Catatan DFA Hari ke 01 - 13 : Mengenal Kamu, Dia, dan Semua

Ngga berasa diklat yang sedang saya ikuti sudah berjalan kurang lebih 2 minggu. Banyak sekali hal yang saya dapatkan selama mengikuti diklat, dan itu bukan soal materi diklatnya aja, tapi juga contoh semangat dan teladan profesi yang bisa saya ambil dari para peserta dan juga pemateri. Padahal mayoritas usia nya diatas saya, bahkan udah ada yang mau mendekati masa pensiun. Tapi semangat dan komitmen menuntut ilmunya masih membara. Kalo materi diklatnya sih masyaAllah, banyak banget ilmu yang didapat. 

Walaupun sangat excited, diawal-awal agak kwatir waktu baca jadwal diklatnya yang panjang dan padat. Kurang lebih pembagian waktu belajarnya; kelas teori 2 bulan, ditambah jadwal magang juga 2 bulan. Sempet mbatin sanggup ngga ini ngikutin diklatnya. Tapi setelah menjalani, akhirnya sekarang mulai menikmati ritmenya; ritme tiap hari ada tugas😅 Berasa ngulang masa kuliah dulu. Bedanya ngga ada kegiatan organisasi aja. Gara-gara ini intensitas penggunaan kafein dalam kehidupan sehari-hari pun bertambah. Sekarang hampir tiap hari makin mesra sama teh susu/kopi susu, cemilan, dan kantuk yang ditahan🗿

Tebak saya yang manaa?

Gambar diatas adalah salah satu bentuk materi di hari pertama, Dinamika Kelompok. Dimulai dengan sesi pengenalan seluruh peserta, sesi mengenal diri sendiri, dan tentu aja belajar bagaimana membina kerjasama yang baik. 

Just note to my self, catatan awal adalah, intinya sih jangan sampe ngga kenal seperti apa diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri dengan baik, kita jadi tau obat apa yang pas saat diri kita lagi di titik bawah, kita jadi tau pemantik apa yang cocok saat diri kita lagi butuh semangat. 

Mungkin pembelajaran mengenal diri sendiri udah kita dapet ya dari banyak media, entah itu dari buku, pembinaan, sosialisasi, dll. Namun ada kalanya saat di titik jenuh atau saat futur, sadar atau terkadang ngga sadar kita membiarkan orang lain mendefinisikan diri kita.

Catatan berikutnya adalah semangat menuntut ilmu yang tak dibatasi usia bahkan oleh keadaan apapun. Setiap peserta sudah dipastikan memiliki kendala dan tugas masing-masing selama diklat berlangsung. Entah itu kendala waktu, kesehatan, jaringan, tugas kantor, dan seabrek kepentingan lainnya. Namun tetep aja setiap hari kelas dipenuhi dengan kehadiran, pertanyaan-pertanyaan, dan excitement thalibun 'ilmi. Baru-baru ini ada peserta seorang Ibu yang kecelakaan motor, lumayan parah melihat foto yang dikirim ke grup WA dengan wajah bercucuran darah dan harus ke puskesmas.

Tapi luar biasanya beliau tetap mengikuti diklat dengan izin off cam dulu, terus sampai rumah beliau langsung kembali on cam lagi mengikuti diklat dengan kondisi habis dijahit dan wajah masih diperban. Bandingin dengan kondisi saya yang ruangan udah ada, jaringan udah ada, fasilitas udah ada, fisik masih sehat, kalaupun capek tapi masih mau ngeluh rasanya malu jika membandingkannya dengan kondisi rekan-rekan yang lain.

Tapi kadang sebagian kita masih mengambil sisi negatif dari kata "membandingkan" ini. "Membandingkan" menjadi stigma ketika diletakkan dalan suatu kondisi. Benar adanya membandingkan tak baik, tapi juga ngga selalu buruk. Ada kalanya "membandingkan" membuat kita terpacu, ada kalanya "membandingkan" membuat kita bersyukur. Look up to be inspired, look down to be grateful.

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pun akan ada titik di saat, entah itu usia ataupun pemahaman, dimana kita nantinya bisa memahami bagaimana nilai perbandingan ini, wujudnya negatif atau positif. Jika kata "membandingkan" hilang dari kamus mungkin rasa empati juga ikut terkikis. Saya mungkin bakal dengan gampangnya ngeluh capek, bosen, didepan orang yang mungkin tau atau tanpa saya tau kondisinya buruk/sedang buruk. Walaupun aslinya memang lagi capek, jenuh, pengen sendiri, terus pengen gampar emote patung totem di whatsapp, eh kok curhat wkwk

Catatan berikutnya yang saya noted adalah dari salah satu pemateri, mengenai penghargaan kita terhadap profesi kita sendiri. Kira-kira intinya kalo ada yang paling menghargai atau justru yang menjatuhkan sebuah profesi adalah si pemangku profesi itu sendiri. 

Jika si pemilik profesi menampilkan citra telat ke kantor adalah hal biasa, nonton film/youtube di jam kerja, jadwal bebas, lalu pulang sesuka hati. Kira-kira seperti itulah gambaran yang diambil oleh orang luar terhadap profesi itu; tidak berharga, sepele, atau bahkan tidak terlalu penting. Pun sebaliknya, jika yang tampil adalah wujud bertanggungjawab, proaktif, dan disiplin, seperti itu jugalah profesi itu bernilai di mata pihak luar. 

Catatan selanjutnya saya dapat dari efek diklat ini terhadap ritme hidup saya sehari-hari. Lumrahnya dengan tambahan jadwal diklat ini, seharusnya waktu saya berkurang banyak. Iya bener, memang kuantitasnya berkurang, tapi ngga nyangka quality time nya malah bertambah. Dari jadwal saya, suami, sampai anak-anak, entah itu olahraga, baca buku, bonding time, jalan-jalan, dll. Semuanya sekarang harus disempatkan dan dijalankan. Beda banget kalo ritmenya lagi terlalu senggang. Malah waktunya jadi beneran kosong terbuang ngga jelas buat apa, ngga produktif.  . 

