Selembar kertas diatas adalah target yang saya buat saat usia saya mungkin masih 19 atau 20 tahun. Ngga nyangka tulisan saya pernah rapi. Sampai sekarang ternyata lembar target ini belum berubah tempat, masih tertempel rapi di pintu lemari pakaian saya jaman gadis dulu. Ngga dicopot sama Ayah. Iseng waktu mudik ke Batam Mei lalu saya potret. Buat kenang-kenangan kalo dulu saya punya mimpi.
Pernah baca quote yang bilang, "don't tell your dreams, show them." Dulu target ini cuma saya yang tau. Mikirnya kalo dipromoin malu kalo ngga kesampean. Nah sekarang, belasan tahun kemudian malah dipajang di blog sendiri wkwk
Apakah target ini ada yang tercapai sekarang? Ada, beberapa. Hanya saja waktunya yang berbeda. Semuanya di waktu yang tepat menurut Allah.
Umur 21 tahun. Lulus D3, Lanjut S1, dan Kerja. Tercapai, hanya saja urutannya yang berbeda. Usia 21 tahun saya lulus D3 dari Poltek Negeri Batam sesuai target, sempet mau nyambung S1 namun qadarullah ternyata setelah lulus D3 saya diterima di salah satu instansi dan ngga jadi lanjut kuliah S1. Kuliah S1 saya justru selesai setelah saya menikah dan punya anak.
Umur 22 tahun. Menikah. Inginnya sih sudah menikah, tapi rencana manusia hanyalah rencana manusia. Usia 22 tahun ternyata saya kadang-kadang masih termenung di pantai Pulau Karimun sambil makan opak-opak, dengan status jomblo punya prinsip.🗿
Umur 23 tahun. Lulus S1 dan Lanjut S2 Sastra Inggris di UI. Tidak tercapai. Status saya masih sama. Kegiatan masih berkutat ngeliatin awan sama visibility. Syukurnya sisa ghirah jaman ngampus masih ada, jadi masih berurusan dengan kegiatan keorganisasian di luar kantor.
Umur 24 tahun. Jadi Penerjemah. Saya seneng mempelajari bahasa, pengen jadi polyglot ceritanya. Karena itu pula saya pengen lanjut S2 Sastra. Namun saya juga gagal mencapai target ini. Di usia 24 tahun saya justru mencapai target saya di usia 22 tahun, menikah.
Usia 30 Tahun. Punya toko buku. Karena saya mencintai buku. Dan ini satu-satunya target yang tercapai sebelum jatuh tempo. Setelah menikah sebenernya saya sempet punya toko buku-buku import bekas di rumah. Sempet jalan beberapa tahun. Tapi akhirnya berhenti karena prioritas lain.
Kecewa ngga? Ada lah pasti. Tapi takdir Allah itu selalu baik. Walau kadang pada saat menerimanya kita merasa berat, atau mungkin benci. Pada waktunya akan mengetahui dan menyadari ada sisi terbaik yang diterima dan ternyata ada sisi terburuk yang terhindari. Sulit, tapi selalu mungkin.
Seiring beranjaknya usia target-target berubah mencoba menyesuaikan dengan kekuatan untuk menggapainya, harapan yang ngga sesuai dengan kenyataan juga mulai berdamai. Membuat list impian masih saya lakukan, tapi mungkin belasan tahun kemudian baru akan saya ceritakan kembali. Itu juga kalo inget.
Pada akhirnya rencana manusia memang judulnya akan tetap rencana manusia. Batas yang kita lakukan sudah dikasih rumusnya; usaha, doa dan tawakkal. Allah Pemilik Rencana Terbaik.
"There is always hope."
- King Aragorn, Lord of The Rings
Lampung, 19 Juni 2022
way to my dreams
Jomblo punya prinsip ya kaaak xixixi 😁😁😁
ReplyDeletewkwk kira-kira begitu dek 😅
Delete