Showing posts with label Seputar Lampung. Show all posts
Showing posts with label Seputar Lampung. Show all posts

Kenalan dengan Bekasem / Bekasam : Si Langka yang Unik

 


Pertama kali nyicip Bekasem/Bekasam ini di kota asal suami, Kotaagung, Lampung. Bekasem ini merupakan makanan yang terbuat dari ikan dan rebung fermentasi serta nasi. Rasanya asam-asam fermentasi dan berbentuk seperti lontong, tapi ada juga yang ngga berbentuk lontong.

Konon awal mula Bekasem ini dibuat karena dulunya akses ke kota tidak mudah dan belum ada es untuk mengawetkan ikan sehingga agar ikan-ikan nelayan tidak busuk maka diawetkanlah ikan-ikan tersebut dengan metode fermentasi.

Karena bukan orang Lampung, jadi pertama makannya berasa agak aneh, asem-asem gimana gitu. Tapi yang kedua ketiga kalinya mulai terbiasa, dan mulai menikmati "keanehan"nyašŸ˜„ Apalagi kalo makannya pas lagi hangat trus pake teh. 

Sayangnya Bekasem ini agak susah dicari sekarang. Saya sendiri udah agak lama di Lampung baru ketemu. Dulunya awal-awal pindah ke Lampung sering banget nanya Suami, makanan khas nya apa sih. Soalnya kebanyakan kuliner disini itu bakso, pempek, tekwan, ayam penyet, dan yang lagi menjamur sekarang coffee cafe. Restoran yang jual makanan daerahnya jarang banget. 



2 foto diatas itu bekasem yang kami beli di dua tempat berbeda di Kotaagung. Bukan efek kamera aja, tapi salah satunya memang lebih gelap, lebih padat, dan lebih pedas. Tapi overall rasanya hampir sama, asam-asam khas fermentasi. 


Nah kalo foto di atas ini cara Ibu Mertua saya makan Bekasem, dicolek pake kerupuk😊Tapi bisa juga dimakan langsung gitu aja, tergantung selera. 

Ngopi Enak di Bandar Lampung

I like my coffee with cream, and my literature with optimism. 
- Abigail Reynolds

Tadinya saya cuma seorang tea enthusiast, tapi sejak suami jualan kopi, akhirnya dikit-dikit mulai menikmati kopi, itu juga harus kopi campur, ntah itu mocca ataupun capuccino. Sampai saat ini pun saya masih belum bisa menikmati kopi hitam. 

Saat itu juga yang saya nikmati cuma kopi bikinan pak suami, kopi diluaran saya belum minat nyoba. Sampai akhirnya mulai bermunculan banyak kopi cafe di Lampung dengan berbagai macam varian minuman kopi, favorit saya Kopi Susu Gula Aren. Sejak itu mulai deh "petualangan" nyicip2 sana sini, pas juga pak suami memang doyan, ada partner. 

Sejauh ini ada beberapa tempat favorit saya untuk jajan Kopi Susu Gula Aren di Bandar Lampung. Btw ini subjektif yaa.

1. Nuju Coffee

Menurut saya Nuju Coffe ini harganya affordable dengan rasa seenak itu. Masih ada wangi kopi, gula arennya juga berasa, dan agak creamy. Masih cocok buat yang pengen nikmatin kopi tapi ngga yang kuat-kuat banget.

Harganya so affordable, untuk yang ukuran large harganya Rp 18.000,-, nah kalo yang kecil agak lupa karena jarang beli. Kayanya sih Rp 14.000 atau 15.000,- gitu.

Nuju Coffee ini punya 5 lokasi. Tapi yang udah kita kunjungi 3 lokasi. Pertama yang di jalan ZA Pagar Alam, paling sering beli disini, karena bisa sambil lewat arah pulang ke rumah. Yang kedua yang di kemiling. Yang ketiga yang di Enggal, nah kalo mau sambil makan siang bisa disini. Tempatnya lebih luas dan jual makanan berat juga. 

2. 20Kopi


Ini favorit pak suami. Termasuk yang sering kami beli. Wangi kopinya berasa dihidung, tapi ngga pait, ngeblend pas sama susunya. Tapi makin kesini perasaan makin creamy, tapi tetep enak si, terbukti kami suka jajan disini. Kalo di 20Kopi varian Kopi Susu Gula Aren namanya Baqa. Pernah juga nyicip Mocca nya, dan enak juga, tapi masih lebih milih kopi susu gula aren nya hehe.

Untuk harganya Rp 18.000,-, kalo yang sekitar Rp 30.000 (cmiiw). Affordable kan ya.