Jadi memang bener pesan dari Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah :

Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil. (Al-Jawabul Kaafi, hal 56)

InsyaAllah kalo hubungan Rusia dengan Indonesia masih baik-baik aja, kelas teori masih berjalan kurang lebih sebulan lagi. Mudah-mudah terlewati dengan sangat baik, berkah, dan bermanfaat. aamiin...

Lampung, 24 Juni 2022
on the way fixing myself

Mengenang Mimpi, Melanjutkan Mimpi


Selembar kertas diatas adalah target yang saya buat saat usia saya mungkin masih 19 atau 20 tahun. Ngga nyangka tulisan saya pernah rapi. Sampai sekarang ternyata lembar target ini belum berubah tempat, masih tertempel rapi di pintu lemari pakaian saya jaman gadis dulu. Ngga dicopot sama Ayah. Iseng waktu mudik ke Batam Mei lalu saya potret. Buat kenang-kenangan kalo dulu saya punya mimpi.

Pernah baca quote yang bilang, "don't tell your dreams, show them." Dulu target ini cuma saya yang tau. Mikirnya kalo dipromoin malu kalo ngga kesampean. Nah sekarang, belasan tahun kemudian malah dipajang di blog sendiri wkwk

Apakah target ini ada yang tercapai sekarang? Ada, beberapa. Hanya saja waktunya yang berbeda.  Semuanya di waktu yang tepat menurut Allah.

Umur 21 tahun. Lulus D3, Lanjut S1, dan Kerja. Tercapai, hanya saja urutannya yang berbeda. Usia 21 tahun  saya lulus D3 dari Poltek Negeri Batam sesuai target, sempet mau nyambung S1 namun qadarullah ternyata setelah lulus D3 saya diterima di salah satu instansi dan ngga jadi lanjut kuliah S1. Kuliah S1 saya justru selesai setelah saya menikah dan punya anak.

Umur 22 tahun. Menikah. Inginnya sih sudah menikah, tapi rencana manusia hanyalah rencana manusia. Usia 22 tahun ternyata saya kadang-kadang masih termenung di pantai Pulau Karimun sambil makan opak-opak, dengan status jomblo punya prinsip.🗿

Umur 23 tahun. Lulus S1 dan Lanjut S2 Sastra Inggris di UI. Tidak tercapai. Status saya masih sama. Kegiatan masih berkutat ngeliatin awan sama visibility. Syukurnya sisa ghirah jaman ngampus masih ada, jadi masih berurusan dengan kegiatan keorganisasian di luar kantor. 

Umur 24 tahun. Jadi Penerjemah. Saya seneng mempelajari bahasa, pengen jadi polyglot ceritanya. Karena itu pula saya pengen lanjut S2 Sastra. Namun saya juga gagal mencapai target ini. Di usia 24 tahun saya justru mencapai target saya di usia 22 tahun, menikah. 

Usia 30 Tahun. Punya toko buku. Karena saya mencintai buku. Dan ini satu-satunya target yang tercapai sebelum jatuh tempo. Setelah menikah sebenernya saya sempet punya toko buku-buku import bekas di rumah. Sempet jalan beberapa tahun. Tapi akhirnya berhenti karena prioritas lain. 

Kecewa ngga? Ada lah pasti. Tapi takdir Allah itu selalu baik. Walau kadang pada saat menerimanya kita merasa berat, atau mungkin benci. Pada waktunya akan mengetahui dan menyadari ada sisi terbaik yang diterima dan ternyata ada sisi terburuk yang terhindari. Sulit, tapi selalu mungkin.

Seiring beranjaknya usia target-target berubah mencoba menyesuaikan dengan kekuatan untuk menggapainya, harapan yang ngga sesuai dengan kenyataan juga mulai berdamai. Membuat list impian masih saya lakukan, tapi mungkin belasan tahun kemudian baru akan saya ceritakan kembali. Itu juga kalo inget. 

Pada akhirnya rencana manusia memang judulnya akan tetap rencana manusia. Batas yang kita lakukan sudah dikasih rumusnya; usaha, doa dan tawakkal. Allah Pemilik Rencana Terbaik.

"There is always hope." 
- King Aragorn, Lord of The Rings

Lampung, 19 Juni 2022
way to my dreams

Decluttering yang Bikin Fresh dan Happy

Decluttering ini bisa dibilang resolusi tercepat terealisasi sepanjang hidup saya. Tahun 2020 lalu setelah pandemi covid-19 mewabah di seluruh dunia (hingga saat ini), bikin saya yang tadinya cuma tau channel Liziqi, Pinkfong dan Cocomelon, jadi merambah ke channel2 yang kontennya membahas dunia per-skin-care-an, homesteading, cleaning and organizing, dan sampai akhirnya kenalan sama yang namanya decluttering.

Sebelum kenal kata decluttering, sebenernya saya udah melakukannya setiap tahun. Iyes, karena lebih sering bela-beli jilbab akhirnya tiap tahun saya malah harus ngurangin jumlah jilbab ketimbang pakaian.

Nah, akhirnya tahun 2021 dengan yang tadinya ngga ada tekad soal resolusi, saya yang baru aja beli buku planner 2021 pun nulis resolusi di buku itu. One of them is DECLUTTERING.

Simpelnya Decluttering berarti mengurangi barang-barang tidak dipakai ataupun yang tidak diperlukan lagi.

Dari 2017 - 2020 kondisi fisik saya jauh menurun, sering begadang karena masih menyusui si bungsu, dan adaptasi di tempat baru yang ternyata ngga segampang dipikiran. Karena itu di tahun 2021 saya pengen banget ada perubahan yang sangat signifikan, saya pengen banget bikin 2021 is my year. Dan Allah Maha Penolong. Alhamdulillah salah satu resolusi yang ternyata obat stress mujarab terealisasi lebih cepat dari yang saya duga. 

