopi


Ini favorit pak suami. Termasuk yang sering kami beli. Wangi kopinya berasa dihidung, tapi ngga pait, ngeblend pas sama susunya. Tapi makin kesini perasaan makin creamy, tapi tetep enak si, terbukti kami suka jajan disini. Kalo di 20Kopi varian Kopi Susu Gula Aren namanya Baqa. Pernah juga nyicip Mocca nya, dan enak juga, tapi masih lebih milih kopi susu gula aren nya hehe.

Untuk harganya Rp 18.000,-, kalo yang sekitar Rp 30.000 (cmiiw). Affordable kan ya.

Sejauh ini yang saya tau ada 2 lokasi. Satunya di depan Masjid Mujahidin, satunya lagi samping kanan jalan, setelah MBK dan flyover. Ini yang sering kita sambangin. 

3. 9.1 Coffee
Ini langganan terbaru. Sama enaknya dengan 20Kopi dan Nuju. Tempatnya cozy dan banyak pilihan makanannya juga buat nemenin ngopi.

4. Newtown Coffee

Ini cafe yang paling enak-enak makanannya, mungkin karena Chef hotel ya. Cafe ini pas dibawah Hotel. Ambient Lighting nya juga bagus. Kopinya enak, makanannya enak. Karena biasanya kalo cafe kopi tu jarang makanannya yang enak. Buat ngopi sendirian juga suasananya nyaman.

5. Kopi Berbagi

Nah kalo bawa anak-anak paling strategis ngopi disini. Karena depannya playground. Kopinya enak kok, masih oke. Cafenya transparan. Jadi ngopi bisa nyambi mantau anak-anak main. 

6. Adiksi


Adiksi ini dilidah saya kaya perpaduan Fore Coffee dan Nuju Coffee. Kopinya agak strong, creamy, dan lebih manis dari favorit saya yang di list ini. Kemasannya yang paling oke, kelihatan lux dan elegan gitu.

Harganya Rp 29.000,- tambah pajak jadi Rp 31.500. Kami belum pernah nongkrong di cafenya, tapi kalo lewat cafe nya selalu rame. 

Rekomendasi Drama Tema Hukum

Walaupun not the most favorite genre, tapi drama dengan tema hukum termasuk salah satu drama yang suka saya tonton,  Beberapa list berikut adalah drama-drama korea dengan tema hukum yang sudah saya tonton dan menurut saya sih recommended.

1. Juvenile Justice / Juvenile Judgement (2022)


Jumlah episode : 10
Tanggal rilis : 25 Februari 2022
Pemeran : Kim Hye Soo,  Kim Moo-Yul, Lee Sung Min, Lee Jung Eun

Sim Eun-Seok (Kim Hye-Soo) adalah seorang hakim elit dengan kepribadian yang kelihatannya tidak ramah. Dia membenci penjahat remaja. Sim Eun-Seok kemudian ditugaskan ke pengadilan remaja setempat. Di sana, dia menerobos kebiasaan yang ada dan memakai caranya sendiri untuk menghukum para pelanggar remaja tersebut.

"Apa jadinya bila usai persidangan, mereka meremehkan hukum dan berpikir ternyata hukum itu sepele? Bila dewasa nanti, kejahatan mereka lebih besar dan muncul korban lain. Siapa yang akan bertanggung jawab?" (Episode 2)

Dramanya tentang pengadilan Pelaku tindak pidana dibawah umur. Tapi karena statusnya dibawah umur jadi bisa tetep lolos karena ya dibawah umur tadi, padahal tindakan kriminal yang dilakukan kejam. Yang kasian korban dan keluarganya. Cuma ya itu, bayangin cobaa, pelaku kasus pemerkosaan, pembunuhan bullying, sampe mutilasi, tapi lagi lagi karena di mata hukum dan perundang-undangan masuk kategori dibawah umur, pelakunya bisa bebas. Kayanya ranah hukum anak, termasuk di Indonesia juga, harus dikaji ulang. 

