Showing posts with label book. Show all posts
Showing posts with label book. Show all posts

REVIEW : Parent With No Property (Han Hee-Seok)



20130924-143920.jpg

Buku ini berkisah tentang perjuangan seorang pria miskin (Han Hee-Seok) yang berhasil mengantarkan anaknya meraih peringkat satu dan menembus impian untuk lolos ke universitas idaman nya. Meskipun kesulitan menerpa dari segala sisi, Han Hee-Seok sama sekali tak mau mewariskan kemiskinan itu pada anak-anaknya.

Tidak sepenuhnya sepikiran. Tapi ada beberapa hal yang benar-benar menggugah dan menjadi catatan penting yang saya ambil dari buku ini.

Pertama. Bagaimana Han Hee-Seok berhasil membangkitkan kepercayaan diri anaknya berkali-kali. Padahal di saat yang sama pun Han sedang terpukul dengan kegagalan nya (berkali-kali juga).

Kedua. Betapa pentingnya peran keluarga dalam hidup seseorang, bisa menjadikan seseorang baik, atau bahkan buruk sekali. Coba baca ucapan istri Han berikut ini :
"Kaulah yang terbaik. Suatu saat nanti kau pasti akan jadi yang terbaik. Jangan khawatir dan tunjukkan keberanian mu."
Padahal saat itu Han dalam kondisi berulang kali ditolak naskahnya oleh penerbit, tapi istri Han tetap optimis dan menyemangati suami nya.

Ketiga. Cara Han dalam membantu anaknya belajar. Asli deh unik-unik dan tidak biasa :) Biasa kan orangtua cuma ngingetin belajar, atau bantuin ngerjain soal. Nah disini Han ga ngajarin langsung, "ngajarin" dengan cara lain, Han bener2 terjun langsung dan menjiwai perannya sebagai "Ayah pendamping belajar".
Dari mewawancarai mahasiswa2 dan tetangganya untuk mencari tips2 belajar, keliling perpustakaan Seoul setiap hari demi minjemin anaknya buku2 (ga ada duit buat beli buku), rela duduk dibelakang bus demi menguping percakapan anak2 ABG pulang sekolah demi lebih menjiwai dunia anak2nya, hingga membuat kliping setiap pagi dan di taro di wc agar anak2nya bisa baca.

Keempat. Visioner. Bayangkan, saat anaknya yang pertama (Geoul) masih kelas 3 SMP, Han sebagai orangtua malah sudah mengikuti seminar penerimaan mahasiswa baru universitas (berkali-kali). Sehingga ia punya gambaran perencanaan langkah2nya ke depan sebagai Ayah yang ingin membantu anak2nya mencapai cita2. Dan ini nular ke anak2nya. Saat Geoul SMA ia sudah punya gambaran perencanaan hidup lengkap ke atas. Ayah nya memang ga ngajar rumus2 atau bantuin dia ngerjain soal. Tapi langkah2 visioner Ayahnya bener2 bikin kemajuan pesat dalam hidup nya, biar pun ditengah lilitan kemiskinan.

Kelima. Cara Han berkomunikasi dengan anaknya. Sekali pun saat Han lagi2 tertimpa masalah -_- ia tetap bisa mengatur tempo emosi jiwa nya.

Dan salah satu yang paling saya suka adalah cara Han menuturkan kisahnya di buku ini, apa adanya, sebagai Ayah, juga sebagai manusia biasa yang banyak kekurangan.

Untuk menambah wawasan dunia parenting, this is a recommended-book.

Beberapa Alasan Kenapa Aku Beli buku

Ada beberapa hal yang bikin saya memutuskan membawa sebuah buku pulang ke rumah, tentunya setelah membayar cash :D Saya bukan termasuk tipikal yang suka meminjam, jarang sekali. Untuk urusan buku saya lebih suka dengan "memilikinya". Apalagi kalo dapet gratis dan pas pula saya suka :9 slrrp... That's a luck must be :D

Tapi, dalam kamus saya, tertarik belum tentu saya akan membeli, harus timbul penasaran dulu hehe... Baru deh, rela merogoh kocek. Ada beberapa item yang bisa "menjerumuskan" saya untuk membeli sebuah buku, we'll start here :

1. Judul Buku

Saya suka dengan judul-judul yang singkat. Menurut saya hal tersebut menambah nilai elegan pada sebuah buku. Tapi ya seperti yang saya terangkan di atas, suka judulnya belum tentu bikin saya beli.

2. Penulis

Siapa penulisnya bisa mempengaruhi "hasrat membeli" saya loh ternyata -_- Karena sering membaca saya jadi tau banyak latar belakang juga tendensi penulis-penulis tersebut. Apalagi kalo saya sering baca karyanya, bisa hafal gaya dia bercerita jadinya. Asik memang membaca itu :)

3. Penerbit

Penerbit juga bertendensi, menurut saya.

4. Harga

sebenarnya, untuk urusan buku, seperti yang pernah saya ceritakan di-postingan sebelumnya, entah mengapa saya selalu merasa banyak duit hehehe :p walaupun ketebalan kantong 0,1 cm. Jadi jarang sekali item harga ini terpakai sebagai alasan hehe

5. Cover

Cover mu mengalihkan mataku. Yah, itu juga biasa terjadi pada saya. Ada satu penerbit yang saya suka design2 nya, dan sepertinya saya tidak punya satupun buku mereka :p Saya senang dengan design cover yang klasik, simple dan elegan. Cover yang saya kurang suka adalah cover yang penulis nya terpampang di depannya. Kurang suka aja :)

6. Pembatas Buku (Bonus, dll)

Menurut saya buku yang menyediakan (tersedia) pembatas buku dalam paketnya adalah buku yang siap dibaca hihi... apalagi ditambah bonus lainnya *nyengir

7. Sinopsis

Buku tanpa sinopsis di belakangnya baga sayur tanpa garam, tanpa bawang, tanpa tomat, tanpa cape. Hambar. Datar. Gelap. Gamang. Yang beli yang gamang heheu ya iyalah, orang kan beli pasti pengen tau kisi-kisi ceritanya dulu. Item Sinopsis ini memiliki peran besar dalam menyeret saya ke meja kasir.

8. Kondisi

Misalnya pas saya lagi hamil, demeeeen amat beli buku tentang kehamilan dan reproduksi. Pas saya abis melahirkan dan punya anak, demeeeen amat cari referensi parenting. Begitulah :D

Trus apalagi yaa ?_? Kayanya itu aja dulu, nanti kalo ada disambung lagi. Yang jelas pada umumnya, yang saya lakukan sebelum membeli buku biasa cari sinopsisnya dulu di google. Walau kadang sampe toko buku bisa saja terjadi saya membeli buku yang lain hehe...

UmmuArkan

who-loves-free-books