HOW TO?

1. Memulai

Kalo di saya, MEMULAI adalah KOENTJI. Memulai itu berat banget, tapi begitu udah jalan, bakal jalaaaan terus. Itu yang terjadi sama saya. Dibilang berat karena rumah saya super penuh dengan barang, sampe bingung mulai darimana. Dan ini sering banget jadi kendala, mulainya darimana. 

2. Declutter Per Ruang

Saya akhirnya memutuskan mulai declutter per ruangan. Saya mulai dari ruang tamu dulu, baru ke ruang tengah, kamar-kamar, dan kemudian dapur. Mulai aja dari ruangan yang ngga terlalu penuh dulu.

3. Menentukan kapan mau melakukannya

Karena saya kerja diluar rumah juga, mengerjakannya (terpaksa) hari sabtu dan minggu. Kurang lebih makan waktu 1 bulan lebih akhirnya selesai juga proses decluttering rumah (sementara ini). Karena masih rencana pengen ngurangin barang lagi.

4. Pilah Pilih

Mana barang yang mau didonasikan, mana barang yang masih dipakai, dan mana barang yang masih tetap disimpan. Ngga perlu di declutter semua. Tapi seringnya sih semua dianggap perlu wkwk nah ini yang bikin rumah full barang, saya orangnya penyayang barang, padahal dipake juga ngga. Jadi pas decluttering ini juga kudu jadi raja tega sejenak.

5. Sediakan Wadah

Wadah untuk apapun hehe pokoknya semua barang yang sudah dipilah-pilih ya harus ada wadahnya. Entah itu kardus, keranjang, dll. 

Alhamdulillah sekarang barang2 jauuuh banget berkurang. Anehnya malah bikin happy dan fresh. Kalo berantakan ya masih ada lah. Apalagi mainan anak, dan saya masih toleransi. Kasian donk bocah2 ngga boleh main. Tapi kondisi rumah udah ngga penuh kayak dulu. 

Selain itu saya juga jadi lebih berhati2 beli barang. Mikir dulu berkali2. 

*to be continue

Bongkar Sinking Fund : Dari Dana Kuliah sampai ke Dana Staycation!

Saya lupa kapan tepatnya, tapi kira-kira bulan Juli 2021 lalu saya mulai bikin Sinking Fund. Sinking Fund ini sangat membantu kami dalam proses berbenah dan menata kembali keuangan keluarga. Nah, sebelum jauh-jauh saya cerita, kenalan dulu ya kita sama Sinking Fund.

Sinking fund adalah dana khusus yang dialokasikan untuk tujuan/kebutuhan tertentu. Contohnya seperti : biaya pendidikan, biaya beli motor, biaya untuk menikah, biaya sewa rumah, dan lain-lain. Kebutuhan dan kondisi keuangan setiap orang tentu berbeda-beda. Jadi sistem pengaturan keuangan kita pun bisa berbeda, tinggal modifikasi dan sesuaikan dengan kondisi kita sendiri.

Bagaimana cara memulai Sinking Fund?

1. Menentukan post-post kebutuhan/tujuan yang ingin kita capai. Prioritaskan dengan cermat, tentukan yang utama dan urgent dulu, baru yang sifatnya konsumtif atau entertaining.

2. Tentukan jumlah rupiah dan due date (jatuh tempo) yang ingin ditargetkan. Misalnya : biaya kuliah per semester Rp 6.000.000,-. Berarti target nominal yang harus kita kumpulkan sebelum pembayaran semester depan adalah Rp 6.000.000,-. 

3. Bikin wadah khusus untuk menyimpannya. Bisa pouch, organizer bag, ataupun rekening khusus.

4. Jangan lupa dicatat. Bisa di buku, aplikasi, ataupun note hp.

5. Komitmen untuk selalu mengisi Sinking Fund yang sudah dibuat.

Alhamdulillah, per Februari 2022 ini seluruh Sinking Fund saya yang sudah due date terpenuhi semua, bahkan sudah ada yang diisi ulang. Dan ini adalah beberapa post Sinking Fund yang saya buat :

1. Biaya Kuliah S2 Suami 

Per semesternya biaya kuliah S2 suami sebesar Rp 5.500.000,-. Desember 2021 lalu sebenarnya sudah terkumpul dananya. Alhamdulillah ada rejeki tak terduga, akhirnya dana kuliah ini ngga terpakai, tapi tetep disambung buat semester depan lagi. Sekarang sudah terkumpul Rp 5.800.000,- dan due datenya masih jauh. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmushshaalihat. 

2. Dana Qurban

Tahun lalu pengeluaran kami untuk Qurban Kambing Rp 2.700.000,-. Alhamdulillah dana Qurban sekarang sudah terkumpul Rp 3.000.000,-, dan belum due date. Tetep dilanjut biar lebih longgar kalo udah tiba due date nya. 

3. Dana Mudik

Sebagai perantau, dana ini penting banget buat saya. Qadarullah domisili saya sekarang lumayan jauh dari kampung halaman, dan memakan dana yang banyak untuk mudik. Jadi biar lebih meringankan, biaya mudik ini dimasukkan ke Sinking Fund. Alhamdulillah sekarang sudah terkumpul Rp 5.800.000,-. Untuk jadwal mudik tahun ini masih dijadwal ulang karena pandemi omicron yang makin meningkat.

4. Car Repair / Car Maintenance (Pemeliharaan Mobil)

Tahun lalu biaya car maintenance menyedot dana kira-kira Rp 6.000.000,-. So, tahun ini diputuskan untuk post car maintenance alokasinya sebesar Rp 500.000,- per bulan. Sekarang sudah terkumpul Rp 1.300.000,-. Syukur2 kalo ngga ada masalah. Mobil yang kami punya memang sudah tua jadi butuh perhatian dan kasih sayang lebih hehe. Pengen ganti, tapi memang belum ada budget untuk mobil baru dikarenakan prioritas lain. Saya juga pernah denger podcast-nya Raditya Dika diSINI, kira2 intinya kalo punya duit Rp 90juta, ya beli mobilnya Rp90juta, bukan yg Rp 200juta. 