Dalam 10 episode nya ada beberapa pembahasan pelanggaran hukum anak yang digali. Jadi ngga cuma 1 kasus aja. Menurut saya Drama Juvenile Justice ini lumayan menguras emosi. Nontonnya ikut overthinking, bahkan ada episode yang bikin saya nangis bombay T.T Dan lihat jajaran pemeran drama ini, seperti : Kim Hye Soo, Lee Sung Min, dan Lee Jung Eun yang merupakan aktor dan aktris veteran korea sudah cukup menggambarkan kualitas dramanya.

2. Law School (2021)


Jumlah episode : 16
Tanggal rilis : 14 April - 09 Juni 2021
Pemeran : Kim Myung-Min, Kim Bum, Ryu Hye-Young, Lee Jung Eun

Drama ini bercerita tentang proses perjalanan mahasiswa hukum di Universitas Hukum Hankuk untuk menjadi calon pengacara. Para mahasiswa ini memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda yang membuat karakter dan cerita di drama ini semakin berwarna. 

Suatu hari mereka harus berhadapan dengan kasus yang tidak biasa, dimana kasus ini melibatkan dosen, petinggi kampus, dan teman mereka sendiri. 

Seorang profesor fakultas hukum ditemukan tewas di kampus tersebut dan dosen mereka, Profesor Yang Jong-hoon, ditangkap sebagai tersangka utama. Mereka mulai bekerja sama untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Profesor Seo, dan membuktikan bahwa Profesor Yang Jong-hoon tidak bersalah. Disini otentisitas, hukum dan jiwa keadilan mereka diuji. 

Menurut saya drama hukum satu ini ngga seberat drama Juvenile Justice pembawaannya. Mungkin karena ada unsur anak mudanya ya. Dan walaupun dramanya memang secara garis besar tentang 1 kasus, tapi ada beberapa kasus lain yang dibahas dan menjadi bumbu untuk kasus utamanya.

3. Vincenzo


Episodes : 20
Tanggal rilis : 20 Feb - 2 May 2021
Pemeran : Song Joong-Ki, Joen Yeo Been, Ok Taec yeon

Kirain drama ini bakal yang serius bener donk, ternyata kocak banget. Ceritanya Park Joo-hyung / Vincenzo Cassano (Song Joong-ki) adalah pengacara Italia keturunan Korea. Dia adalah anak adopsi Don Fabio, kepala keluarga mafia Cassano. Selain sebagai Pengacara, Vincenzo juga seorang consigliere untuk mafia, dan salah satu orang terbaik Fabio. 

Setelah Fabio meninggal, putra kandung sekaligus pemimpin baru keluarga mafia Cassano, Paolo, mencoba membunuh Vincenzo. Tapi Vincenzo selamat dan akhirnya melarikan diri ke Seoul. 

Di Seoul Vincenzo mencoba untuk mendapatkan emas tersembunyi di dalam Kompleks Apartemen Geumga-dong. Dulu Vincenzo pernah membantu seorang hartawan asal Tiongkok menyembunyikan emasnya di lemari besi yang diamankan mafia tersebut di dalam Apartemen Geumga-dong, tetapi orang tersebut meninggal. Tanpa ada yang tahu tentang lemari besi itu, Vincenzo berencana untuk mengambil emas itu dan menggunakannya sebagai dana pensiunnya setelah meninggalkan Italia dan mafia. 

Tapi sebuah perusahaan real estate di bawah Babel Group secara ilegal mengambil alih kepemilikan gedung tersebut dan Vincenzo harus menggunakan keahliannya untuk merebut kembali gedung tersebut dan memulihkan kekayaannya. Dalam perjalananya Vincenzo dibantu oleh pengacara Hong Cha-young (Jeon Yeo-been) dan penghuni Apartemen Geumga-dong yang absurd dan kocak-kocak.

4. Hyena (2020)

Episodes : 16
Tanggal rilis : 21 Feb - 11 April 2020
Pemeran : Kim Hye Soo, Ju Ji-Hoon

Drama ini sebelumnya pernah saya review diSINI. Berkisah tentang kehidupan Para Pengacara yang khusus menangani klien-klien kelas atas di Korea Selatan, seperti pengusaha, politikus, dan artis. Adalah Jung Geum Ja (Kim Hye Soo) seorang pengacara ambisius dan pemberani yang money oriented, dan ada Yoon Hee Jae (Ju Ji Hoon) seorang Pengacara Kelas Atas yang cerdas dan super confident dengan diri dan karirnya. Kehidupan pribadi mereka berdua, teman-teman dan lingkungan, terutama kasus-kasus yang mereka tangani akan mewarnai semua episode di drama ini.

