Alhamdulillah, akhirnya perjuangan menyelesaikan pendidikan S2 ini tuntas juga. I AM so overwhelmed. Karena perjuangan mencapai sampai garis akhirnya dilalui dengan perjalanan berdarah-darah. Berdarah-darahnya bener-bener secara harfiah ya, bukan majas😅 

Awal masuk kuliah semester 1, saya sedang hamil trimester pertama. Belum sempat adaptasi dengan ritme kuliah, saya sudah harus bedrest karena pendarahan. Kehamilan si bungsu ini dilengkapi dengan ngga nafsu makan sampai usia kandungan 5 bulan yang menghasilkan kelemasan tiada tara, mata cekung, berat badan turun drastis. Bayangin coba, masuk usia 4 bulan kehamilan berat badan bukannya naik, malah turun drastis, sampai ngga tau mau melambaikan bendera putih ke arah mana. Di kehamilan ini, saya benar-benar belajar bahwa nafsu makan itu nikmat yang sering banget kita remehkan. Punya selera makan ternyata anugerah luar biasa, baru sadar setelah mengalami, ya Allah T.T

Memasuki semester 2, kehamilan saya mulai membesar, kondisi fisik juga semakin menurun, sampai akhirnya saya sempet harus bedrest lagi karena keluar flek-flek. Menurut spog letak plasenta saya terlalu rendah, kemungkinan akibat kelelahan. Sejujurnya, sejak awal semester 1 saya sudah pasrah dengan kuliah saya, pun dengan kehamilan saya. Apa pun yang terjadi, saya sudah menyiapkan hati untuk mengikhlaskan. Tapi Alhamdulillah, menjelang akhir semester 2, saya melahirkan seorang bayi perempuan yang sehat dan lucu melalui operasi caesar dan kegiatan kuliah semester ini juga berhasil saya lewati. Momen kelahirannya bertepatan dengan masa UAS dan nyaris mendekati hari Lebaran.

Jadi, setelah lahiran, begitu bisa duduk setelah operasi, luka di perut masih nyut2an sakit banget,  langsung buka laptop ngerjain UAS, wkwk ya ampun gini amat idup gw ya. Dokter yang datang mau kontrol sampe komen, “Wah kayaknya ini udah sembuh Bu. Udah bisa pulang, orang udah kerja buka laptop😅” Padahal lagi ngerjain tugas. Mau ngeluh tapi pilihan sendiri T.T

Semester 3, saya menjalani kuliah dengan bayi newborn. Begadang, menyusui, pumping, bahkan sempat mengalami mastitis. Kadang ada momen nanya2 dalam hati, "kemarin2 kesambet apa sih mau kuliah lagi". Rasanya pengen nyerah, karena memang dari segi fisik pun saya sudah terkuras, phisically drained, emotionally worn-out. Tapi ternyata, masa itu pun tanpa sadar bisa saya lewati. Mungkin bukan karena saya kuat, tapi karena Allah terus menguatkan.

Seorang dosen saya pernah berkata, "Kalau kita merasa lelah, coba kembali ke awal. Periksa lagi niat kita, tujuan kita, dan dan coba perbaiki kembali niat kita." Kalimat sederhana itu masih terpatri kuat dalam ingatan saya hingga sekarang. Saat kita merasa letih di tengah perjalanan, sering kali yang kita butuhkan bukanlah berhenti, tapi mengingat kembali alasan kita memulai. Dengan kembali ke titik awal, menyadari niat dan tujuan kita, kita bisa menemukan kembali semangat yang sempat surut. Langkah yang tadinya berat, perlahan jadi lebih ringan karena kembali mengingat apa tujuan kita dan kenapa kita memilih pilihan tersebut.

Ada satu lagi kalimat dari dosen saya yang sampai sekarang juga masih membekas dalam ingatan: "Time will tell." Akan selalu ada orang-orang yang meragukan perjuangan kita, mempertanyakan arah yang kita ambil, atau bahkan meremehkan mimpi-mimpi yang kita kejar. Tapi pada akhirnya, waktu yang akan membuktikan semuanya. Keyakinan dan kerja keras selalu menemukan jalan untuk bersuara. Waktu, dengan caranya sendiri, akan menunjukkan makna dan hasil dari setiap langkah yang pernah kita ambil.

Masuk Semester 4, proses penyusunan dan bimbingan tesis dimulai. Bolak-balik ke kampus - kantor - rumah lengkap dengan segala dramanya. Bukan sekedar "drama biasa". Ada masa ketika anak harus dirawat di rumah sakit, lalu giliran saya sendiri yang harus dirawat, belum lagi berbagai drama lain yang rasanya terlalu panjang untuk diceritakan satu per satu. Di semester ini juga saya mulai turun lapangan (turlap). Inget banget turlap sambil bawa-bawa bayi T.T Itu udah mulai pesimis selesai ngga tesis gw ini. Tapi udah kadung babak belur, akhirnya berusaha untuk berteguh hati, harus selesai pokoknyaaaaa. Alhamdulillah terlewati juga walau harus nambah 1 semester lagi plus dengan segala dramanya juga.
Segala proses panjang yang saya lalui selama kuliah ini bikin momen yudisium dan gladi bersih wisuda terasa overwhelmed banget. Padahal baru gladi bersih ya wkwk. Somehow perasaan tu bawaaanya membuncah banget. Orang-orang mah ke yudisium biasa aja ya, ke gladi bersih juga biasa-biasa aja, nah saya donk mbrebes mili berkaca-kaca😂 Kaya ngga nyangka aja gitu udah mau sampai di titik akhir. Pas acara wisudanya malah ngga ada nangis2, full senyum, nyengir lepas, legaaa. 

Saya bersyukur banget Allah memberikan saya orang-orang terdekat dan lingkungan yang mendukung, juga orang-orang yang entah bagaimana caranya muncul atau sekedar lewat dalam hidup saya ketika saya butuh. Terutama setiap saya ragu dan pengen mundur, ada aja yang meyakinkan. Tiap saya lelah mau berhenti, selalu ada yang menenangkan dan membesarkan hati. Tiap pengen nyerah, ada aja yang menguatkan. Bener-bener kalo ngga ada izin dan karunia Allah, kayanya seluruh proses perjuangan tadi ngga mungkin saya jalani. Setiap langkah dan cerita yang terlewati tak lepas dari kasih sayang-Nya yang datang lewat kehadiran orang-orang baik di sekitar saya.

Alhamdulillah, pada hari Sabtu, 15 Maret 2025 yang lalu, genap satu tahun sejak saya menjalani seminar proposal (Jumat, 15 Maret 2024), akhirnya tanggung jawab pendidikan S2 ini tunai dengan penuh rasa syukur. Satu bab penting dalam hidup saya akhirnya selesai.


Related Posts:


0 Comments:

Post a Comment

Blog Archive

Search

Advertisement

Responsive Advertisement

About Me

My photo
iramarby
A Daughter. A Wife. A Mother. Love to read. Love to learn. Batam - Lampung
View my complete profile

Popular Posts

Pageviews

20217

Advertisement

Responsive Advertisement