5. Beli Skincare 

Nah, karena muka cuma satu, kalo rusak ngga bisa diganti muka orang lain, jadi mari kita jaga baik2lah muka kita ini ya😆 Untuk dana Skincare saya alokasikan Rp 400.000,-. Umur-pakai Skincare saya lumayan lama. Serum bisa sampai 2 bulan baru habis. Kalo pencuci muka bahkan 3 - 4 bulan baru habis😅 big pack.

6. Staycation

Udah lama banget saya pengen Staycation. Udah direncanain eh tahun ini covid malah ngeluarin varian baru, omicron. Jadi untuk dana Staycation yang udah terkumpul sebesar Rp 600.000,- kami alokasikan ke hal yang lain, akhirnya beli tenda kemah seharga Rp 557.170,-. 

7. Beli Kompor Baru

Kalo yang ini tabungan santai, kapan penuhnya lah baru dibeli. Jadi memang kompor gas saya yang sebelah kanan udah agak ngadat, butuh usaha ngidupinnya, tapi masih bisa dipake. Someday pengen ganti. Harga kompor inceran saya sekitar 3jutaan. Dan sekarang baru terkumpul Rp 1.000.000,-. Tapi karena ini tabungan santai, jadi ya kapan penuhnya aja baru beli. Toh yang lama masih bisa dipake. Atau kalo rusak setidaknya udah ada dana buat beli baru hehe

8. Tabungan Anak

Nah, ini satu-satunya Sinking Fund yang pakai rekening khusus. Yang lainnya disimpen di organizer.

Keuntungan Punya Sinking Fund

1. Belajar mengontrol keinginan. 

2. Keuangan jadi lebih teratur.

3. Pengeluaran besar tidak mengganggu cash flow keuangan sehari-hari.

4. Ada kepuasan bathin yang didapat. Terutama saat berhasil memenuhi target.

Itu yang bener-bener saya rasain 6 bulan ini. Keberhasilan Sinking Fund saya yang pertama ini memotivasi saya untuk memperbaiki post-post keuangan lainnya. Tentunya dalam kurun waktu 6 bulan ini ada evaluasi yang dilakukan, ada post-post konsumtif yang saya revisi, sedangkan post utama tetap, ngga ada perubahan.

Di tahun 2022 ini insyaAllah ada 3 post sinking fund yang saya tambah, biaya kuliah S2 saya, biaya umroh, dan reparasi meja+kursi makan. Bismillah, mudah2an bisa terpenuhi semua. Aamiin ya Allah please help me always🤲

Semoga bermanfaat dan memotivasi ya🙏

-----------------------------------

"... Indeed, Allah will not change the condition of a people until they change what is in themselves..." (Ar-Ra'd : 11)

Channel Youtube Favorit Tahun 2021

Masih awal 2022, masih bisa lah ya ngepost kenangan-kenangan 2021 hehe. Kalo tahun 2020 timeline youtube dipenuhi dengan channel-channel tukang kebun, skin care, organizing, dan decluttering. Nah tahun 2021 beda lagi,  topik yang ditonton nambah, tema financial

Berikut ini beberapa most fave channel saya selama tahun 2021 lalu :

1. Her86m2

This one is a beautiful channel. Pemiliknya orang Vietnam yang tinggal di Jerman. Nonton channel-nya berasa nonton wonderland versi nyata. Padahal konten channel-nya kebanyakan tentang organizing, cooking, dan baking.  Tapi karena penyampaian dan pengemasan kontennya indah banget bikin saya selalu ngerasa amazed.  Sampe sekarang channel ini masih satu-satunya channel yang saya tunggu postingannya setiap minggu.

2. Hamimommy 
Channel ini yang punya oennie Korea. Lebih banyak tentang organize rumah dan sekarang-sekarang ini juga ada masak-masaknya. Bikin semangat pengen beberes kalo abis nonton channel mbak-nya hehe

3. Country Life Blog
Yang punya channel berasal dari Uzbekistan. Dan channel ini juga memang tentang masak-memasak dengan latar pedesaan di Uzbekistan. Walo cuma nonton mereka masak somehow saya ngerasa suka semua sama apa yang mereka masak wkwk aneh kan

4. Strawberry on the cake
Gara-gara nonton channel ini saya jadi tau tentang sinking fund dan lebih bersemangat untuk financial planning. Pokonya melalui channel ini deh saya jadi tertarik untuk belajar lagi tentang financing. Dari tahun kemarin udah bikin sinking fund yang ternyata berguna banget, dari budget uang kuliah S2 suami sampe budget untuk skin care saya masukin ke sinking fund

5. Keke Genio
Kontennya mostly tentang Keuangan. Biasanya kalo nonton selain tema home decor atau masak-masak gitu suka skip-skip. Nah ini ngga, nonton Vlog ini jarang banget saya skip-skip, lanjut terus, karena mungkin penyampaian mbak nya menarik dan semua bahasannya yang berisi. 

Channel yang juga nemenin tahun 2021 :
1. Sisletter
2. Honeyjubu
3. Riska kusmana
4. Umi zeza

Review Resolusi 2021 : Bikin Resolusi 2022


Setelah dalam jangka waktu yang cukup lama ngga pernah bikin resolusi2an lagi, akhirnya tahun 2021 lalu saya nyoba nulis resolusi lagi di planner yang saya beli. Without any expectations. Beberapa tahun sebelumnya list resolusi kosong, ngga bikin, karena pada akhirnya mereka akan menjadi kenangan yang terlupakan😆 Apalagi resolusi turunin berat badan, tiap tahun dibuat dikerjain ngga, sampe akhirnya "nurunin berat badan" pensiun dari list.