Yang bikin keren drama ini bukan cerita tentang pengacaranya, karena cerita tentang pengacara udah banyak ya, tapi yang bikin keren itu karakter Yoon Hee Jae dan Jung Geum Ja yang menurutku berhasil banget dibawain sama Ju Ji Hoon dan Kim Hye Soo. Dan menurut saya drama Hyena ini bener-bener drama master piece nya si Ju Ji Hoon. 

Saat di ruang sidang, kita bisa lihat satu sisi pribadi Yoon Hee Jae sebagai pengacara yang super confident dan cerdas ketika menangani kasus klien-kliennya. Namun kita juga bisa lihat sisi rapuh dirinya (termasuk sisi bucin nya) saat dia menjadi Yoon Hee Jae di luar kehidupannya sebagai pengacara. 
 
Pun Jung Geum Ja. Di lain waktu kita cuma kenal dia sebagai pengacara ambisius, berkepribadian kuat, dan pantang menyerah. Tapi di lain waktu lagi, kita akan ketemu dengan Jung Geum Ja yang lemah, takut, dan kesepian. 

Ada persamaan yang bisa saya tarik dari beberapa drama dengan tema hukum dan pengacara yang pernah saya tonton, yaitu bagian dimana kalo punya uang banyak manipulasi hukum gampang sekali untuk dilakukan. Dan manipulasi hukum ini sangat jahat sekali pemirsa☹ 

Di drama ini pun begitu, karena memang mereka pengacara untuk orang-orang kaya, kita bisa lihat gimana uang para orang kaya ini sanggup mempermainkan hukum yang berlaku. 

Tapi tenang aja, alur dramanya cepet kok, ngga ngebosenin. Dari episode ke episode kita akan dengan cepet nemuin hal-hal baru dari kasus dan perkembangan karakter tokoh-tokohnya. Apa dan bagaimana hubungan Hee Jae dengan Geum Ja pun akan langsung kita temui di episode 1. Dibumbui dengan komedi kebucinan, hubungan mereka sampai episode terakhir adalah bagian yang juga bikin drama ini makin seru untuk ditonton.

5. Class of Lies 

Episodes : 16
Tanggal rilis : 21 Feb - 11 April 2020
Pemeran : Kim Hye Soo, Ju Ji-Hoon

Pernah saya review diSINIBercerita tentang Ki Moo Hyuk (Yoon Kyun Sang), seorang pengacara cerdas yang selalu memenangkan kasus-kasus kliennya. Namun pada suatu hari ia kalah ketika menangani sebuah kasus pembunuhan yang melibatkan seorang siswa dari sekolah ternama. Untuk mengembalikan reputasinya yang hancur, ia menyamar di sekolah tersebut sebagai Guru demi mengungkap misteri dibalik kasus pembunuhan itu.

Nonton drama ini, bahkan sampai episode pertengahan pun, saya masih agak susah ngira-ngira siapa pembunuhnya, karena semua orang bisa jadi tersangka, itu dia yang bikin drama ini worth untuk diikutin. 

Menurut saya hampir semua pemeran inti dalam drama ini sukses menghidupkan karakter mereka masing-masing dalam drama ini. Terutama karakter Yoo Boem Jin yang diperankan oleh aktor Jun U-Kiss. Jun berhasil bawain karakter Yoo Boem Jin sebagai leader teman-teman kaya nya yang dingin, pintar dan misterius. 

----------------

5 judul dulu yaa, kapan-kapan di update lagi 😃

Review Resolusi 2022 : Welcome Resolusi 2023 !

Alhamdulillah, survive melewati tahun 2022. Resolusi yang dibikin tahun lalu akhirnya tutup buku juga, ada yang tercapai, ada yang ngga. Walau tiap tahun istimewa, tapi tahun 2022 lalu memang istimewanya beda, karena ada salah satu impian yang ngga saya masukin resolusi (karena terlalu tinggi bagi saya saat itu), tahun 2022 malah terpenuhi, dan ada keinginan yang sebenernya dulu masih ragu untuk dilakukan dan ngga masuk rencana tahun 2022, justru Allah realisasikan tahun 2022. Allah sebaik-baik Pemilik Rencana. Alhamdulillah, masya Allah tabarakallah. 