Sejauh ini yang saya tau ada 2 lokasi. Satunya di depan Masjid Mujahidin, satunya lagi samping kanan jalan, setelah MBK dan flyover. Ini yang sering kita sambangin. 

3. 9.1 Coffee
Ini langganan terbaru. Sama enaknya dengan 20Kopi dan Nuju. Tempatnya cozy dan banyak pilihan makanannya juga buat nemenin ngopi.

4. Newtown Coffee

Ini cafe yang paling enak-enak makanannya, mungkin karena Chef hotel ya. Cafe ini pas dibawah Hotel. Ambient Lighting nya juga bagus. Kopinya enak, makanannya enak. Karena biasanya kalo cafe kopi tu jarang makanannya yang enak. Buat ngopi sendirian juga suasananya nyaman.

5. Kopi Berbagi

Nah kalo bawa anak-anak paling strategis ngopi disini. Karena depannya playground. Kopinya enak kok, masih oke. Cafenya transparan. Jadi ngopi bisa nyambi mantau anak-anak main. 

6. Adiksi


Adiksi ini dilidah saya kaya perpaduan Fore Coffee dan Nuju Coffee. Kopinya agak strong, creamy, dan lebih manis dari favorit saya yang di list ini. Kemasannya yang paling oke, kelihatan lux dan elegan gitu.

Harganya Rp 29.000,- tambah pajak jadi Rp 31.500. Kami belum pernah nongkrong di cafenya, tapi kalo lewat cafe nya selalu rame. 

Mewujudkan Ketahanan Pangan dari Pekarangan Rumah Sendiri


Kamis, 18 Desember 2019 lalu alhamdulillah mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang inspiratif sekali, Wisata Edukasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) BMKG Provinsi Lampung ke Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung. 
Kenalan dulu ya sama BPP lampung. BPP Lampung merupakan salah satu Badan Pemerintah dibawah Kementerian Pertanian yang salah satu tupoksi nya sebagai tempat pelatihan bagi para petani, dari mulai melatih petani bagaimana berbudidaya tanaman sampai bagaimana berbisnis (meningkatkan nilai jual produk) di dunia pertanian sebagai usaha untuk meningkatkan taraf hidup para petani.

Diharapkan dengan keberadaan BPP ini Indonesia dapat mewujudkan ketersediaan pangan dan tentu saja membuka pintu ekspor. Ketersediaan Pangan ini sangat penting dijaga agar tetap seimbang dengan peningkatan jumlah penduduk.

Masuk ke kawasan kantornya Ibu-ibu DWP yang super excited langsung disambut oleh Bapak dan Ibu Penyuluh yang ramah dan komunikatif. Yang ngga nyangka ternyata areal tanah kantornya luas banget sampai ke belakang. Secara keseluruhan dibagi beberapa Zona. Ada Zona Pembibitan, Zona Hortikultura, Zona Hidroponik, Zona Percontohan Rumah Pangan Lestari, Laboratorium Pengolahan Produk dan zona lainnya (yang saya ngga hafal hehešŸ˜„).
Kawasan kantor yang asri
Yang paling mencuri perhatian saya adalah Rumah Pangan Lestari (RPL). RPL adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam. (litbang.pertanian.go.id)

Nah, di BPP kita bisa melihat dan mempelajari mengenai Rumah Pangan Lestari (RPL) yang berbentuk miniatur. Miniatur RPL ini terdiri dari pondokan yang merepresentasikan sebuah Rumah Tangga. Disisi kanan kiri depan belakangnya ditanam kebutuhan sehari-hari seperti kunyit, jahe, lengkuas dan bumbu dapur lainnya. Lalu ada kolam ikan. Dan dalam perwujudannya bisa ditambahkan kandang ayam, pelihara bebek, dan lain-lain, sesuai kebutuhan dan fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing rumah tangga.

Tujuan dari RPL ini agar setiap rumah tangga mampu mandiri pangan dan tidak lagi bergantung pada pasar.
Berikut sedikit dokumentasi miniatur RPL yang ada di BPP Provinsi Lampung :
percontohan pekarangan rumah yang dijadikan kebun bumbu dapur
memanfaatkan paralon untuk sebagai pagar rumah
memaksimalkan spot-spot kosong dengan menanam beragam rupa dan jenis tanaman


Beberapa zona yang terdapat di area BPP Provinsi Lampung :
kebun buah naga

di kebun bawang


Kebun Melon
Kebun Labu Mentega


Zona Hidroponik