Naah, tahun 2021 lalu beda banget. For the first time in my life ada resolusi yang tercapai wkwk warbiyasaak. Dan hal ini jadi memacu saya untuk bikin resolusi lagi tahun 2022 ini.

List resolusi tahun lalu cuma ada 3 :  
1. Lose 20 pounds (turun 10 kg)
2. Mastering 2 languages (english and korean)
3. Organizing and decluttering my house

Btw forgive my bad english, soalnya pas nulis ketiga resolusi ini bener2 ngga pake ekspektasi dan pemikiran yang mendalam. Main tulis aja, mikirnya ringan, yang penting bikin upgrade diri dan apapun yang bikin happy. Ini juga hasil dari nonton youtube. Salah satu channel yang sering saya tonton di tahun 2020 tentang organizing dan decluttering

Organizing sih ngga terlalu keserap otak dan prilaku ya wkwk, tetep aja nyeni dan abstrak (baca : brantakan). Tapi kalo decluttering, asli lah inspired banget. Jadi gara2 itu decluttering masuk list resolusi tahun lalu, selain karena rumah memang tadinya udah full banget sama tabungan barang2 yg ngga terpakai. 

REVIEW RESOLUSI 2021
Resolusi pertama, nurunin berat badan 20 pounds (-+10 kg) ngga sepenuhnya terwujud, tahun lalu ternyata turunnya cuma 7 kg. 

Resolusi kedua, menguasai 2 bahasa asing (inggris dan korea) juga ngga tercapai. Sebenernya udah ikut les bahasa korea online. Baca huruf hangeul udah sempet lancar. Tapi setelahnya stuck, diulang ngga, ngikut level selanjutnya juga ngga. 

Yang bahasa inggris juga udah netapin  program buat diri sendiri : baca 1 artikel bahasa inggris setiap hari (artikel apa aja). Nah, resolusi ini sempet berjalan, tapi abis itu ngadat dan akhirnya tinggal kenangan.

Resolusi ketiga, decluttering. Diantara ketiga list tadi yang pertama kali terwujud justru resolusi ketiga ini. Di awal2 tahun lagi terwujudnya, saya aja kaget 🤣 Decluttering rumah ini bener2 me-refresh tahun 2021.

Jadi secara keseluruhan, resolusi tahun lalu bisalah dikasih nilai 85. Karena 1 poin terwujud dan 2 lainnya boleh dibilang masuk kategori hampir terwujud wkwk maksa

Kalo dari yang saya baca2, bikin resolusi harus spesifik. Cara mewujudkannya juga harus di-break-down (ini yang ngga saya buat tahun lalu). 

Misalnya kayak saya, pengen menguasai bahasa asing. Nah itu harus spesifik, bahasa asing nya apa, terus langkah2 untuk mewujudkannya juga seperti apa. Contoh : yang mau dikuasai English. Langkah2nya bisa ikut les online atau offline, baca artikel English min 1 kali sehari, nulis English 1 kali seminggu, and etc

Selain itu juga jangan lupa menakar diri. Semangat boleh but stay realistic, aseek apa coba tuh 😂. Karena kalo tercapai atau ngga tercapai memang ada efek psikologisnya. 

RESOLUSI 2022
Tahun 2022 ini angka list-nya nambah, decluttering udah ngga masuk list resolusi lagi dan isinya lebih banyak yang baru. 

Bismillah, my Resolution 2022 list :
1. Continue studying for a master degree
2. Lose 10 kgs
3. Writing Blog once a month
4. Improve my english language skills
5. Healthier life
6. Financially efficient and stable

Btw saya ngga pake planner lagi kaya tahun kemarin. Karena ternyata ngga kepake. Lebih sering nyatet di note hp, apapun, termasuk resolusi dan rinciannya. Aplikasi note pun sekarang banyak banget di playstore, tinggal pilih mana yg cocok.

Sebenernya ada 1 resolusi dari jaman baheula tapi akhirnya ngga pernah lagi dimasukin list resolusi : bisa nyetir mobil😆 Itu resolusi dari jaman masih gadis sampe udah emak2 sekarang belum terwujud juga. Padahal kalo suami lagi dinas keluar, sering banget mbatin, cobaa bisa nyetir mobil, bisa nganter anak2. Tapi kalo suami udah di rumah, lupa lagi kemarin yang dibatin2in. Jadi ya sementara "bisa nyetir" disimpen aja dulu. Fokus sama yang udah ditargetin. Mudah2an resolusi tahun ini tercapai semuanya aamiin, ya Allah please help me always.

-------------------------------------

"... Indeed, Allah will not change the condition of a people until they change what is in themselves..." (Ar-Ra'd : 11)

Kanal Youtube Terfavorit & Watched-List di Tahun 2020 (Most Fave Youtube Channel 2020)

Ngga berasa 2021 tinggal beberapa hari lagi. Akibat negara covid-19 menyerang di tahun 2020 ini, kurva nonton youtube ternyata ikut naik signifikan. Beberapa channel yang jarang dipantau atau bahkan ngga pernah sama sekali diintip eh tahun 2020 ini malah jadi langganan. Berikut yang berhasil terjaring :


Most Favorite :

1. Liziqi

Kalo nonton channel ini berasa pengen banget tinggal di gunung dan alam bebas. Dikira gampang apa. Tapi baca aja yang komen, mereka merasakan efek yang sama kayak saya.  Kontennya mostly tentang kegiatan masaknya Liziqi, tapi ada juga video pas Liziqi bikin-bikin apa gitu, ya sepatu, baju, kursi, dll. Dan itu dikemas natural sekali, dari dia ngambil bahan-bahannya di kebun, sampe proses masak-masaknya. Bikin yang nonton relax.