Singkatnya saya berhasil survive melewati tahun 2022 dengan segala drama yang ada didalamnyašŸ˜… 2022 bener-bener ngga mudah buat saya. Walau begitu alhamdulillah Allah kasih kesempatan dan kekuatan buat nglewatin semuanya. Pengalaman untuk diambil pelajarannya, pelajaran untuk diambil hikmahnya. 

Sebelum panjang-panjang ke resolusi 2023, saya mau review dulu Resolusi 2022 tahun lalu  :

1. Continue studying for a master degree
2. Lose 10 kgs
3. Writing Blog once a month
4. Improve my english language skills
5. Healthier life
6. Financially efficient and stable

Nah ini break down-nya yang saya catet di note hp :

 

Review Resolusi 2022 :

1. Continue studying for a master degree

Alhamdulillah, lanjut studi S2 ini tercapai lebih awal. Rencana awalnya mau saya ambil di akhir-akhir tahun 2022. Lebih kepada realistis, apalagi suami juga lagi lanjut S2. Tapi ternyata alhamdulillah suami ngijinin ikut pendaftaran bulan April 2022 lalu. Awal tahun 2023 ini insyaAllah masuk semester 2. 

2. Lose 10 kgs

Alhamdulillah ini tercapai juga, bahkan lebih. Saya pake rumus olahraga dan ngurangin ngemil. Signifikan banget. Membuktikan bahwa selama ini porsi ngemil saya ternyata sangat banyakšŸ˜… Begitu di-cut ngemilnya (dengan super susah payah), beratnya turun secara natural walopun ngga cepet, tapi konsisten gitu.

3. Writing Blog once a month

Ngga tercapai. Cuma ada 7 postingan untuk tahun 2022 lalu, dan itu juga ngga rutin tiap bulan. Awal-awal aja masih ngusahain ngeblog sebulan sekali. Selanjutnya  mulai macet. Apalagi begitu saya mulai aktif kuliah. 

4. Improve my english language skills

Sama kaya poin 3. Tadinya masih rutin di awal, sejalan waktu dengan munculnya aktivitas lain mulai ngga terkoordinir dan akhirnya terlupakan.

5. Healthier life

Qadarullah saat hampir mendekati berat badan normal alhamdulillah Allah kembali menitipkan amanah kehamilan. Kehamilan kali ini agak berbeda dari kehamilan sebelumnya yang agak "kebo". Bulan pertama terpaksa harus bedrest selama 2 minggu karena mual dan ngga bisa makan. Udah hampir nyerah minta di anter ke rumah sakit karena beneran sama sekali udah ngga ada tenaga (T.T) Hamil tapi berat badan malah turun drastis. Masuk bulan ke 4 alhamdulillah perlahan nafsu makan kembali normal, akhirnya sekarang apapun yang bisa dimakan saya makan, trauma banget abisnya gegara bulan-bulan kemarinnya sama sekali ngga bisa makan🄺

6. Financially efficient and stable

Alhamdulillah bikin sinking fund nya masih lanjut dan sudah ada yang terpakai sesuai rencana. Saya juga udah bikin sinking fund baru untuk perencanaan pengeluaran yang lain. Tapi memang merasa tetap belum efisien dan belum yang stabil-stabil banget secara financial. Pengaturan keuangan masih PR banget. Dan tahun 2023 ini pun rasanya target mengenai keuangan belum bisa saya masukin ke list resolusi karena satu dan lain hal.

Kesimpulannya dari tahun 2022 lalu, dari 6 target : ada 2 target yang tercapai penuh dan 4 target lainnya tercapai setengah-setangah. Tapi bagi saya pribadi udah memuaskan. Karena target besar saya tahun 2022 (lanjut studi S2), alhamdulillah tercapai, dan malah tercapainya lebih awal dari yang direncanakan. Target ini menurut saya paling berat dan bahkan saya agak ragu sebelumnya. Tapi alhamdulillah dikasih Allah jalan dan pertolongan untuk mencapainya.