2. Dianxi Xiaoge

Yang ini sejenis dengan Liziqi juga. Sama-sama Vlogger dari China. 


3. Self Sufficient Me

Kalo yang ini channel berkebun, pemiliknya dari Australia. Melalui channelnya kita bisa belajar dari how to, easy to, new way, tips, dll tentang urban farming, gardening, dan berternak. Saya juga seneng liat kakeknya nerangin dengan aksen Australia :D


4. MGB Garden

Nah kalo channel berkebun dengan Bahasa Indonesia saya seneng nonton MGB Garden. Pemiliknya orang Indonesia yang berdomisili di Australia. Menerangkannya dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Dapet tips, dapet ilmu juga. Karena mba nya sering juga ngeshare not only "how", but " why" nya juga seputar berkebun.


5. Bumiku Satu

Channel ini salah satu yang bikin saya semangat berkebun dan mencoba untuk mandiri pangan. Walopun ngga sepenuhnya maksimal. Minimal pernahlah makan sayur dari kebun sendiri hehe... 


Yang juga suka ditonton :

- Geography now

- Shallow Stuff

- Ester Wijaya

Review Menstrual Pad (Pembalut Cuci Ulang)

Alhamdulillah sudah 5 bulan ini saya full menggunakan menstrual pad atau pembalut cuci ulang, bahkan saat perjalanan nginep 2 atau 3 hari pun tetap saya bawa. Tapi sejauh ini belum ada masalah untuk perjalanan nginep, soalnya nginepnya ke rumah mertua hehe😁 Oya, fyi, saya kerja diluar rumah dari jam 07.30 - 16.00 wib. Tapi karena rumah deket, kalo istirahat siang saya pulang ke rumah. 

Ada beberapa merk yang saya pakai selama 5 bulan ini. Tapi perlu dicatat bahwa kondisi dan siklus menstrusi kita berbeda-beda. Jadi pasti jenis dan jumlah kebutuhan menstrual pad kita beda-beda juga :) Berikut ini saya review satu per satu ya. 

1. Green Nappy Reusable Menstrual Pad Medium
Harga Rp 24.000
Ukuran : 
Panjang 27 cm 
Lebar dengan sayap 19 cm
Kapasitas daya serap 90 cc
Dilengkapi kancing
Lapisan atas : Microfiber
Lapisan dalam : Microfleece (meneruskan cairan dan menjaga tetap kering)
Lapisan luar/bawah : Pul (waterproof mencegah bocor)

- Biasa saya pakai di hari-hari awal menstruasi, heavy days
- Dari jam 7an pagi sampai 12an siang, sudah full tapi ngga bocor. Kadang menyerapnya melebar ke sayapnya, kadang ngga.
- Gampang dibersihin
- Gampang kering, bahkan dijemur didalam ruangan pun tetap kering.
- Nyaman dipakai karena bentuknya ergonomis dan bahannya yang kering dan lembut, ngga terlalu tebel juga.

2. Syakira Menstrual Pad Night 
Harga Rp 40.000 / pack (1 pack = 6 pcs)
Ukuran Panjang +- 31 cm
Lapisan atas : kain kaos 
Lapisan dalam : kain microfleece
Lapisan luar/bawah : seperti kain spunbond
Dilengkapi kancing 

- Biasa saya pakai untuk malam dihari-hari awal (heavy days)
- Gampang dibersihin
- Tapi keringnya lama
- Bahan kaos lembut di kulit
- Tebel. Paling tebel diantara merek lain yang saya pakai. 
- Cuma dipakai saat malam heavy days aja. 

3. Menstrual Pad Baby Oz Minipad
Harga : Rp 27.000,-
Panjang 20 cm
Lapisan dalam : Microfleece 
Lapisan Luar : PUL (waterproof namun breathable)
Daya tampung : 50 ml
Ada bukaan dibagian belakang/bawah (back opening) yang bisa dimasukin insert tambahan
Dilengkapi kancing

- Biasa saya pakai dihari-hari terakhir, saat darah haid tinggal sedikit dan tinggal bercak-bercak. 
- Gampang dibersihin
- Gampang banget kering, bahkan dijemur didalam ruangan pun tetap kering. Mungkin karena bahannnya dan karena tipis juga.
- Nyaman dipakai karena tipis dan bahannya yang kering dan lembut.

4. Sobi Menstrual Pad Day
Harga : Rp 34.900,-
Ukuran : 27 cm
Inner : Charcoal bamboo (fleece bamboo
Lapisan bawah : Beludru waterproof
Dilengkapi kancing

- Yang ini favorit saya, biasa saya pakai dihari-hari awal, heavy days, dan belum pernah bocor. 
- Dari jam 7an pagi sampai 12an siang, sudah full tapi ngga bocor. Kadang menyerapnya melebar ke sayapnya, kadang ngga.
- Gampang banget dibersihin
- Gampang banget kering
- Nyaman dipakai karena tipis dan bahannya yang kering dan lembut.

5. Ningrat Pantyliner
Harga Rp 18.000,-
Ukuran 20 cm
Daya tampung 20cc
Inner microfleece lembut
Outer PUL (kain waterproof bermembran)
Insert microfiber
Dilengkapi kancing

- Biasa saya pakai dihari-hari terakhir, light days, saat darah haid tinggal sedikit dan tinggal bercak-bercak. 
- Gampang dibersihin
- Gampang banget kering, bahkan dijemur didalam ruangan pun tetap kering. 
- Nyaman dipakai bahannya yang kering dan lembut.

6. GG Menstrual Pad Day
Harga Rp 32.900,-
Ukuran 27 cm
Inner : Fleece
Insert : Microfiber
Outer : PUL waterproof namun tetap breathable.
Sudah ber-SNI.
Dilengkapi kancing

7. Cluebebe Menstrual Pad (Day and Night)
Ini menspad yang paling lama saya pake.



Bisa dilihat disini juga yaa ->


Review Drama Korea : Hyena (2020)

"Menerima kesalahanmu lebih sulit daripada melakukannya." - Yoon Hee Jae, Episode 15
Intermezzo
Gegara pernah nonton seri Kingdom Season 1, drama satu ini muncul di list rekomendasi Netflix saya. Kayanya karena male lead-nya terkait, sama-sama Ju Ji Hoon. Di Kingdom Ju Ji Hoon jadi Putra Mahkota Lee Chang, sementara di Hyena Ju Ji Hoon berperan sebagai Pengacara Yoon Hee Jae. Sedangkan female lead drama Hyena ini adalah Kim Hye Soo, juga (ternyata) pernah saya tonton aktingnya di Drama Signal (2016). Padahal Signal ini drama korea yang pertama kali saya tonton loh, dan saya baru ngeh setelah drama Hyena ini berjalan, baru sadar kalo sebelumnya saya pernah nonton dan ngereview drama mereka berdua di tahun 2016, drama Signal (Kim Hye Soo) dan Drama The Devil (Ju Ji Hoon). 

Pantesan kaya pernah liat wkwk.. Oiyaa Ju Ji Hoon juga ternyata main di Film Along with The Gods, dan saya juga baru tau 😂 maklum kalo nonton film lebih sering baca sinopsis ketimbang pemainnya siapa, dan memang saya juga agak susah ngapal nama Korea😅

Judul Drama : Hyena
Pemeran : Ju Ji Hoon, Kim Hye Soo
Jumlah Episode : 16
Jadwal Tayang : 21 February - 11 April 2020
Tayang di : Netflix

Berkisah tentang kehidupan Para Pengacara yang khusus menangani klien-klien kelas atas di Korea Selatan, seperti pengusaha, politikus, dan artis. Adalah Jung Geum Ja (Kim Hye Soo) seorang pengacara ambisius dan pemberani yang money oriented, dan ada Yoon Hee Jae (Ju Ji Hoon) seorang Pengacara Kelas Atas yang cerdas dan super confident dengan diri dan karirnya. Kehidupan pribadi mereka berdua, teman-teman dan lingkungan, terutama kasus-kasus yang mereka tangani akan mewarnai semua episode di drama ini.

----- my review -----

Yang bikin keren drama ini bukan cerita tentang pengacaranya, karena cerita tentang pengacara udah banyak ya, tapi yang bikin keren itu karakter Yoon Hee Jae dan Jung Geum Ja yang menurutku berhasil banget dibawain sama Ju Ji Hoon dan Kim Hye Soo. Dan menurut saya drama Hyena ini bener-bener drama master piece nya si Ju Ji Hoon. 

Saat di ruang sidang, kita bisa lihat satu sisi pribadi Yoon Hee Jae sebagai pengacara yang super confident dan cerdas ketika menangani kasus klien-kliennya. Namun kita juga bisa lihat sisi rapuh dirinya (termasuk sisi bucin nya) saat dia menjadi Yoon Hee Jae di luar kehidupannya sebagai pengacara. 
 
Pun Jung Geum Ja. Di lain waktu kita cuma kenal dia sebagai pengacara ambisius, berkepribadian kuat, dan pantang menyerah. Tapi di lain waktu lagi, kita akan ketemu dengan Jung Geum Ja yang lemah, takut, dan kesepian. 

Ada persamaan yang bisa saya tarik dari beberapa drama dengan tema hukum dan pengacara yang pernah saya tonton, yaitu bagian dimana kalo punya uang banyak manipulasi hukum gampang sekali untuk dilakukan. Dan manipulasi hukum ini sangat jahat sekali pemirsa☹ 

Di drama ini pun begitu, karena memang mereka pengacara untuk orang-orang kaya, kita bisa lihat gimana uang para orang kaya ini sanggup mempermainkan hukum yang berlaku. 

Tapi tenang aja, alur dramanya cepet kok, ngga ngebosenin. Dari episode ke episode kita akan dengan cepet nemuin hal-hal baru dari kasus dan perkembangan karakter tokoh-tokohnya. Apa dan bagaimana hubungan Hee Jae dengan Geum Ja pun akan langsung kita temui di episode 1. Dibumbui dengan komedi kebucinan, hubungan mereka sampai episode terakhir adalah bagian yang juga bikin drama ini makin seru untuk ditonton.

REVIEW : Innisfree Jeju Volcanic Pore Scrub Foam



Mulai pakai : 2 Mei 2020
Belinya di : Innisfree Official Store di shopee
Harga : Rp 120.000
Ukuran : 150 ml

Komposisi
Komposisi andalannya adalah Volcanic clay, bahan yang cuma bisa ditemukan di Pulau Jeju, Korea Selatan. Bahan ini mengandung zat yang berasal dari lahar pada saat gunung meletus di Jeju, dan dapat berfungsi untuk menyerap kotoran pada kulit. Dan sejalan dengan bahannya, klaim produknya bisa menghilangkan kotoran, sel-sel kulit mati dari pori-pori dan menyerap sebum dengan efektif.

Tekstur, Warna, dan Fragrance
Pertama dikeluarin teksturnya padat banget, tapi kalo udah kena udara bakal mencair juga. Warnanya coklat susu dengan sedikit butiran warna coklat gelap dan butiran warna cream sangat kecil yang banyak dan lembut banget. Setelah digosok perlahan ke wajah pun butirannya bakal melebur sama foamnya. Wanginya juga soft banget.

Kapan pakenya?
Kalo keterangan produknya sih pemakaiannya 1 sampai 2 kali dalam seminggu. Tapi saya pakenya setiap hari🤭 soalnya tiap hari aku ke kantor naik motor. Jadi kalo malem tuh berasa lebih bersih kalo cuci muka pake facial scrub. Trus lebih efisien juga menurut saya dibanding harus pake sekaligus beberapa produk pembersih. Karena saya ngga telaten juga.