Resolusi 2023

Untuk resolusi 2023 ini, setelah menakar kekuatan, waktu dan realita wkwk, saya mutusin buat mengurangi kuantitas. Resolusi tahun 2023 ini lebih cenderung untuk mendukung studi yang sedang saya ambil. 

Berikut list Resolusi saya tahun ini :

1. Baca 10 buku
2. Nulis 1 karya ilmiah
3. Target nge-Blog 10 postingan dalam 1 tahun

Alasan saya milih ke-3 ini dijadiin resolusi :
1. Baca 10 buku
Sejujurnya saya kangen banget dengan semangat baca buku yang kaya dulu. Tapi apa daya rasa kangen ngga sinkron sama tindakan, jangan ditiru ya para jomblo. Makanya tahun ini baca buku yang mungkin sebagian orang adalah hal mudah, saya masukin ke list resolusi.  
2. Nulis 1 karya ilmiah
Untuk menunjang studi S2 saya juga. Tadinya pengen 2 karya, tapi yaudalah, 1 aja😁kwatir ngga kuat.
3. Target nge-Blog 10 postingan dalam 1 tahun
Sengaja ngga bikin sebulan sekali. Karena kadang sebulan ada beberapa ide buat nulis, nah bulan berikutnya bisa jadi sama sekali ngga ada, sampe bulan-bulan berikutnyašŸ˜… 

Sebenernya saya pengen nambahin yang ke-4, dan ini menurut saya harusnya jadi resolusi yang ke-1 sih, karena target besar : bikin penelitian untuk thesis. Tapi kwatir otak dan perasaan saya ngga sanggup menerima kenyataan wkwk, jadi yaudahlah, target ini ngga ditulis dulu, sekuatnya aja nantišŸ˜‚

Epilog

@risalah_amar

Tahun 2023 ini saya ingin lebih mencintai dan menghormati diri sendiri. Itu yang utama di tahun ini. Selain itu ada pelajaran yang saya petik dari tahun lalu. Pelajaran yang didapat seiring sejalan dengan bertambahnya usia. Pernah baca dimana gitu, kurang lebih intinya : semakin usia kita bertambah, justru semakin mengecil lingkaran pertemanan kita. Kenalan mungkin semakin banyak, namun lingkaran pertemanan semakin mengecil. Entah itu karena kesibukan masing-masing, pilihan hidup, menjaga pikiran, dan alasan lainnya. Pengalaman dan pelajaran menyaringnya sendiri. Tapi ternyata ngga masalah. Ternyata saya baik-baik saja.  

Alhamdulillah Allah justru memberi temen-temen yang saling mendukung, menguatkan, dan mengingatkan. Mungkin itu juga yang akan saya jaga ke depannya. Mereka-mereka yang selalu ada di sisi saya : suami, anak-anak, orang tua, teman-teman, siapapun mereka yang tulus menyayangi dan menerima saya. Di titik lelah dan jenuh Allah menganugerahi saya dengan keberadaan mereka.

Saya juga ingin lebih serius dan fokus meng-upgrade kualitas dan kemampuan diri saya, suami, dan anak-anak. Beberapa rencana sudah dimulai sejak akhir tahun lalu. Harapannya semoga kami sekeluarga berhasil menjadi manusia yang lebih berkualitas jasmani dan ruhiyah.  Bismillah

Sekian sebuah tulisan untuk memulai tahun ini. Tulisan yang semoga menjadi doa yang di ijabah. Semoga tercapai semua, dan semoga juga bisa melampaui target. Aamiin🤲

Note to My Self

Bookish Habits : Dulu dan Sekarang

Salah satu topik yang paling saya suka selain ngobrolin drama/film favorit adalah ngobrolin buku. Jaman masih gadis, baca buku adalah me-time nya saya. Nah beda sekarang udah emak2, me-time adalah makan indomie atau makan cake coklat penuh dosa ditemenin teh susu di dapur tanpa ketauan anak-anak šŸ˜‚

Balik ke bookish habits, saya kira setiap pecinta buku punya kebiasaan masing-masing, bisa jadi itu kebiasaan yang terbentuk tanpa sadar. Di saya habits yang berhubungan dengan buku ini tadinya lumayan banyak, tapi kesininya berkurang drastis, udah ngga romantis lagi. Kira-kira berikut ini yang saya inget tentang bookish habits saya dulu dan sekarang.

1. Ngasih Nama, Tanggal dan Lokasi beli bukunya dimana
Dulu.
Ada momen ketika saya lebih sering pake nama pena saat ngasih nama di buku-buku koleksi saya : humaiRA. Dulu saya ngga terlalu suka nama saya. Soalnya temen2 di SD dan SMP kalo cerita tentang arti namanya yang bagus-bagus gitu artinya. Nah giliran saya, nanya Ayah arti nama saya apa, eh jawabnya ganti2, kadang artinya ini, besok lain lagi artinya, pokonya arti namanya flexibelšŸ˜‚ Dan yang lebih keselnya lagi tuh adek saya juga punya arti nama yang bagus banget. Makin kesel lah ceritanya kan wkwk. Akhirnya waktu mulai suka nulis dan ngeblog, saya memilih dan memakai nama humaiRA sebagai nama pena. Tapi itu sih dulu, kesininya seneng punya nama unik.
Sekarang.
Ngga dikasih nama tanggal segala macem, soalnya jaga-jaga kalo mau dijual lagišŸ—æ


2. Beli Buku di Kota yang di Kunjungi
Dulu.
Kalo orang jalan-jalan oleh-olehnya makanan atau souvenir khas daerah. Nah kalo saya malah buku. Saya dulu seneng ngasih tambahan nama Kota dimana saya beli bukunya. Semacam tanda kalo saya pernah berkunjung ke Kota tersebut.
Sekarang.
Bawaan udah 4 orang, ngga kebawa lagi kalo mau beli buku.





3. Beli buku di Tanggal Lahir (Momen Ultah)
Dulu.
Saya mulai koleksi buku sejak SD. Momen ulang tahun adalah momen yang paling saya tunggu, karena jatah beli buku yang dikasih orangtua ke saya jadi tambah banyak hehe. Selain itu juga karena saya punya kebiasaan ngasih tanggal di buku. Jadi saya merasa wajib dan spesial kalo ada buku yang tertulis tanggal lahir saya. Begitu ceritanya.
Sekarang.
Ngga inget buat beli buku T.T


4. Nyampulin Buku
Dulu.
Dulunya ini wajib banget. Saya sampai punya stok sampul plastik tebel khusus buat buku2 baru saya. Begitu beli, nyampe di rumah, saat itu juga bukunya wajib disampul. Warbiyasa emang.
Sekarang.
Ngasih nama aja ngga, apalagi nyampulin T.T


5. Punya Target Baca
Dulu.
Awal tahun biasanya saya udah pasang target berapa buku yang saya habisin di tahun tersebut. Aktif di GoodReads dan di komunitas blogger buku cukup membantu saya dalam merealisasikan target baca saya itu. Apalagi saya tipikal pembaca yang tingkat penasarannya super tinggi. Buku setebel bantal kalo udah penasaran, ya udah deh sepanjang malem baca bukunya. 
Sekarang.
Bukan hal yang membanggakan sih. Tapi untuk 1 buku aja saya butuh waktu berbulan2šŸ—æ☕



6. Punya Blog Buku
Dulu.
Kalo mau berkunjung ke blog buku saya bisa kesini ya >> https://bukudanteh.wordpress.com/ 
Tadinya buku-buku yang saya baca (walau ngga semua), saya review disana. Tapi ya begitulah, Sekarang sudah lama tak berpenghuni. Ngga terlalu disarankan untuk berkunjung hehe. Nothing new yet.

7. Kolektor Buku GooseBumps dan Komik Crayon Shinchan
Ya silahkan ngga percaya wkwk. Tapi begitulah adanya. Jaman SD saya adalah kolektor buku Goosebumps dan komik Crayon Shinchan lengkaap semua seri. Nah waktu jaman kuliah udah tobat buku2 tadi dijual waktu ada bazar kampus. Orangtua pun lega barang2 di rumah berkurang šŸ˜…