Selalunya saya pake untuk pembersih muka di malam hari. Butiran scrubnya halus dan keciiiil (dibandingkan dengan scrub2 yang pernah saya  pake lho ya). Nyuci ke mukanya juga effortlessly, ngga diteken atau digosok kenceng. Dengan cara gitu aja efek ke muka saya setelah  cuci muka pake ini rasanya jadi lebih bersih, kenyal, lembab, ngga ketarik. 

is it pricey?
Menurut saya  ngga. Soalnya Rp 120.000 itu kita dapetnya 150ml. Dan itu buat saya udah banyak banget, walau saya setiap pake cuma seujung kuku, tapi kan saya makenya setiap hari. Bayangin sekarang udah sebulan aja perasaan isinya masih full, gimana kalo makenya 2 kali seminggu, setahun bisa ngga abis2😆

Hasil Pemakaian
Pemakaian 1 - 2 Minggu
Sejauh ini ngga ada nimbulin jerawat di muka saya. Kalo oily waktu bangun pagi nya masih, tapi yang penting ngga jerawajatan aja dah. Pori-pori juga masih gitu2 aja. Karena memang masih terlalu dini juga. Baru 2 mingguan makenya.

Pemakaian 3 Minggu (update 21 Mei 2020)
Bangun pagi oily nya makin berkurang, oily nya di sekitar hidung aja. Wajah juga sedikit lebih cerah. 

Pemakaian 4+ Minggu  (1 Juni 2020)
Masih tetap sama efeknya dengan minggu ke 3. Bangun pagi oilynya hanya di sekitar hidung, itu juga normal-normal aja menurutku. Ngga yang kayak kilang minyak. 

Kesimpulan 1+ bulan pemakaian (4 Juni 2020)
- Setelah mencuci muka pake ini wajahku terasa jauh lebih bersih, segar, dan lembab
- Wajahku ngga jerawatan saat pemakaian
- Kulit wajahku jadi sedikit lebih cerah
- Aku seneng banget sama wanginya yang soft banget
- Not totally, tapi minyak di wajah memang berkurang setelah pake ini. Pernah beberapa ngga bawa ini pas lagi nginep di rumah mertua, dan ia aja pagi-pagi mulai berminyak lagi.
Means alhamdulillah produk ini cocok-cocok aja di aku. Jadi tetap aku lanjutkan pemakaiannya. 

Minus
Ngga terlalu begitu gampang didapatkan, sampe saat ini di kota ku belum ada offline store yang menjual produk Innsifree. Jadi belinya kudu online.

Sekian review ku. Terima kasih sudah menyimaak, semoga bermanfaat🙃🙃🙃

Review Drama Korea : ITEM (2019)

·        Judul Drama : Item

·        Hangeul: 아이템

·        Pemeran : Ju Ji Hoon, Jin Se Yeon, Kim Kang Woo

·        Jumlah Episode : 32

·        Jadwal Tayang: 11 February - 2 April 2019

 

Drama ini bercerita tentang Kang Gon (Ju Ji Hoon) seorang Jaksa Penuntut dan Shin So Young (Jin Se Yeon) seorang Profiler Kriminal yang berusaha keras untuk membongkar kejahatan seorang sociopat bernama Jo Se-Hwang (Kim Kang Woo). Usaha mereka ini menyeret mereka ke dalam misteri benda-benda dengan kekuatan supernatural (item) yang ternyata berkaitan erat dengan seluruh masa lalu mereka, orang-orang terdekat mereka, dan juga sang sociopat.

 

----- my review -----

 

Drama ini saya tonton setelah nyelesain drama Hyena yang dibintangi Ju ji Hoon juga.  Kalo yang ngga suka tempo cerita lambat, drama ini ngga terlalu recommended. Dari Episode 1 - 5 ceritanya masih seputar kemunculan tokoh-tokoh utama (termasuk Jo Se Hwang tadi) dan kasus-kasus pembunuhan yang nantinya memiliki hubungan dengan inti cerita. Di awal-awal episode kita juga bakal dikenalin dengan salah satu dari benda supernatural tersebut. 

 

Nah di episode 6 dan seterusnya baru deh cerita mulai berkembang kompleks. Satu per satu benda-benda supernatural yang lain mulai muncul terungkap, dan setiap maju ke episode selanjutnya kita bakal ketemu dengan beberapa plot twist

 

Walaupun ceritanya tentang misteri benda-benda supernatural, tapi yang bisa diambil dari drama ini ternyata ngga cuma itu aja. Ini yang bikin istimewa. Bahkan tentang parenting pun bisa didapat dari drama ini. Itu kata parenting sengaja di-bold, soalnya Jo Se Hwang terbentuk jadi Sociopat adalah hasil dari masa kecilnya yang suram banget. Di episode 23, dialog antara Se Hwang dan Ayahnya udah cukup ngasi gambaran gimana masa kecilnya.

 

Ayah Se Hwang : 

"No matter how much you act up, you'll be nothing but a monster to me." 

 

Dan Se Hwang pun jawab : 

"It was you! It was you who created that monster." 

 

Oya one more, drama ini ngga ada sama sekali romance2nya. Walo di episode awal pertemuan pertama Kang Gon dan So Young bikin penonton ngarep mereka nantinya membina keluarga yang sakinah, tapi nyatanya sampai episode terakhir Kang Gon dan So Young tetep jombloh karena lebih disibukkan nguber2 benda-benda supernatural itu. 

Yang bikin saya ngga tahan adalah drama ini jumlah episodenya sampai 32 wkwk... Udah lah episode nya panjang, tempo awalnya lambat pulak 😂 Karena dah kadung ngikutin aja penasaran, kalo ngga sih tak tinggal. Ngomongin akting pemainnya udah ngga usah diraguin lagi ya, liat aja cast nya ada Kim Kang Woo dan Ju Ji Hoon. Jadi temponya yang ngeselin itu kebantu sama akting pemainnya.