8. Punya Buku Kesayangan.
Buku yang saya suka banyak. Tapi untuk buku kesayangan ada beberapa. Dulu dan sekarang pun buku itu tetap sama. Di kasih gelar kesayangan karena ada yang memang menjadi penanda milestone dalam hidup saya, dan ada yang memang karena cerita dan genre nya kesukaan saya.
- Buku "Jangan Nodai Cinta" (Moch. Iwan Yanuar & O. Solihin). Saya kenal buku ini waktu SMA. Baca buku ini saat itu membuka kesadaran saya dalam beragama, hingga jadi titik balik buat semuanya di hidup saya. Saya mulai berjilbab, tidak pacaran, berkenalan secara lebih dekat dengan agama yang saya anut. Awal mulanya lewat buku ini. Semoga kedua penulisnya selalu mendapat limpahan kasih sayang tak terkira dari Allah.
- Buku "Lord of The Rings". Buku ini termasuk buku koleksi lawas saya. Dan sampai sekarang buku legendaris ini masih ada di rak buku saya. Filmnya bahkan bolak-balik saya tonton. Suami saya sampe ngga ngerti ada manusia yang ngga bosen nonton film bolak balik.
- Buku-buku Karangan Eva Ibbotson. Buku ini juga termasuk koleksi lawas saya, dan sampai sekarang pun masih ada di rak buku saya. Genre nya saya suka, begitupun ceritanya, ringan dan penuh imajinasi.

 

9. Punya Genre Buku Kesukaan
Ada 3 genre buku kesukaan saya, dulu dan sekarang masih sama : Children and Young Adult, Fantasy, Horror, dan Crime Fiction. 

10. Punya Penulis Favorit
Dulu dan sekarang pun masih sama. Tapi bisa jadi karena saya juga makin jarang baca buku sih, jadi ngga terlalu banyak nambah referensi nama-nama Penulis. Sampai sekarang saya masih menggemari karya-karya Andrea Hirata, Tere Liye, dan Sinta Yudisia. Untuk Penulis Luar saya menyukai J.R.R. Tolkien dan Eva Ibbotson. Bagi saya luar biasa seseorang bisa menciptakan sebuah dunia lewat tulisan. Dan kayanya ada lagi sih Penulis-Penulis yang saya suka, cuma lupa aja namanya.


11. Koleksi Pembatas Buku
Sejak nikah kayanya udah ngga lagi. Ngga kepikiran. Apa aja bisa jadi pembatas buku, kartu ATM, struk belanja, dll yang keliatan😁

12. Haraaam Ngelipet Kertas Buku
Kalo ini sampai sekarang. Dulu kalo ada temen pinjem buku selalu saya kasih pesen sponsor, "jangan dilipet-lipeeet." Kalo perlu dibekalin pembatas buku. 

13. Beli Buku Preloved
Dulu beli buku ya wajibul kudu beli yang baru. Sejak jadi emak2 beda lagi ceritanya. Sebisa mungkin kalo ada buku yang memang lagi saya incer ada preloved-nya di shopee atau tokped biasanya saya beli. Yang penting layak, masih bisa dibaca, murah pula, syukur kondisinya masih kaya baru. Tapi biasanya memang masih bagus2.

14. Baca e-Book
Jangankan dulu. Tahun 2020 bahkan saya masih rada anti baca e-book. Tahun 2022 lain cerita. Keranjang belanja saya di shopee dan tokped nambah item : e-book. Ini juga karena Pak Suami beli tablet e-reader. Jadilah klop, sayang kan ngga kepake. Tapi ini masih sebatas buku-buku bahasa Inggris aja, yang bacanya aja saya butuh perjuangan dan niat yang super tulus T.T Saya masih lebih cinta baca buku dengan wujud fisik.

Seiring dengan bertambahnya usia dan bertambahnya amanah, ada banyak yang berubah. Habits lama banyak yang terkikis, kuantitas jauh berkurang. Ngga hanya kuantitas buku yang dibaca, tapi juga kuantitas buku yang saya punya, sangat jauh berkurang. Ada yang memang harus saya relakan untuk dihibah karena pindah dari pulau ke pulau. Ada juga yang memang dijual karena pengen ngurangin barang di rumah. 

Saya mulai keinget lagi nulis soal buku ini gara-gara udah mulai kuliah lagi. Keranjang shopee dan tokped yang biasanya berisi beragam item, sekarang lebih banyak buku. Alhamdulillah kuliah ada hikmahnya, semangat baca buku timbul kembali. Mudah-mudahan terus membara dan nular ke anak-anak. Aamiin...